Share

Bab 9

       Pria paruh baya itu tersenyum, tangannya memegang pinggang wanita seksi itu, “Baiklah, aku akan membelinya untukmu, Sayangku,” ucap pria itu.

       “Siapa itu, ke sini sebentar,” ucap pria paruh baya memanggil karyawan yang bersama Sans.

       Karyawan itu menengok dan segera berjalan menghampirinya sambil tersenyum, “Halo, Tuan, apa ada yang bisa saya bantu?” ucap karyawan tersebut.

       “Aku ingin mencoba mobil ini,” kata pria paruh baya itu sambil melihat Sans dengan sekilas, “Dan suruh kedua orang sampah ini pergi, manusia kampungan seperti mereka tidak pantas berada disini,” lanjutnya.

       Wanita yang bersama pria itu menganggukkan kepala, dan berkata dengan merengek, “Ya, benar sekali. Kenapa manusia kampungan seperti mereka bisa masuk kesini?”

       Wajah karyawan itu tampak malu, lalu berbalik dan berkata kepada Sans dan Maria dengan lembut, “Kalian berdua, bisakah kalian pergi? Kalian hanya merusak pemandangan, dan mengganggu para pengunjung.”

       Sans mengalihkan pandangannya dari Steve, dan berbalik melihat ke arah pria paruh baya dan wanita itu, dengan tatapan mata yang sedikit menyipit, “Kenapa harus kita yang pergi? Kita sampai lebih dulu dari mereka. Biarkan mereka menunggu giliran kita selesai,” ucap Sans dengan santai.

       Wanita itu melihat Sans dengan tidak senang, dan ia berkata dengan suara genit dan manja kepada om-om itu, “Sayang, lihatlah. Dia terlihat galak.”

       Om-om itu terbawa emosi, karena hanya mendengar suara wanita itu saja bisa memancingnya, “Apa yang kau ucapkan bajingan? Cepat, minta maaf kepada kekasihku, Berengsek!” ucap om-om itu.

       Maria yang dari tadi bersama Sans sudah tidak dapat menahan emosinya lagi, ia menunjuk wajah wanita itu dan berkata, “Minta maaf apanya? Kau, pelacur murahan! Untuk apa minta maaf padamu!” Sans tercengang, karena ini pertama kalinya bagi Sans yang melihat Maria begitu marah.

       Wanita itu tersenyum sinis, “Apa kau sehat? Berbicara di depan umum seperti itu? Kau tak punya etika? Atau kau tak punya malu sepertinya,” ucap wanita itu.

       “Kamu!” Maria sudah benar-benar marah, ia kemudian mengangkat tangannya dan bersiap menampar wajar genit wanita itu. Namun Sans menghentikannya.

       “Tidak usah marah, biar aku saja yang menyelesaikannya,” ucap Sans.

       Sans melihat sekilas kedua orang itu, “Paman, apakah kau bisa mendidik putrimu lebih baik lagi? Jika terus seperti itu, hidupmu tidak akan tenang,” ucap Sans dengan santai.

       “Apa kamu bilang?” om-om itu sedikit kaget, “Siapa yang putrinya?” lanjutnya.

       Sans berpura-pura tidak tahu dan dengan wajah polosnya berkata, “Oohh, kalian bukan ayah dan anak ya? Aku perhatikan kalian berdua sangat mirip.” melihat pria paruh baya itu dia sudah langsung tahu kalau usia pria itu kira-kira sudah bisa menjadi ayah dari wanita itu.

       “Berengsek kau!” ucap om-om tersebut.

       Ekspresi wajah om-om dan wanita itu langsung serius, mereka sering bercinta, bergemulai bersama. Apakah mereka terlihat seperti ayah dan anak? Setelah Maria mendengar ucapan Sans, ia tertawa terbahak-bahak. Ternyata Sans hebat dalam hal bercanda.

       Sans tidak mempedulikan mereka, dan ia berbalik berkata kepada karyawan, “Aku tidak ingin mencoba mobil itu lagi, aku ingin langsung membelinya,” ucap Sans.

       Hah? Orang-orang pun tercengang mendengar ucapan Sans. Karyawannya pun kahet, sorotan matanya penuh dengan tidak percaya, “Tuan, harga mobil ini Satu Milyar, apa kau yakin ingin membelinya?” tanya karyawan itu. Namun pada kenyataannya, tertulis 500 juta.

       Belum sempat Sans menjawabnya, wanita itu berkata dengan mengejek lagi, “Orang sepertimu, mau membeli mobil ini? Apa kamu tahu harganya berapa? Satu Milyar! Apa kau sehat? Kalau kamu bisa mengeluarkan uang sebanyak itu aku akan ganti margaku menjadi margamu!”

Comments (4)
goodnovel comment avatar
Ivan Nurhakim
mata uang yg di pake mata uang negara mana Thor??? US ..mojambique ..Peru ..apa Somalia..? masa 1 unit mobil harga 1 m..
goodnovel comment avatar
Fandy Hadianto
makin seru nih
goodnovel comment avatar
Nur Tarimakase
benar2 mirip cerita lain yg pernah saya baca. hanya ganti nama tokohnya saja. menjiplak
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status