Share

Bab 28 — Godaan di Balik Pintu

last update Last Updated: 2025-06-21 20:20:12

Hari itu, Angela berusaha tenggelam dalam pekerjaannya, memeriksa berkas-berkas di mejanya dan berpura-pura sibuk agar bisa menghindari mata tajam Aslan di luar sana. Ia tahu lelaki itu pasti makin penasaran, makin curiga.

Tapi justru itulah yang membuatnya resah sekaligus berdebar.

Tiba-tiba, pintu ruangannya diketuk dua kali, lalu terbuka begitu saja. Jantung Angela langsung melompat begitu melihat siapa yang melangkah masuk.

Aslan.

Pria itu menutup pintu di belakangnya dan berjalan santai ke arah Angela. Wajahnya tenang, tetapi mata tajamnya berkilat nakal dan menggoda.

“Sudah sibuk pagi-pagi begini?” tanyanya, nada suaranya sengaja dibuat rendah dan hangat.

Angela meneguk ludah, cepat-cepat menghindari tatapan itu dan kembali berpura-pura membaca berkas di tangannya. “Ya, banyak pekerjaan,” jawabnya setenang mungkin.

Namun Aslan tak beranjak. Ia malah melangkah lebih dekat, hingga berdiri hanya sejengkal di sampingnya. Angela bisa mencium aroma parfumnya — campuran maskulin dan ha
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Mengejar Cinta Bujang Lapuk yang Pernah Kusakiti   31. Akhir dari Gilbert

    Gilbert berjalan mondar-mandir dengan napas terengah-engah, tubuhnya dibanjiri keringat dingin. Sorot matanya liar, penuh amarah yang hampir tak terkendali. Pisau kecil di tangannya tak lepas menempel di leher Ellen. Ujungnya nyaris menembus kulit pucat gadis itu. Setiap tarikan napas Gilbert menggetarkan tubuh Ellen yang kini membeku dalam ketakutan.“Cepat! Kau akan memanggil Angela masuk, Ellen! Kau akan bilang padanya bahwa kau butuh dia… bahwa kau terluka… bahwa dia harus menolongmu!” Gilbert menggertakkan giginya, suaranya rendah namun tajam bak belati yang menusuk jantung Ellen.Mata Ellen membelalak, wajahnya sudah basah air mata. Lututnya lemas, hampir tak sanggup menopang tubuhnya sendiri.“Gilbert… tolong… jangan lakukan ini… Angela tak bersalah… aku yang salah… aku yang harus menebus semuanya…” suaranya parau, tersendat oleh tangis.Namun Gilbert tak peduli. Dia terus berjalan dengan langkah tak tentu arah, kepalanya menunduk, lalu mendongak dengan tatapan gila. Tiba-tiba—

  • Mengejar Cinta Bujang Lapuk yang Pernah Kusakiti   bab 30. Jebakan di dalam jebakan

    Hujan deras mengguyur atap tua gudang tempat Gilbert bersembunyi. Suara tetesan air yang jatuh dari atap berlubang seolah mengiringi napasnya yang memburu. Wajahnya kusut, jenggot tipis tak terurus menghiasi dagunya. Matanya sembab dan liar, menatap ponsel usang di genggamannya. Satu per satu kontak yang dulu mengagungkannya kini hanya menjawab dengan nada sambung tak berujung. Tak ada yang mau menolongnya. Tak ada lagi yang sudi bersentuhan dengan nama Gilbert si buronan. "Brengsek!" Gilbert mengumpat, melempar ponsel hingga pecah berantakan di lantai beton dingin. Dia menyisir rambutnya yang basah kuyup karena keringat dan hujan yang menetes dari atap. Sudah habis semua. Uang tinggal recehan. Kendaraan disita. Aset dibekukan. Dan Rebecca—wanita yang dulu dia menjadi istrinya pun telah ia jual, Gilbert bahkan tak peduli lagi. Baginya hanya ada satu tujuan: membalas dendam pada Aslan. “Aku tak akan kalah begitu saja... Aslan harus hancur! Harus!” desisnya, matanya merah penuh d

  • Mengejar Cinta Bujang Lapuk yang Pernah Kusakiti    Bab 29: Godaan yang Sengaja Dibiarkan

