Share

Tujuh Puluh Empat

Wajar memang jika Pak Hartawan bangkit sangat cepat karena memang ini semua salah Wisnu bukan ayahnya. Mereka pun tak akan meninggalkan Pak Hartawan hanya karena ulah sang anak. Anis menarik napas panjang saat tak sengaja netranya berserobok dengan Wisnu.

Anisa langsung membuang muka dan tak mau bertatapan dengan mantan suaminya itu. Sama halnya dengan Wisnu, ia merasa masih sangat cemburu saat Anisa bersama Abas. Tak ingin hal itu semakin menjadi, Wisnu kembali fokus untuk berbincang dengan beberapa kliennya.

Bu Atik tak tenang dengan kehadiran Nina, entah kenapa sang anak malah membawa istrinya yang kampungan itu ke makam malam ini. Sudah ia katakan pada sang anak untuk tidak mengajak Nina, tapi malah mengajaknya dengan alasan ia tak mau kalah dari Anisa.

Bu Atik tidak lama pulang bersama sang suami. Juga Wisnu yang mengikuti sang ayah. Ada telepon dari Windy, dia berada di rumah sakit. Mereka semua cemas dan langsung menuju rumah sakit.

Anisa melihat mereka semua pergi. Ia m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status