Setelah kematian sang ayah, Ceicillia harus menghadapi ancaman kehancuran perusahaan keluarga karena ketidak cakapan kakaknya dalam memimpin perusahaan. Ceicillia bahkan tidak pernah diberikan kesempatan ikut turun tangan dan mengemukakan gagasan untuk perusahaan karena karena nilai sahamnya yang tidak cukup besar. Demi keberlangsungan perusahaan keluarganya, Ceicillia membuat kesepakatan dengan Alex Goldman yang ternyata adalah mantan kekasihnya. Untuk menikahi pria itu dengan imbalan sejumlah saham untuknya.
view more"Rapat dewan ini hanya membuang waktu." Ceicillia membatin sambil menggela napas panjang. Merasa percuma jauh-jauh datang ke Amerika dan meninggalkan segala urusannya di Indonesia yang luar biasa banyak.
"Mengapa semua ide yang mereka kemukakan sudah ketinggalan jaman dan tidak relevan untuk permasalahan perusahaan?" Ceicillia mengamati saat suasana ruang rapat yang semakin memanas seiring dengan banyaknya cetusan gagasan dan perang argumen. Gadis berambut panjang itu menandai beberapa point hasil catatan analisisnya di note book kecil dengan malas. Sebuah ide cemerlang sebagai solusi yang bisa mengatasi permasalahan perusahaan. "Tapi sialnya tidak ada yang mau mendengarkan gagasanku." Sekali lagi Ceicil menghela napas. Ceicillia kembali mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru ruangan rapat, semua yang hadir adalah laki-laki kecuali dirinya. Ceicil tahu benar akan deskriminasi gender yang sangat umum terjadi di dunia bisnis. terlebih lagi kehadiran dirinya di rapat kali ini hanya dikarenakan mendiang ayah dan sejumlah saham yang beliau wariskan kepadanya. Ayah yang sudah bertahun-tahun tidak bertemu langsung dengannya. "Masalahnya adalah jumlah sahamku terlalu sedikit, sehingga tak ada yang mau mendengarkan suaraku saat ini ..." Enam bulan yang lalu Jonathan Tang, ayah Cecicillia yang berkebangsaan Amerika tiba-tiba meninggal dunia karena serangan jantung. Sepeninggal Jonathan, Cecillia mendapatkan warisan yang cukup besar dari beliau. Sejumlah properties dan aset bisnis serta sejumlah kecil saham perusahaan di Amerika. Sementara kepemimpinan perusahaan dan sebagian besar saham beralih ke tangan Victor, kakak laki-lakinya. Keluarga Tang bukan termasuk keluarga yang harmonis, melainkan cukup complicated. Diawali dengan pernikahan Jonathan Tang dan Miranda Ciputra, ibu Ceicillia yang berasal dari Indonesia. Pernikahan mereka dikaruniai dua buah hati, yakni Victor dan Ceicillia. Selama hidup bersama, Jo dan Mira dapat mengembangkan bisnis keluarga mereka menjadi lebih maju. Namun kemajuan bisnis itu menjadi bumerang, Jo sibuk mengurusi perusahaan di Amerika sementara Mira lebih fokus dengan perusahaan Ciputra milik keluarganya sendiri. Jauhnya jarak yang terbentang pun membuat kedua orang tua Ceicillia berpisah saat dirinya masih duduk di bangku sekolah. Setelah perpisahan itu Victor tinggal di Amerika dan diasuh oleh ayahnya, sedangkan Cecillia diasuh oleh ibunya di Indonesia. "Ehm ... Aku tidak yakin langkah apa yang harus kita tempuh terlebih dahulu ..." Victor yang memimpin rapat kali ini terlihat gugup, sama sekali tidak dapat menguasai keadaan. Bahkan dia semakin terdesak oleh berbagai macam tuntutan dari para pemegang saham. Ceicilia melirik kepada kakaknya yang tidak memiliki wibawa layaknya seorang CEO perusahaan. Gadis itu membatin, "Salah sendiri selama ayah hidup kamu hanya tahu bersenang-senang, Vic. Makanya