Share

Tujuh puluh delapan

Amira pun menepuk pundak Anisa, ia berharap tak terjadi sesuatu dengan dengan pernikahan mereka. Apalagi jika Abas mendadak bodoh dan kembali dekat dengan Kinar. Hal itu tak bisa membuatnya tenang, bahkan sejak pertama kali dirinya tahu jika wanita itu ada di kantor sang anak.

Anisa pun masuk kamar setelah pamit pada sang mertua. Ia mencoba tenang, apa pun yang terjadi harus ia lewati sekali pun itu sangat sulit.

“Sayang, masih memikirkan yang tadi?” Abas memeluk Anisa dari belakang. Lalu, ia mulai menciumi leher jenjang sang istri.

Abas membalikkan tubuh Anisa hingga berhadapan dengannya. “Jangan banyak pikiran.”

Kecupan mesra mendarat di bibir Anisa. Anisa pun menyambut, keduanya saling berpagut mesra. Abas menuntun sang istri ke ranjang dan mulai membuat Anisa kembali candu dengan sentuhan tangannya.

***

Sebuah pesan masuk dari Kinar masuk ke ponsel Abas. Gegas ia menghapus tanpa membukanya. Anis masih di kamar mandi, Abas tak mau menerima risiko jika terjadi kemarahan besar da
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Pepi Arastya
Jiiiiiaahhhh..... ternyata byk cewek pinter yg jd pelakor juga. Kinar....Kinar. Emang laki hanya Abas doank ...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status