Share

Buat Apa Cerita?

last update Last Updated: 2025-08-03 21:16:26

Qiana akhirnya menatapnya, tajam dan jujur. “Buat apa aku cerita?”

Zayn terdiam.

“Kalau aku cerita pun, kamu paling cuma diem atau sibuk liatin HP. Aku capek cerita tapi gak didengerin,” ucap Qiana pelan, tapi setiap katanya menusuk. "Jadi lebih baik aku diem."

Zayn menunduk, tidak membantah. Ia tahu Qiana tidak melebih-lebihkan. "Apa ini ada hubungannya sama panggilan dari kampus dulu?"

"Hm."

Zayn merasa dadanya mengencang. Rasa bersalah menggumpal. Ia lalu mengangkat wajahnya, menatap mata Qiana dalam-dalam. Untuk pertama kalinya, ia benar-benar merasa seperti suami yang gagal—yang tahu semua ini terlalu terlambat.

“Aku minta maaf,” ucap Zayn dengan tulus. “Maaf karena selama ini aku lebih banyak dengerin egoku daripada kamu.”

Qiana terdiam. Ia tak langsung memaafkan, tak langsung tersenyum. Tapi luka di wajah Zayn tetap ia obati, dengan lembut dan penuh perhatian. Karena meski hatinya sakit, ia masih punya ruang untuk rasa peduli.

Dan itu cukup bagi Zayn untuk tahu… bahwa meski ia
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Adfazha
Zayn br sadar Qia cantik hari ini... kemaren2 kelilipan ulet buluk sihh.. Qia jgn mw dicipok ya inget Zayn tuh bekas Diandra km cm kebagian Ampas lgpla dihatinya msh ada mba mantan sdgkn km hya perasaan kasihan & rasa bersalah aja.. biarin Zayn berjuang smpe titik drh penghbsn tuk dptkan hatimu Qia
goodnovel comment avatar
Rina Damayanti
qia....apakah dia lupa, Zayn yang menci*m dan memeluk diandra disaat dia sakit.... blm bs move on aku tuh ...
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Mengejar Cinta Suami Dinginku   Paling Perhatian

    "Tumben sih mau nganterin aku?" Disela-sela perjalanan mereka, Qiana memulai percakapan dengan suaminya. Ia gabut dan ngantuk kalau diem."Kenapa? Kamu berharap ada orang lain yang antar?" tanya Zayn dengan nada suara tenang.Qiana mendengkus. "Ya enggak. Cuman kaget aja tiba-tiba mau nganterin.""Aku kan sudah berubah." Zayn kembali menjawab dengan mantap. "Dan lagi aku juga mau jagain kamu kalau Vero tiba-tiba muncul dan gangguin kamu lagi. Bahkan kalau perlu, aku akan antar kamu sampai ke kelas."“Tunggu! Kamu bilang apa?” Qiana hampir tertawa, tapi juga syok. “Sampai ke dalam kelas?”Zayn melirik sekilas tanpa melepas fokus dari jalan. “Iya. Kalau perlu aku duduk di bangku belakang sambil ngawasin.”Qiana mengerutkan kening, pura-pura heran. “Ngapain?”“Jaga-jaga,” jawabnya santai, tapi nada bicaranya cukup tegas. “Kalau tiba-tiba kamu ketemu Vero, aku ada di situ. Dia nggak akan berani macam-macam.”Mata Qiana membesar. “Kak… kita ini udah berapa lama nikah, dan baru sekarang kam

  • Mengejar Cinta Suami Dinginku   Momen Tengah Malam

    Aroma kuah kaldu bercampur natrium tercium di hidung Qiana saat gadis itu mulai membuka tutup cup mienya. Perempuan cantik itu mulai mengangkat garpunya. "Selamat ma—"Gerakannya terhenti ketika mendengar Suara langkah kaki mendekat, ia reflek menoleh. Dan ua mendapati Zayn berdiri di ambang pintu dapur, rambutnya sedikit berantakan, kausnya kusut.“Kamu kenapa di sini?” suaranya serak, jelas baru bangun.Qiana tersenyum canggung sambil menutup mulut yang masih mengunyah. “Laper,” jawabnya singkat.Zayn berjalan mendekat, lalu menarik kursi di sebelahnya. “Mie lagi?"Sambil meniup-niup mienya, Qiana berkata, "Darurat kak. Toh tadi sore aku gak jadi makan mie kan?"Zayn menarik salah satu tempat duduk tepat di hadapan Qiana. Ia menarik roti tawar yang masih tersisa dua potong di dalam bungkusnya dan ikut makan. "Dua minggu ke depan, kamu di larang makan mie dalam bentuk apapun. Oke!" titah Zayn mutlak.Qiana mendesah panjang lalu mengangguk. Dia bisa curi kesempatan makan mie di kantin

  • Mengejar Cinta Suami Dinginku   'Ganti Menu' (21+)

