Share

Melunasi Utang

Hari ini Rindu menemani Duta ke tempat Juragan Dante. Rumah mewah berlantai tiga dengan pengawasan super ketat itu selalu saja menguarkan aroma licik yang pekat.

Juragan Dante menyambut Duta dengan ekspresi meremehkan. Sebuah cerutu seukuran telunjuk terselip di antara bibi cokelatnya. Sesekali kepulan asap akan meluncur dari sana.

"Apa kabar, Dut?" Itu pertanyaan basa-basi terbasi. Duta malas menanggapinya.

Duta memang tidak suka dipanggil "Dut", tapi terkhusus Juragan Dante, dia terlalu malas mengoreksi.

"Udah capek kucing-kucingan dengan anak buah saya?" Juragan Dante terbahak. Entah apa yang lucu.

Di samping Duta, Rindu berusaha tetap tenang, meski kentara sekali dia tidak nyaman berada di sini. Terlebih, sedari tadi Juragan Dante selalu meliriknya. Bukan lirikan yang ramah.

"Saya ke sini untuk melunasi utang saya, Pak, sebaiknya nggak usah terlalu basa-basi." Duta berujar sambil menyorot serius.

"Mulai sombong kamu rupanya." Juragan Dante tertawa lagi. "Mentang-mentang udah ketem
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status