Share

Tiga Puluh Tiga

Wisnu bingung menjawab pertanyaan Sinta. Semua memang ada kemungkinan akan bangkrut. Akan tetapi, ia tak bisa mengatakan jika perusahaan sang ayah akan jatuh.

“Mas, jawab, apa perusahaan Papa kamu akan bangkrut?” tanya Sinta.

“Eng—enggak kok, Sayang. Enggak mungkin bangkrut. Kan perusahaan Papa aku sudah sangat besar. Hanya saja sedikit merugi.” Wisnu mencoba menjelaskannya dengan pelan.

Sinta sedikit ragu, tapi ia kembali yakin kalau perusahaan sang mertua akan baik-baik saja. Masalah seperti ini sudah biasa terjadi dalam dunia perbisnisan.

Akhirnya Sinta menurut walau wajahnya masih masam. Ia pun tak meminta ke mal lagi dan belanja. Wisnu pun sudah tenang karena bisa membaut Sinta tak merengek lagi.

Mobil memasuki halaman rumah, Sinta pun sudah membayangkan akan beristirahat tenang setelah berulang kali merasa sakit kepala memikirkan pekerjaan.

Andai ia tidak harus bekerja dan hanya menjadi nyonya di rumah, mungkin hal itu akan lebih baik pikirnya.

“Akhirnya kalian pulang juga.” Bu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status