Share

Bab 15

Author: Tante Sinta
Tanpa diduga, Cindy berkata, "Hanya perlu sepuluh menit."

Yona tertegun dan Yogi mengerutkan keningnya.

Cindy menahan rasa sakit di kakinya, berpegangan pada tepi ranjang dan berjalan menuju Kepala Pabrik. "Pak, ada yang ingin aku katakan kepadamu."

Kepala Pabrik buru-buru berkata, "Katakan saja."

Cindy berbisik, "Tolong bantu aku menelepon blogger yang mengambil foto di pabrik. Aku tadi melihat dia juga membantu membawa yang terluka ke rumah sakit. Dia seharusnya masih berada di ruang gawat darurat."

Kepala Pabrik terkejut sesaat, lalu bekerja sama dengannya dan berbisik, "Baiklah, aku akan menelepon dia sekarang."

Cindy mengangguk. "Terima kasih."

Tidak ada orang lain yang mendengar apa yang mereka katakan, Yogi menatap Cindy dengan dingin, sementara Yona terlihat sedikit gelisah.

Dia tidak tahu apakah Cindy hanya mengada-ada atau dia benar-benar punya bukti?

Kepala Pabrik keluar sebentar, lalu masuk dengan membawa tas hitam. Semua orang melihatnya sambil bertanya-tanya apa itu?

Kepala Pabrik berkata kepada Cindy, "Ketika pemuda itu mendengar apa yang aku ceritakan tentang situasi kita, dia bilang dia tahu kenapa kamu cari dia. Dia memintaku membawakan ini untukmu. Karena nggak nyaman, dia nggak datang."

Cindy mengambil tas dan membukanya. Dia melihat isinya adalah kamera. Betul, dia mencarinya hanya untuk melihat kameranya.

Pria aneh itu benar-benar dapat menebaknya.

Cindy tidak punya waktu untuk memikirkannya sekarang, dia segera melihat-lihat album foto.

Firasat dia memang benar di pabrik. Pria itu memotretnya. Sebagian besar foto terbaru di kamera adalah foto dirinya.

Yona mau tidak mau bertanya, "Kamera apa ini?"

Kepala Pabrik menjelaskan, "Hari ini ada seorang pemuda datang ke pabrik untuk memotret perahu naga. Ini kameranya. Aku nggak tahu kenapa Bu Cindy meminta kameranya, mungkin dia memotret sesuatu?"

Mata Yona berkedip, dia diam-diam mengepalkan jarinya.

Cindy membalik-balik, lalu melihat sebuah video dan membukanya.

Setelah menonton selama beberapa detik, dia tersenyum dan menekan jeda, lalu mengarahkan layar kamera kepada Yona, "Kamu bilang kamu melihatku menarik tali dengan matamu sendiri, lalu apa ini?"

Video ini sangat fokus, persis memperlihatkan dia sedang berbicara dengan Yona di depan tali No. 4, tapi tangannya tidak pernah terangkat!

Semua orang berkumpul untuk menonton video tersebut.

Video itu definisi tinggi 4K, seluruh proses tidak terhalang, tidak kabur, semuanya terekam dengan jelas, jadi tidak ada kemungkinan penipuan!

Bagaimana Yona menjelaskan tentang dia melihat Cindy menarik talinya? Semua orang melihat ke arah Yona, termasuk Yogi.

Yona baru saja memiliki firasat buruk, mereka benar-benar difoto, wajahnya menjadi sedikit pucat. "Aku ...."

Cindy mengangkat kamera dan berjalan ke arahnya perlahan, lalu bertanya, "Kamu apa?"

Yona secara naluriah mundur saat dia mendekat. "Aku ... aku nggak ...."

"Kamu nggak menyangka aku benar-benar bisa menemukan buktinya atau kamu nggak menyangka aku bisa menemukan buktinya secepat itu?"

Yona menggigit bibir bawahnya, dia tidak rela. Bagaimana bisa begitu kebetulan? Bagaimana ini bisa kebetulan sekali! Kalau tidak ada yang mengambil fotonya, Cindy tidak akan ....

"Kalau nggak ada yang mengambil foto itu, aku nggak akan bisa melarikan diri hari ini. Apakah itu yang kamu pikirkan?"

Yona terdiam. Bagaimana dia bisa tahu segalanya?!

Karena Cindy adalah sekretaris utama Grup Mega!

Saat dia bermediasi dengan pengusaha licik dan berpengalaman di dunia bisnis, Yona masih menghafal pelajaran di sekolah!

