"Aaa... Aahhh..." Suara itu terdengar dari balik pintu, lembut namun penuh gairah. Mengusik seorang Qiana yang baru saja tiba di kosan mewah milik kekasihnya, Vero."Sayang... lebih dalam... Ughh... Mnnn..." Suara lelaki menyusul, dalam, berat, dan membuat darah Qiana terasa berhenti mengalir.Tubuh Qiana membeku, nafasnya tercekat, matanya terbelalak sementara wajahnya mulai memucat. Dia tidak ingin mempercayai apa yang dia dengar, bahkan ia berharap jika dia salah. Akan tetapi semua harapannya runtuh dalam sekejap saat mengenali suara siapa di dalam."Vero, ahh, terus Vero..." Suara perempuan itu tak salah lagi. Qiana mengenal suara itu. Suara Maya—sahabatnya."Iya, sayang. Aku akan buat kamu menjerit puas karena sentuhanku, "suara sang laki- laki kembali terdengar, lebih jelas dan begitu intim."Aahh... Ini milik kamu buat aku gila... Mnhhhm..." Suara helaan nafas mereka yang berpacu dalam gairah dapat di dengar dengan jelas oleh Qiana. "Liang kamu juga sayang. Aah, rasanya nikmat
Last Updated : 2025-05-22 Read more