kamu jadi CEO yang tidak kompeten." Berbeda dengan Ceicil yang dididik dengan keras dan disiplin oleh sang ibu, Victor malah dibiarkan saja berlaku seenaknya oleh sang ayah di Amerika. Jonathan megurusi sendiri urusan bisnis keluarga mereka tanpa melibatkan Victor. Di lain pihak, Ceicil sudah dilatih untuk memimpin perusahaan oleh ibunya sejak lulus kuliah, perusahaan milik keluarga ibunya, Ciputra."Come on Vic, this is easy." Ceicil berkata tanpa suara sambil mencolek lengan Victor yang duduk di sebelahnya. Dia juga menggeser note book yang telah ditandai ke arah sang kakak agar dapat dibacakan di rapat. "Baca tulisanku dan rapat menyebalkan ini akan segera berakhir!" Ceicil semakin geregetan karena Victor tak kunjung memperdulikan dirinya. "Heeem?" Victor akhirnya menyadari teguran itu, dan membaca tulisan tangan Ceciciilia."Ehm ... Yeah! The best idea is ..." Victor hendak mengemukakan ide dari Cecicillia, saat sebuah suara menginterupsinya dengan nada keras. Suara dari Mr. Sanders, salah satu pemegang saham dan dewan direksi senior. "Ceicillia, tolong hentikan tindakan kekanakanmu itu. Kami dapat melihat apa yang ingin kamu lakukan dengan memakai nama Victor. Sebaiknya kamu tinggalkan rapat ini dan serahkan kepada orang-orang yang lebih kompeten di sini." "Kami sedang membicarakan bisnis, bukan permainan game gadis kecil."Seluruh ruangan rapat dewan dipenuhi gelak tawa demi mendegnar teguran dari Mr. Sanders. Sepertinya mereka semua sepakat dengan perkataan bisnisman tua yang kolot itu. Sementara Victor yang ikut ditegur merasa malu dan memilih untuk menundukkan wajahnya dalam-dalam.
"Sialaaan Pak Tua Sanders! Dia pikir aku seorang gadis kecil yang tidak bisa berbisnis?" Ceicillia membatin kesal karena merasa dilecehkan. Para pebisnis Amerika ini tidak tahu jika Ceicillia Tang dari Ciputra Group di Indonesia dikenal dengan sebutan ratu bisnis. Dia memiliki segudang pengalaman memimpin Ciputra Group sampai menjadi sebuah perusahaan raksasa multi dimensi seperti saat ini. "Jika mendiang ayahmu ingin mendengar pendapat darimu, maka dia akan menjadikanmu CEO. Tapi nyatanya dia memilih Victor, jadi kamu harus mendengarkan perkataannya dan para pemegang saham lainnya." "Saya juga salah satu pemegang saham, kenapa kalian tidak mau mendengarkan saya?" Cecicillia balik melakukan perlawanan, masih berusaha agar idenya dapat didengarkan. Sebenarnya bisa saja Ceicillia lepas tangan dan tidak memperdulikan nasib Victor dan perusahaan ayahnya di Amerika itu. Dia bisa kembali ke Indonesia dan berkuasa di singasana CEO Ciputra Croup yang empuk dengan segala kemewahan duniawi. Namun bagaimanapun, Ceicil masih punya hati. Dia masih mencintai ayah dan kakak kandungnya sendiri. Tak ingin aset peninggalan ayah mereka akan berakhir mengenaskan dengan kebangkrutan perusahaan serta membuat Victor jatuh miskin. "Kamu sudah melewati batas, dan jika diteruskan bisa membuat kami marah. Perlu saya tekankan sekali lagi, bahwa kami tidak memerlukan kamu." Sanders menekankan kalimat terakhirnya untuk memperjelas posisi Ceicillia."Excused me, Saya ..." Ceicillia hendak menjawab saat Victor memotong ucapannya untuk melerai. "Saya rasa kita semua harus menahan diri, calm down please!" Semua peserta rapat seketika mengalihkan perhatian kepada Victor, hampir semua tepatnya. Karena Ceicillia dapat melihat dengan jelas bahwa Augusto Vitale sedang memperhatikan dirinya tanpa berkedip dari