Share

Bab 22: Lomba Cerdas Cermat

Sejak tiga puluh menit lalu, yang Nayla lakukan hanya duduk diam sembari memandang kosong pada selembar kertas di tangannya.

Dalam hatinya ia terus berperang. Salahkan Nayla yang asal meng-iyakan saja tantangan dari Zayyan, tanpa mau berkaca pada kemampuan dirinya sendiri.

“Lomba Cerdas Cermat? Dan kamu menyetujuinya?” Nisa tak bisa menahan ekspresi terkejutnya.

“Maafkan Nisa, Nona, bukan bermaksud meragukan kemampuan Nona, tapi apa tidak sebaiknya Nona batalkan saja kesepakatan dengan Ustadz Zayyan?” memang dasarnya Nisa ini adalah perempuan yang lemah lembut plus gak enakan, membuat dia mencoba menyadarkan Nayla dengan pemilihan kata-kata selembut dan sehalus mungkin. Nisa tak tega mengatakan secara frontal seperti:

“Sadarlah, kamu hanya akan mempermalukan dirimu sendiri! Huruf hijaiyah aja kamu belum hapal, apalagi harus mengikuti Lomba Cerdas Cermat melawan santri-santri lain yang lebih siap segalanya?”

“Ya, aku tahu maksudmu,” Nayla bukan manusia bodoh yang tak tahu pesan tersira
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status