Cindy tidak ingin ribut bukan berarti dia tidak bisa menang. Tidak tahu sudah berapa kali dia melihat cara kekanak-kanakan seperti itu.

"Biarpun nggak ada video, aku bisa menelepon polisi. Apakah ada sidik jariku di tali itu? Setelah diperiksa, akan langsung ketahuan."

Yona terdiam lagi.

"Kamu menggunakan trik bodoh dan rendahan yang penuh celah untuk menjebakku. Kenapa kamu pikir itu akan berhasil? Karena seseorang mendukungmu, kamu mengira aku akan menelan kepedihan dan mengalah seperti terakhir kali?"

Yona tidak bisa membantah dan bingung, tanpa sadar dia mencari perlindungan dari pria itu. "Pak Yogi ...."

Alhasil, saat dia menoleh ke arah Yogi, Cindy langsung menamparnya, "Plok!"

Tanpa belas kasihan!

Yona tidak siaga, dia ditampar begitu keras hingga terjatuh ke ranjang rumah sakit, semua orang kaget!

Yogi menangkap pergelangan tangan Cindy dan berteriak, "Cindy!"

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Mengejar Sekretaris Kaya   Bab 0495

    Ekspresi Yogi dingin, Cindy menggertakkan gigi, "Yogi! Kamu sudah memaksa ayahku mati, apa kamu mau memaksa ibuku mati?! Ayahku nggak memberi kami buku keuangan. Kami nggak tahu apa pun. Apa lagi yang kamu ingin dapatkan dari kami!"Yogi berkata, "Aku ingin kamu kembali bersamaku!" Berapa lama Cindy akan bermesraan dengan Samuel?Cindy dengan marah berteriak, "Lepaskan ibuku!"Nasnah adalah kelemahannya, jadi kata-kata Yogi membuat Cindy frustrasi. Samuel menghiburnya, "Satu-satunya petunjuk yang ada sekarang adalah ibu angkatmu, dia nggak akan melakukan apa pun pada ibu angkatmu."Yogi berkata dengan nada dingin, "Bu Nasnah dirawat di ICU sekarang. Masih belum diketahui apa dia akan bangun. Cindy, apakah kamu yakin nggak mau kembali bersamaku untuk melihat dia?"ICU ....Wajah Cindy pucat, bagaimana ini bisa terjadi ....Cindy menatap Yogi, jantungnya menegang dan rasa sakit membuat tubuhnya gemetar, "Yogi."Yogi tahu betapa pentingnya ibunya baginya, tapi Yogi tetap melakukannya, jad

  • Mengejar Sekretaris Kaya   Bab 0494

    Dia ternyata menganggap penipuan, jebakan, pemanfaatan di antara mereka serta kematian keluarga dan dendam generasi sebelumnya hanyalah "permainan"? Dia benar-benar berpikir Cindy akan kembali bersamanya setelah mengetahui semua kebenarannya?Hehe .... Tapi, tidak heran dia berpikir begitu. Ketika Cindy patah hati karena dia dan Yona, Cindy mengundurkan diri dan berpisah dengannya. Setelah waktu yang lama, dia masih merasa bahwa Cindy akan kembali.Dia sangat percaya diri, tidak, seharusnya bilang dia sangat percaya diri dengan kemampuannya.Dia menggunakan paksaan, bujukan, jebakan emosional dan kata-kata manis pada Cindy, dia berhasil mencapai tujuannya setiap saat, jadi sekarang dia bisa mengubah keadaan dengan pernyataan "kembali" dengan mudah.Cindy memandang Yogi dan menggelengkan kepala. Kali ini, kita tidak bisa rujuk kembali.Samuel melirik Sherlene dengan cuek, Sherlene bertepuk tangan. Terlihat dia hanya mengajak Sherlene, tapi nyatanya ada orang yang bersembunyi. Setelah te

  • Mengejar Sekretaris Kaya   Bab 0493

    Cindy tidak mau mengeluarkan air mata, dia mendongak dan melihat ke langit. Ah, bukankah tadi cerah? Kenapa tiba-tiba tidak ada matahari? Kenapa dia tiba-tiba tahu kebenarannya? Yogi ... Yogi sebenarnya tidak mencintainya 'kan?Dalam tiga tahun terakhir, Cindy hanyalah alat dia, sekarang Cindy masih menjadi alat dia. Bagaimana Cindy bisa jatuh ke lubang yang sama untuk kedua kalinya?Karena Yogi "naksir diam-diam" pada Cindy di SMA? Ataukah karena "surat cinta" yang berdebut itu?Tapi, bahkan perasaan yang dia lihat sendiri pun palsu, bagaimana keaslian dari perasaan yang tidak dia lihat dan berdasarkan laporan orang lain serta kata cinta yang tidak jelas?Cindy menelan ludah dan berusaha sekuat tenaga melepas cincin itu, tapi sudut tajam "V" yang terbuat dari berlian terhalang, bahkan membuat jarinya berdarah, tapi dia tetap tidak bisa melepasnya.Cindy menggertakkan gigi dan ingin terus melepasnya secara paksa, tapi pergelangan tangannya digenggam oleh Samuel, Samuel berkata dengan s

