Share

Bab 15: Toa Masjid

“Hadeuh, ini gak ada steak atau salad gitu?” Nayla kembali mengeluh ketika melihat menu makanan di atas piringnya.

“Masa cuman makan sama tempe, sama sayur kangkung? Gak elit banget sih,” keluhnya lagi smabil melempar sendok dan garpu ke atas meja yang menghasilkan bunyi denting yang nyaring.

“Jangan menghina makanan, Nona, seharusnya kita bersyukur masih diberi rezeki untuk makan, sedangkan masih banyak yang nasibnya tidak seberuntung kita, benarkan Aish?” ujar Nisa bijak sambil meminta persetujuan pada bocah kecil yang tengah asyik mengunyah tempe goreng di sampingnya.

Dengan mulut penuh yang membuat pipinya tambah chubby, Aisha mengangguk sambil berucap, “Benar Kak, yang terpenting itu sehat, semua nutrisi terpenuhi. Bukan seberapa mahal atau murahnya makanan, yang terpenting adalah bagaimana kita bisa tetep bersyukur dan mendapatkan keberkahan juga manfaat dari makanan yang kita konsumsi.”

Nisa tersenyum, ia tak bisa menahan diri untuk tak mengusap pipi Aisha sebagai wujud perasaa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status