Share

Bab Dua Puluh

"Yah ...!" Aku dan Ibu menjerit-jerit memanggilnya.

Kami berlari mengejar Ayah. Berusaha mencegahnya. Namun, sayangnya Ayah sudah lebih dulu mengendarai sepeda motornya, keluar  melewati gerbang rumah yang hanya terbuka sebagian.

Aku menengok ke semua arah mencari sepeda motor yang satu lagi. Lalu, aku ingat bahwa sepeda motor tersebut dibawa oleh Kirana. Di garasi hanya terparkir mobil Ayah. Aku tak punya pilihan lain, selain harus mengemudi.

"Bu, ambil kunci mobil," pintaku, dengan nada panik.

Sementara Ibu mengambil kunci, aku membuka gerbang lebar-lebar agar lebih mudah mengeluarkan mobil.

"Ini kuncinya," pekik Ibu, dengan langkah tergesa-gesa.

Aku segera menyambar kunci tersebut, kemudian bergegas menempati bangku kemudi. Setelah pintu tertutup, Ibu menyusul duduk di sebelahku.

"Ibu mau kemana?" tanyaku.

"Mau ikut," jawab Ibu.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status