  • Mengejar Sekretaris Kaya   Bab 0492

    Cindy menggertakkan gigi geraham. Dia biasanya tenang dan rasional, tapi dia sangat keras kepala saat ini. Walaupun Liana menceritakan keseluruhan cerita dengan jelas, bahkan kalau keheningan Qweneth menegaskan semuanya, dia tetap menolak menerimanya."Ini semua asumsimu!"Bahkan Liana tidak tahan dengan sikapnya yang keras kepala. Dia mencibir dan hendak mengatakan sesuatu lagi ketika suara laki-laki tiba-tiba menyela, "Cindy, dia nggak pantas mendapatkan kepercayaanmu."Tenang dan tanpa emosi, itu suara Samuel yang sejak tadi terdiam.Kelopak mawar tertiup angin hingga ke kakinya, warnanya merah seperti darah.Kata-katanya membuat Cindy merasa jantung, hati, limpa, dan paru-paru bergeser posisi, Cindy merasakan sakit yang menyesakkan.Samuel memandangnya, wajahnya terlihat di mata coklat Samuel yang selembut sumber air panas, tapi kata-katanya menusuk seperti es yang tergantung di atap."Kalau dia nggak berencana rujuk denganmu, bagaimana dia bisa pulang bersamamu? Bagaimana dia bisa

  • Mengejar Sekretaris Kaya   Bab 0491

    Qweneth terkejut!Segera dia berseru, "Cindy? Apakah itu kamu, Cindy?" Saking kagetnya dia sampai lupa memanggil "Nyonya Muda" sebagai gelar kehormatan, "Kenapa kamu memegang ponsel Nona Liana? Kamu di mana sekarang? Pak Yogi mencarimu ke mana-mana akhir-akhir ini!"Cindy berbisik, "Apakah kamu bersama Yogi sekarang?"Qweneth berkata, "Nggak, Pak Yogi nggak datang ke perusahaan hari ini dan nggak memberi tahu aku. Beri tahu aku di mana kamu, aku akan hubungi Pak Yogi untuk segera menjemputmu!"Cindy tiba-tiba berkata, "Qweneth, kita sudah menjadi rekan kerja selama tiga tahun. Biarpun kita nggak punya kontak pribadi, kupikir kita berteman. Tapi, saat aku dijebak oleh Liana, kenapa kamu memanipulasi opini publik untuk menyerangku?"Liana tersenyum, pertanyaan ini cerdas sekali.Qweneth terdiam, lalu berkata, "Cindy, apa katamu? Aku belum ...."Cindy menutup panggilan telepon tanpa mendengarkan, dia menggenggam telepon erat-erat, wajahnya semakin kaku setiap detiknya, sementara Liana ter

  • Mengejar Sekretaris Kaya   Bab 0490

    Cindy menoleh dan menatapnya, "Hal apa?"Liana berkata, "Opini publik di Internet saat itu adalah netizen memarahimu karena menyakiti aku."Cindy mengomel, "Bukankah itu opini publik yang sengaja kamu buat!"Liana merentangkan tangannya dengan tidak bersalah, "Itu bukan aku. Bukankah kamu meminta Selina membantumu menuntutku karena menghasut opini publik, tapi pengadilan memutuskan bahwa nggak ada bukti faktual bahwa aku melakukannya, jadi pelakunya sebenarnya bukan aku.""...." Cindy mengerucutkan bibirnya.Liana berkata, "Aku bisa mengorbankan diriku untuk menjebakmu, tapi bukan berarti aku bersedia melampirkan fotoku secara online untuk dilihat oleh orang lain. Aku masih harus bergaul dengan orang, aku nggak begitu nekat. Kalau nggak didorong seseorang, aku pikir masalah ini nggak akan diketahui publik.""Jadi menurutku Yogi yang melakukannya. Tujuannya untuk semakin meruntuhkan pertahanan psikologismu dan membuatmu merasa diserang dari semua sisi, lalu lebih mengandalkan dia."Tanp

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status