sisi sebelah kanan ruangan."You know, saya sepertinya tertarik dengan gagasan yang ingin disampaikan oleh Miss Ceicillia Tang." Augusto berkata sambil sesekali memberikan lirikan dan senyuman ke arah Ceicil. Cecillia sedikit risih menyadari tingkah bisnisman asal Italia itu. Augusto Vitale menurut Victor akan menjadi mitra kerja yang tepat untuk bekerja sama. Namun Ceicil tidak dapat melihat keuntungan dengan penggabungan perusahaan mereka yang bergerak di bidang berbeda. Ketidak sukaan Cecil pun semakin bertambah karena Augusto kerap kali merayu dirinya secara terang-terangan di berbagai kesempatan. "Mungkin aku bisa gunakan Augusto Vitale untuk mendapatkan tambahan pengaruh? Duh makin runyam aja urusannya." Ceicil membatin sambil memperhatikan perkembangan situasi.Beberapa waktu berlalu namun Alex tidak mau melepaskan genggaman tanganya, bahkan dia mempererat genggaman itu. Pria itu juga tidak mau melepaskan pandangannya dari wajah Ceicillia, menikmati wajah ayu dengan kulit seputih porselen yang memanjakan mata.Ceicillia tiba-tiba merasa malu karena pandangan Alex yang seakan dapat menembus tubuhnya. Buru-buru dia menarik tangannya dan bangkit dari kursi island, kemudian berjalan ke tempat yang lebih longgar di area sofa ruang tengah.Alex mengambil sebotol wiskey dan dua buah gelas kaca di atas kitchen island, kemudian mengikuti langkah Ceicil duduk di sofa. "Boleh aku merampok wiskey milikmu?" "Ambil saja, karena kamu sudah membayar dengan pantas." Ceicil tidak keberatan."Put the wiskey in our vows, please." "Percaya diri sekali. Aku bahkan belum menjawab 'Iya' kan?" Ceicil tertawa kecil menanggapai Alex yang ingin memakai wiskey itu sebagai janji suci pernikahan untuk mereka."Jadi apa yang harus aku lakukan agar kamu yakin padaku dan m
Ceicillia berusaha tetap memasang poker face meskipun nyatanya Alex telah dapat membaca isi hatinya. Bahwa telah terbesit keinginan gila untuk menyetujui kesepakatan pernikahan dari Alex untuk mendapatkan saham milik pria itu. Ketenangannya mulai runtuh saat wangi parfum musk yang menguar sensual dari tubuh Alex mengusik indra penciuman Ceicil, serta membuat bulu kuduknya sedikit meremang.'Sialan, aku mikir apa sih? ... Ini kan sedang urusan bisnis?' Ceicillia mengutuk dirinya sendiri yang sempat sedikit terpengaruh oleh pesona Alex yang memang sangat sulit untuk ditepis. Buru-buru Ceicillia memperbaiki performa sebelum membuat sebuah pernyataan tegas."Baiklah ... Aku bisa menerima kesepakatan ini dengan sebuah kondisi. Aku ingin kamu memberikan sahammu yang ada di perusahaan ayahku setelah pernikahan kita nanti.""Saham Perusahaan? Untuk apa?" Alex mengerutkan dahinya dalam-dalam demi mendengar jawaban Ceicillia.'Bisa-bisanya cewek ini mencampur adukkan urusan saham, bisnis dan
Alex menghela napas panjang sebelum menjawab pertanyaan dari Cecicillia. "Masalahnya kedua orang tuaku sudah merasa bahwa sudah cukup bagiku untuk bermain-main dan berkelana dari satu gadis ke gadis yang lainnya. Sudah waktunya untuk berhubungan serius dan berkeluarga.""Ibuku bahkan terus saja mengoceh, bahwa aku tidak bisa jatuh cinta dua kali seminggu kepada gadis yang berbeda selamanya."Ceicil tidak menjawab meski dalam hadi membenarkan apa yang dikatakan ibu Alex tentang putranya yang playboy. Gadis itu hanya memberikan gesture bahwa dia sedang memperhatikan. Dia mempersilahkan mantan kekasihnya itu untuk melanjutkan cerita."Dan yang terburuk adalah mereka mengatur perjodohan untukku, dengan calon istri yang menurut mereka sempurna untukku ... Giovany Arrow.""Giovany teman kuliah kita dulu?" Ceicil teringat dengan sosok gadis kutu buku dengan kaca mata tebal dan dandanan yang sangat ketinggalan jaman. Melihat penampilannya, sama sekali tidak akan ada yang menyangka bahwa dia a
