Share

Tujuh Puluh Sembilan

Telinga Anisa panas saat mendengar ungkapan Kinar. Iya mendorong pintu ruangan lalu menampar pipi mantan kekasih suaminya itu. Tatapannya begitu menghujam seperti ingin menerkam.

Kinar tidak menyangka jika Anisa hadir di saat tidak tepat. Istri dari mantan kekasihnya itu menatap bengis seperti hendak menerkam.

“Kamu harusnya berpikir, bekerja di mana dan mencari makan di perusahaan siapa. Dia ini suamiku, dasar wanita tak punya malu bisa-bisa mengatakan ingin menjadi istri kedua. Enggak punya harga diri?”

Abas menenangkan sang istri, sedangkan Kinar merasa sangat malu saat tangan Anisa menggapai pipinya.

Habis sudah kesabaran Anisa, ia pikir tak akan menemukan perusak dalam rumah tangganya. Namun, nyatanya di awal pernikahan malah ia harus menguras tenaga untuk mengurus manusia seperti Kinar.

“Ajukan surat pengunduran diri, mau berprestasi atau tidak, tetap saja perusak!”

Kinar terkesiap saat tiba-tiba Anisa memecatnya. Bukan hanya Kinar, Abas pun hanya menatap kosong perten
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status