    Leo menatap layar ponselnya lama sekali. Berita tentang kehancuran Gilbert sudah santer terdengar, dan di sela-sela gosip itu, terselip kabar bahwa Rebecca — mantan kekasihnya — berakhir tragis. Ia dibawa lari Gilbert dan diduga sudah dijual demi uang. Jantung Leo berdenyut nyeri. Wanita itu pernah begitu berarti baginya. Ia ingat jelas saat melamarnya di taman, di sore hangat yang dulu terasa begitu indah. Ia ingat mata Rebecca berbinar dan tangan mungilnya menggenggam erat tangannya. Namun di ujung cerita mereka, Rebecca berpaling begitu kejam. Meninggalkan Leo begitu saja demi kemewahan dan kilauan dunia. Dan kini… berita itu membuat Leo bergeming, menelan pahitnya kenyataan. Ia seharusnya merasa puas, bahkan berhak merasa dendam. Tapi entah kenapa, hanya rasa iba dan kesedihan yang menyelinap dalam hatinya. “Rebecca…” bisik Leo lirih, nyaris tak bersuara. Mungkin gadis itu hanya terlalu rapuh dan tersesat, pikirnya. Di dalam hati, Leo hanya bisa mendoakan semoga Reb

  • Mengejar Cinta Bujang Lapuk yang Pernah Kusakiti   Bab 28 — Godaan di Balik Pintu

    Hari itu, Angela berusaha tenggelam dalam pekerjaannya, memeriksa berkas-berkas di mejanya dan berpura-pura sibuk agar bisa menghindari mata tajam Aslan di luar sana. Ia tahu lelaki itu pasti makin penasaran, makin curiga.Tapi justru itulah yang membuatnya resah sekaligus berdebar.Tiba-tiba, pintu ruangannya diketuk dua kali, lalu terbuka begitu saja. Jantung Angela langsung melompat begitu melihat siapa yang melangkah masuk.Aslan.Pria itu menutup pintu di belakangnya dan berjalan santai ke arah Angela. Wajahnya tenang, tetapi mata tajamnya berkilat nakal dan menggoda.“Sudah sibuk pagi-pagi begini?” tanyanya, nada suaranya sengaja dibuat rendah dan hangat.Angela meneguk ludah, cepat-cepat menghindari tatapan itu dan kembali berpura-pura membaca berkas di tangannya. “Ya, banyak pekerjaan,” jawabnya setenang mungkin.Namun Aslan tak beranjak. Ia malah melangkah lebih dekat, hingga berdiri hanya sejengkal di sampingnya. Angela bisa mencium aroma parfumnya — campuran maskulin dan ha

  • Mengejar Cinta Bujang Lapuk yang Pernah Kusakiti   Bab 27 — Langkah Terakhir untuk Menjatuhkan Gilbert

    Aslan berdiri di ruang kerjanya, mata menatap layar laptopnya yang dipenuhi dokumen dan berkas-berkas rahasia. Suasana begitu hening, hanya bunyi detakan jarum jam dan deru napasnya sendiri. Semalaman ia nyaris tak tidur, menelusuri data-data yang selama ini dikumpulkannya secara diam-diam.Satu per satu file di layar membuatnya yakin — ini saatnya untuk membuat Gilbert membayar semua perbuatannya.Sejak lama Aslan tahu bahwa lelaki itu bukan sekadar rival bisnis. Gilbert adalah ular berbisa yang bersembunyi di balik senyum dan wibawa palsu. Upayanya menjebak dan mempermalukan Aslan di depan publik hanyalah sebagian kecil dari kejahatan yang pernah dilakukannya.Di dalam folder itu, terlampir bukti-bukti jelas:Catatan transfer uang untuk pembelian narkoba dan peredaran obat-obatan terlarang.Foto dan rekaman pembicaraan saat Gilbert merencanakan pembunuhan bayaran untuk menyingkirkan pesaingnya.Bahkan laporan forensik dan surat keterangan orang dalam soal penghilangan nyawa seorang

  • Mengejar Cinta Bujang Lapuk yang Pernah Kusakiti   Bab 26 — Amarah Gilbert dan Harga yang Harus Dibayar

    Langit Paris muram di luar jendela penthouse mewah Gilbert. Di dalam, suasana jauh lebih kelam.Gilbert berdiri di ruang tamu, tubuhnya tegang dan mata nyalang. Telepon di tangannya baru saja ia lempar hingga hancur berantakan. Ia baru membaca berita utama di layar tabletnya — “Istri Gilbert Terlibat Skandal, Harga Saham Perusahaan Anjlok Tajam.” Dan di bawahnya, puluhan komentar pedas menghujani nama baiknya.Semua rencananya gagal total.Bukannya menjebak Aslan dan membuatnya hancur di mata Angela dan publik, justru dia sendiri yang kini terpukul. Skenario matang itu dihancurkan begitu saja. Gilbert yakin ada seseorang di balik ini — entah siapa, entah bagaimana mereka bisa begitu cepat membaca permainannya.Tangan Gilbert mengepal. Ia menarik napas kasar dan menatap Rebecca, yang meringkuk ketakutan di pojok ruangan.Wajah wanita itu pucat, tubuhnya gemetar dan pipinya basah. Ia tahu apa yang akan datang.“Kau benar-benar membuatku malu,” desis Gilbert, suaranya begitu dingin hingg

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status