Share

Part 37

Pandu sengaja menunggu kedatangan Bryan di kantor sore ini. Hari ini ada beberapa berkas yang harus ditandatangani pria muda itu. Bagas telah mempercayakan pengurusan proyek mereka kepada putranya secara total, hingga tanda tangan pria delapan belas tahun itu begitu bernilai saat ini.

“Bisakah kamu bercerita tentang Zee?” tanya Pandu pada Bryan, setelah sekretarisnya mengambil berkas-berkas dari tangan Bryan.

Seketika hati Bryan menjadi bahagia. Dia sangat senang mengingat, bahkan bercerita tentang Zea. Entah kenapa, semua yang berhubungan dengan Zea begitu indah di matanya. “Zee itu anak yang pintar, cantik, dan galak.” Bryan tersenyum mengingat bagaimana juteknya Zea ketika mereka tak akrab dulu. “Dia galak cuma pada cowok yang mengejarnya, lain dari itu enggak.”

Pandu tersenyum. Zea mewarisi sifat Alina yang juga galak ketika ia kejar cintanya.

“Di saat semua teman sedang bahagia atau senang hangout pulang sekolah, Zee memilih menyendiri. Ia sering melamun seperti memikirkan sesuat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status