Ceicillia sengaja berdandan dan mengenakan sexy gown untuk acara gala malam harinya. Silver long sleveeless dress dengan belahan tinggi yang terlihat mewah dan mencolok. Untuk menarik perhatian semua mata agar tertuju kepadanya.
Alex menghampiri sang istri dengan setelan three layer tuxedo hitam yang dinamis. Kedua bola mata pria itu melebar saat pertama kali melihat penampilan Ceicillia. "Oh My! Kamu terlihat sangat mewah, seolah bertaburkan diamond." "Mungkin seharusnya aku yang jadi sukarelawan agar dapat lebih banyak uang sumbangan?" goda Ceicillia. "Never." Alex menolak mentah-mentah. Tidak rela jika ada pria lain yang menawar istri cantiknya dalam acara lelang. Ceicillia tersenyum simpul mendengar sifat posesif Alex. Kemudian dia mengambil tas tenteng silky knot dan mengajak suaminya berangkat. "Let's go!" Alex meraih lengan sang istri, menautkan di lengannya sendiri. Kemud"Aku akan menunggumu di meja." Alex pamit terlebih dahulu meninggalkan Ceicillia di woman room setelah permainan panas mereka. Ceicillia sedikit merapikan posisi gaunnya, kemudian memperbaiki make up di wajahnya yang sedikit berantakan karena ulah seseorang. Setelah yakin penampilannya sempurna, Ceicillia pun keluar dari woman room. Dia berpapasan dengan Augusto di koridor, yang sedang melakukan panggilan telepon. "Hello, Mr. Vitale." Ceicillia memberi sapaan. "Ah, Miss Tang." Augusto balas menyapa, mematikan panggilannya. "Mrs. Goldman." Ceicillia mengkoreksi. Ingin memperjelas statusnya sebagai istri Alexander Goldman. "Kamu terlihat sangat mempesona, yah seperti biasa." Namun sepertinya Augusto terlalu bebal, dia tetap merayu Ceicillia. 'Apa aku coba merayu balik untuk bisa mendapatkan informasi darinya?' "Terima kasih. Kamu juga terlihat tampan malam ini." Ce
Ceicillia sengaja berdandan dan mengenakan sexy gown untuk acara gala malam harinya. Silver long sleveeless dress dengan belahan tinggi yang terlihat mewah dan mencolok. Untuk menarik perhatian semua mata agar tertuju kepadanya. Alex menghampiri sang istri dengan setelan three layer tuxedo hitam yang dinamis. Kedua bola mata pria itu melebar saat pertama kali melihat penampilan Ceicillia. "Oh My! Kamu terlihat sangat mewah, seolah bertaburkan diamond." "Mungkin seharusnya aku yang jadi sukarelawan agar dapat lebih banyak uang sumbangan?" goda Ceicillia. "Never." Alex menolak mentah-mentah. Tidak rela jika ada pria lain yang menawar istri cantiknya dalam acara lelang. Ceicillia tersenyum simpul mendengar sifat posesif Alex. Kemudian dia mengambil tas tenteng silky knot dan mengajak suaminya berangkat. "Let's go!" Alex meraih lengan sang istri, menautkan di lengannya sendiri. Kemud
Dampak dari gosip tentang pernikahan palsu Ceicillia ternyata cepat merebak bagaikan kobaran api. Nilai saham perusahaan Tang Corps dan Goldman Tech turun secara significan. Karena kejadian darurat itu, pasti rapat dewan direksi hari ini akan membahas bagaimana cara menangani krisis nilai saham pada perusahaan mereka. "Apa menurutmu ada orang lain yang tahu bahwa pernikahan kita ini palsu?" Ceicillia bertanya kepada Alex. Mereka sedang melaju di mobil menuju ke perusahaan untuk menghadiri rapat dewan direksi. "Tidak ada, hanya kita berdua." Alex menjawab. "Kurasa Dad sedikit curiga dengan pernikahan kita, tapi beliau tidak akan mengonfrontasi kita. Paling tidak, tidak akan di depan umum." "Kalau Moom, sepertinya lebih percaya monyet bisa terbang daripada gosip itu." Ceicillia tertawa miris mendengarnya. Mama dan mama mertuanya memang sangat percaya akan h
Keesokan harinya Ceicillia terbangun sebelum alarm jam berbunyi. Karena nada dering ponselnya yang terus berbunyi tanpa henti. Dengan mata yang masih berat Ceicillia terpaksa bangkit dari pisisinya.Ceicillia juga mendengar ponsel Alex juga berdering di kamarnya. 'Kenapa seisi rumah berdering sepagi ini?' Ceicillia mengambil ponselnya di laci sebelah ranjang. Dia menolak panggilan, namun benda pipih itu terus bergetar karena banyak pesan yang masuk. 'Ada apa ini?' Kedua bola mata Ceicillia melebar seketika saat membaca pesan terakhir yang masuk ke ponsel. Dari Miranda, mamanya. Miranda : Katakan padaku kalau pernikahanmu dengan Alex bukan scam! 'What the hell?' Ceicillia tidak habis pikir bagaimana pertanyaan itu bisa keluar dari mamanya sendiri. Ceicillia : Tentu saja tidak. Aku tidak tahu apa yang sedang mama bicarakan. Alih-alih menjawab pesan dari putrinya, Mirand
"Cesi ..." Alex mengambil duduk tepat di sofa sebelah Ceicillia. Dia mencolek lengan atas wanita itu beberapa kali, meminta perhatian. Alex kesal karena lagi-lagi Ceicillia tenggelam dalam kesibukannya, apa lagi kalau bukan urusan pekerjaan. Padahal saat ini seharuanya menjadi moment romantis mereka setelah pernikahan. "Wait a minute." jawab Ceicilia dengan nada halus, terus fokus kepada tab di tangannya. "Penting sekali?" Alex bertanya penasaran. "Ehmm, tidak juga. Hanya mengecek apa isi USB ini." Ceicillia menunjuk kepada USB yang menancap kepada tab miliknya. Tab cadangan yang tidak berisi dokumen bisnis dan pekerjaan. "Memangnya itu USB siapa?" "Bukan milik siapa-siapa. Aku hanya ingin memeriksa karena menemukannya di kantor tadi pagi." Ceicillia tidak ingin mengatakan kecurigaannya kepada Kathie dan Augu
Dua hari setelah pernikahan berlalu sesuai dengan rencana Alex. Untuk bersantai dan mengembalikan mood serta stamina. Satu hari di hotel milik keluarga Goldman, tempat pesta pernikahan berlangsung. Dan satu hari lainnya di apartemen Ceicillia. Pada hari ke tiga, hari pertama masuk kerja setelah week end. Ceicillia bagun tidur pagi-pagi sekali kemudian bersiap. Sengaja tidak membangunkan Alex yang masih lelap tertidur di kamarnya sendiri. Ceicillia pun pergi ke kantor dan ke ruangan kerjanya. Dia menutup gorden di jendela besar yang terbuat dari kaca di salah satu dinding. Untuk menghalangi sinar matahari dan menciptakan suasana ruangan yang gelap. 'Ayo kita lihat, siapa yang akan datang. Karena besok akan diadakan rapat dewan direksi.' Ceicillia membatin sambil duduk di kursi kerjanya yang empuk. Bagaikan seorang predator yang menunggu hewan buruan. Ceicillia menyandarkan punggung di sandaran kursi. Besiap menyambut tamu ya