Share

Sembilan Puluh Lima

“Kinar.”

Mendengar namanya disebut padahal bukan dari orang farmasi, membuatnya membuka mata.

Sosok yang ia hindari sekarang berada tepat di depannya. Tubuhnya sudah keringat dingin. Dirinya belum siap untuk bertemu Wisnu. Ini juga bukan waktu yang tepat untuk keduanya bertemu.

“Kenapa kau memblokir semua akses komunikasi?” tanya Wisnu.

Tatapan Wisnu menggambarkan kekesalan yang ada pada dirinya.

“Mengapa kau menghindariku, Kinar?” tanya Wisnu kembali.

Kinar berdiri, tetapi ia berusaha menjaga jarak dengan lelaki itu.

“Aku kesal padamu. Harusnya kau tidak mengikut campurkan urusan pribadi dengan pekerjaan,” papar Wisnu.

Kinar memejamkan mata, ia mengumpulkan keberanian untuk melawan lelaki itu.

“Bisa-bisanya kau berkata demikian, Wis,” ungkap Kinar.

“Apa yang tidak bisa, kamu membuat aku rugi. Tiba-tiba mengundurkan diri, kamu pikir ini semu dirinya a baik-baik saja bagiku. Mereka mencabut kerja sama dengan perusahaan aku hanya karena kamu sudah tak bekerja lagi.” Wi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status