Share

Bab 41 – Visum

“Aku juga tidak tahu pastinya, om. Yang jelas saat aku sampai di balkon, aku lihat Sherena sedang mendorong Ziana dan tante Juwita sudah lemas di lantai. Om, aku takut terjadi sesuatu dengan kandungan Ziana,” ucap Mahanta lirih.

“Dokter belum memberitahu apapun, Maha. Kita masih punya harapan. Om akan menyelidiki hal ini.”

Mahanta mengangguk mempercayakan masalah itu pada Tomo. Satu-satunya yang Mahanta pikirkan saat ini adalah keselamatan Ziana dan bayinya.

Tak lama dokter Kavya datang dan langsung masuk ke ruang perawatan tanpa bicara pada Mahanta. Dari raut wajahnya, Mahanta bisa menebak kalau dokter Kavya sudah tahu tentang kondisi Ziana.

“Kenapa lama sekali?” gumam Mahanta membuat Tomo menepuk pundaknya.

“Tenanglah, Maha. Meskipun hatimu sedang cemas, pikiranmu harus tetap tenang.”

“Nggak bisa, om. Bagaimana kalau__”

“Jangan mendahului takdir Tuhan dengan mengatakan asumsi yang membuat pikiranmu semakin buruk. Apa kamu lupa kalau belahan jiwa om juga ada di dalam sana?”

Mahanta m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status