Share

Cinta Luar Biasa

Setelah Mas Narendra pergi, tak lama kemudian, Hera datang berkunjung sendirian. Wajahnya sedikit kusut seperti pakaian yang belum disetrika. Katanya sedang marahan dengan Rendy.

Hera tidak menangis, tapi dia uring-uringan karena Rendy tidak setuju dengan gaun pengantin pilihannya. Dan sekarang, dia ingin mengajakku untuk memesan ulang gaun pengantin yang akan digunakan bulan depan.

Aku menghela napas kasar. Niat hati ingin rebahan, tapi calon adik ipar mood-nya sedang jelek. Bisa batal pernikahan adik kesayanganku kalau calon istrinya tidak kuturuti.

"Mbak nggak keberatan, 'kan? Soalnya, aku tadi ketemu Mas Narendra di lobi, katanya Mbak libur hari ini."

Aku mencium bau persekongkolan di sini. Namun, mau bagaimana lagi? Lebih baik aku pergi dengan Hera, sekalian refreshing. Otak juga ngebul kalau dibuat bekerja terus-menerus.

"Kita ajak Ibu, ya, Mbak," ucap Hera saat kami baru akan beranjak pergi.

"Boleh. Ibu juga pasti ingin jalan-jalan."

Akhirnya, kami pergi bertiga menggunakan tak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status