Share

Babang 26

“Kamu dari tadi mikir apa, Bi? Kok diem terus?” pancing Alvaro Akhirnya, setelah yakin jika mood Bianca sudah membaik.

“Mikirin gaji yang mau disunat sama situ," jawab Bianca dengan jujur.

Hah?! Ya ampun, jadi hanya karena itu? Astaga!

“Emang kapan saya bilang gajimu mau dipotong?”

Eh?

“Lah? Kan laporan saya belum kelar. Katanya kalau gak kelar bakal potong gaji. Piye toh?” terang Bianca kemudian, mengingatkan Alvaro akan ultimatumnya pagi ini.

Kasian ya, masih muda tapi udah pikun. Ck, ck, ck, Miris.

“Kan, kamu sudah ngerjain laporan itu minggu lalu. Ngapain nulis ulang? Aku sudah anggap kamu selesai.”

Hah? Maksudnya?

Bianca pun mengerjap pelan, mencerna ucapan Alvaro seraya mengingat-ingat isi laporan tadi. Bener juga, sih! Bianca memang merasa famillier dengan laporan tersebut. 

Lah, Kalau gitu ngapain dia ketar-ketir sampai jari butuh catokan seperti t

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Muchlishotul Irsyadah
lhanjut thorrr
goodnovel comment avatar
yeni diana sari
ihhhh anak mak Lory kayak tembok hidup dan lemari es rusak. untung gandengnya sama anak mak amih. jdi 1 gesrek 1 kayak kutup. klop dah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status