    Namun, sebelum sempat berdiri, jemari Zayn menahan pergelangan tangannya. Tarikan itu lembut tapi tegas, cukup untuk membuat tubuh Qiana kehilangan keseimbangan dan jatuh… tepat ke pangkuannya."Kak Zayn! Umphh..."Tubuh Qiana kaku sejenak saat merasakan bibir Zayn menyentuhnya, awal mulanya lembut, nyaris ragu, seolah memberi kesempatan untuk menolak. Tapi dalam hitungan detik, ciuman itu berubah menjadi lebih dalam, lebih intens, dan membuat napasnya terseret."Umppm... Mphmm..." Tangannya refleks menekan dada Zayn, berusaha mendorong, tapi entah kenapa tenaga itu seperti hilang. Dadanya berdegup terlalu cepat, pikirannya bercampur aduk antara ingin menjauh atau mengikuti ritme ini.“Ka—” suaranya terputus karena Zayn tak memberinya celah. Tangan besar pria itu melingkari punggungnya, menahannya erat, seolah takut Qiana akan pergi jika ia melepaskannya.Perlahan, ciuman itu melunak kembali, berubah menjadi sentuhan singkat yang membuat jantung Qiana makin berdebar tak karuan. Zayn m

  • Mengejar Cinta Suami Dinginku   Kak Zayn! Tunggu!

    “Kak, kamu ngapain?”“Katanya capek,” jawab Zayn santai sambil jongkok di depan sofa. Ia menggenggam pergelangan kaki Qiana pelan, lalu mulai membersihkannya dengan handuk hangat. Gerakannya hati-hati, seperti sedang memegang sesuatu yang rapuh.Qiana menatapnya lama. Ada rasa aneh yang menjalar di dada, campuran kaget, terharu, dan tidak siap. “Kak, gak usah repot-repot! Aku bisa sendiri.”“Aku tau,” kata Zayn tanpa menatapnya. “Tapi aku mau. Kalau kamu terlalu capek buat ngurus diri kamu, biar aku yang lakuin.”Hening. Hanya suara kain handuk yang bergesekan dengan kulit yang terdengar. Setelah selesai membersihkan kaki, Zayn meraih tangan Qiana, mengelapnya dengan cara yang sama dengan handuk yang berbeda.“Udah,” katanya sambil tersenyum tipis, lalu menaruh handuk ke sisi sofa. “Sekarang kamu bisa rebahan lagi.”Qiana menelan ludah. Ada sesuatu yang berubah dalam sikap Zayn hari ini, dan itu membuatnya bingung, sekaligus takut untuk berharap.“Kenapa kamu ngelakuin ini?” tanyanya

  • Mengejar Cinta Suami Dinginku   Jauh Lebih Baik

    Setelah beberapa saat hening di depan pusara, ditemani angin sore dan doa-doa dalam hati, Qiana akhirnya berdiri. Ia menatap batu nisan itu sekali lagi, lalu membisik pelan, “Aku pamit, Ma… Pa. Kapan-kapan Qiana ke sini lagi."Zayn ikut berdiri. Tangannya meraih tangan istrinya tanpa banyak bicara, menggenggam erat seolah tak mau terlepas lagi. Qiana hanya menoleh sekilas, lalu membalas genggamannya dengan sedikit ragu.Mereka berjalan pelan keluar dari area pemakaman. Langkah-langkah itu sunyi, tapi tidak lagi terasa berat. Qiana merasa seolah satu beban yang selama ini menekan dadanya telah perlahan-lahan terangkat. Hatinya… jauh lebih lega. Ada ketenangan baru yang belum pernah ia rasakan selama berbulan-bulan terakhir.Saat sudah di dalam mobil, dan sabuk pengaman terkunci, Zayn melirik ke arahnya. “Kita pulang?”Qiana mengangguk. “Iya. Terima kasih udah mau nemenin ke sini.”Zayn tidak menjawab dengan kata-kata, tapi ekspresinya hangat, lembut—dan itu cukup untuk menjawab semuany

  • Mengejar Cinta Suami Dinginku   Pergi Ke Makam Mama dan Papa

    Zayn menoleh setengah, lalu kembali memandang ke arah langit. “Aku ambil cuti.” Qiana mengernyit. “Cuti?” ulangnya, sambil berjalan pelan ke arah balkon. “Tumben banget.” “Aku pengen nemenin kamu seharian ini,” balas Zayn pelan. Qiana ikut berdiri di sampingnya, menyandarkan tubuh ke pagar balkon. “Emang aku anak TK pakai di temenin?" Zayn menoleh cepat ke arahnya. Wajahnya datar tapi sorotnya beda. Ada kelembutan di sana. "Barang kali saja kamu mau pergi ke suatu tempat." Qiana menatap Zayn dengan ekspresi bingung. "Kamu ngajak aku jalan?" Zayn menaruh gelasnya di meja kecil di balkon, lalu menatap Qiana dengan mata yang lebih serius. "Maybe." Qiana mengerutkan keningnya. "Gak jelas." Pria itu memalingkan tubuhnya agar bisa berhadapan langsung dengan Qiana. "Apanya?" "Ya kamu kak! Kamu gak jelas! Sebenarnya kamu mau ngajakin aku jalan-jalan atau enggak!" "Kamu mau aku ajak jalan?" Qiana menatap Zayn dalam diam. Pertanyaannya sederhana, tapi entah kenapa membuat pikirannya

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status