Hubungan asmara Ceicillia dan Alex beberapa tahun yang lalu bisa dibilang sangat ideal. Mereka mendapat dukungan dari kedua belah pihak keluarga, terutama ayah Ceicil dan Alex yang merupakan kolega.Baik keluarga Tang maupun Goldman sangat bersemangat untuk menjodohkan Ceicil dan Alex, menyuruh mereka bertunangan bahkan menikah. Namun kedua anak muda yang dipasangkan sama sekali tidak ada niatan untuk menikah waktu itu. Keduanya sama-sama idealis dan ingin mengejar mimpi tanpa terikat suatu hubungan yang rumit."Mantan kekasihku tersayang, aku benar-benar merindukanmu." Ceicil membalas dengan sarkas."Apa kamu pernah merindukan saat-saat kita bersama?" Alex lanjut bertanya tanpa mengindahkan sarkasme dari lawan bicaranya.Entah mengapa ada satu sisi di relung hati Ceicil yang terketuk karena pertanyaan itu. Tak dapat dipungkiri bahwa dirinya juga merindukan Alex dan saat-saat kebersamaa mereka. Saat mereka berdua masih naif dan tidak memikirkan apapun selain kuliah dan menikmati hidu
"Anda tentu dapat memberikan gagasan, namun saya dan dewan direksi disini lebih senior dan berpengalaman dalam pasar Amerika." Sanders menjawab telak kepada Augusto. Sengaja menekankan bahwa pria itu bukan berasal dari Amerika. 'Lagi-lagi deskriminasi kan? Orang-orang Amerika banyak yang rassis dan kolot sekali. Mereka merasa sebagai bangsa yang paling hebat.'Berbagai dukungan kembali mengalir kepada Mr. Sanders. Dan Augusto pun tidak melanjutkan sanggahan dan pembelaan terhadap Ceicillia. Augusto juga memanfaakan kegaduhan suasana untuk mendekat depada Ceicillia dan berbisik. "You can count on me, Bella Donna." Ceicil semakin bergidik mendengar rayuan picisan dari Augusto, yang bahkan berani memanggilnya wanita cantik dalam bahasa Italia. Namun mengingat posisinya yang kurang menguntungkan saat ini, Ceicil berusaha untuk memupuk kesabaran dan menjawab netral. "Thank you, I aprreciated your support.""Anytime, preziosa." Augusto sumringah, melemparkan kedipan nakal kepada Ceicil. M
"Rapat dewan ini hanya membuang waktu." Ceicillia membatin sambil menggela napas panjang. Merasa percuma jauh-jauh datang ke Amerika dan meninggalkan segala urusannya di Indonesia yang luar biasa banyak. "Mengapa semua ide yang mereka kemukakan sudah ketinggalan jaman dan tidak relevan untuk permasalahan perusahaan?" Ceicillia mengamati saat suasana ruang rapat yang semakin memanas seiring dengan banyaknya cetusan gagasan dan perang argumen. Gadis berambut panjang itu menandai beberapa point hasil catatan analisisnya di note book kecil dengan malas. Sebuah ide cemerlang sebagai solusi yang bisa mengatasi permasalahan perusahaan. "Tapi sialnya tidak ada yang mau mendengarkan gagasanku." Sekali lagi Ceicil menghela napas. Ceicillia kembali mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru ruangan rapat, semua yang hadir adalah laki-laki kecuali dirinya. Ceicil tahu benar akan deskriminasi gender yang sangat umum terjadi di dunia bisnis. terlebih lagi kehadiran dirinya di rapat kali ini hanya
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Mga Comments