Share

Cemburu

"Apa? sekali lagi aku mau kau mengulang perkataanmu barusan. Kau bilang dia istrimu? Hahahaha!!" seketika tawa Miller meledak dengan kuat. Kedua tangannya bertepuk tangan, seolah menertawai perkataan Barak.

"Kau menganggapnya sebagai istrimu. Tapi kau tak bisa menghargainya?" Miller semakin mendekat, dan kali ini ia sedang berbisik di telinga Barak. "Kalau kau sudah bosan, beritahu aku. Biar aku pungut dia kan ku jadikan istriku!" bisiknya pelan. Perkataan Miller berhasil membuat emosi Barak kembali mencuat. Ia kepalkan kembali tangannya. Kemudian wajah sangarnya, saat ini tengah menatap ke arah Miller.

"Kau pikir dia sebuah piala bergilir? Jaga ucapanmu. Kau ini seorang pengusaha hebat, ternama, tapi sayang. Kau tak bisa menggunakan lidahmu dengan gelar dan kedudukanmu itu!" tegas Barak dan lagi-lagi membuat Miller tertawa.

"Sudahlah! Aku malas berdebat lebih lama lagi dengan pecundang sepertimu!" jawab Miller sambil mengibaskan tangannya. Ia segera berlalu dan meninggalkan Barak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status