Share

Bab 4 Jangan Pulang Lagi

Quinn tidak bermalam di Desa Hulu.

Dia baru saja makan siang, lalu Chandro yang menghilang sepanjang pagi pun kembali dan mendesaknya untuk pulang. Sebelumnya, Chandro mengikuti instruksi Yovan untuk mengantarnya pulang ke desa. Sekarang Chandro mengikuti perintah untuk mengantarnya kembali ke Keluarga Larkspire.

Bagaimanapun, Quinn tidak berhak memutuskan apa pun.

Quinn enggan pergi, tapi dia tetap masuk ke dalam mobil.

"Quinn, toh kamu sudah menikah dengan Yovan, jalani hidup yang baik bersamanya, jangan keras kepala, jagalah keluargamu dengan baik, jangan pulang lagi!" Nenek menangis dan berteriak sambil mengikuti mobil.

Kakek tidak banyak bicara, tapi dia selalu menemani nenek.

"Wanita tua, apa yang kamu katakan! Itu cucumu, keponakanku. Walaupun sudah menikah, dia juga dibesarkan oleh Keluarga James. Kenapa dia nggak boleh pulang!"

Daud tidak senang dan memarahi nenek. Kakek pun berbalik, melepas sepatunya dan melemparkannya ke arahnya, "Begini caranya kamu berbicara dengan ibumu!"

Melihat keributan dari kejauhan, Quinn ingin keluar dari mobil, tapi Chandro tidak mau berhenti, "Bu Quinn, mereka selalu seperti ini. Jangan khawatir, nggak akan terjadi masalah besar."

Quinn langsung terdiam. Ya, Keluarga James memang seperti ini.

Daud ingin Quinn pulang karena ingin mendapat keuntungan darinya yang sudah menikah dengan Yovan, akan lebih baik lagi kalau bisa bekerja dengan Keluarga Larkspire. Jadi, Nenek tidak mengizinkannya pulang, Daud pun menjadi cemas.

Namun, di mata Keluarga Larkspire, dia, neneknya dan kakeknya sama seperti pamannya, ibarat lintah darah yang hina.

Mata Quinn beralih pada Chandro.

"Kenapa Yovan menyuruhmu datang ke sini?" tanya Quinn. Dia tidak percaya Yovan hanya menyuruhnya pulang menjenguk neneknya.

Dulu ketika dia ingin pulang, dia menyebutkannya kepada Yovan lebih dari sekali, tapi Yovan hanya mengerutkan kening dan bilang dia tidak punya waktu, dia akan pulang bersama Quinn ketika dia punya waktu.

Setelah itu, dia tidak pernah mengatakan kapan dia punya waktu. Lalu, Quinn tidak membahasnya lagi.

Kalau bukan karena ini, dia tidak akan kaget hingga menangis saat mendengar Yovan bilang "mengantarmu pulang".

Dia benar-benar mengira Yovan tidak menginginkannya lagi.

Chandro tidak menjawab secara langsung, "Hanya mengantar Bu Quinn pulang. Kalau Bu Quinn nggak percaya, lebih baik tanyakan sendiri pada Pak Yovan."

Melihat dia mengatakan ini, Quinn tidak bahas lagi.

Saat kembali ke Vila Puspasari tanpa pembicaraan di sepanjang perjalanan, itu sudah jam 5 sore.

Quinn tidak memasak seperti biasanya, dia langsung masuk kamar untuk beristirahat.

Ketika bangun, hari sudah gelap, dia tetap sendirian di vila.

Yovan tidak pulang selama beberapa hari tanpa menelepon atau mengirim pesan. Dia juga tidak bertanya, hanya menjalani hidupnya seperti ini.

Dia merasa sedikit kecewa, tapi itu sudah diduga.

Malam itu, Quinn sedang tidur nyenyak ketika dibangunkan oleh suara keras.

Selain dia, hanya ada satu pelayan yang tinggal di vila ini, tapi pelayan itu tinggal di kamar kecil di sebelah vila, dia tidak akan datang pada malam hari.

Mungkinkah dia sudah pulang?

Pikiran ini terlintas di benak Quinn, dan jantungnya berdebar-debar. Dia segera membuka pintu dan berlari ke bawah.

Namun, dia melihat seorang pria dan seorang wanita tersandung dari pintu dengan saling memapah.

Quinn berdiri di tangga sambil memandang kedua orang itu dengan bingung. Wanita itu mengangkat kepalanya dan berkata, "Kenapa kamu bengong? Cepat bantu papah!"

Saat wanita itu mengangkat kepalanya, Quinn mengenalinya. Bukankah ini wanita yang diberitakan di berita? Dia sangat dekat dengan Yovan baru-baru ini, aktris populer Linda Sawyer yang dicurigai sebagai pacar Yovan!

Dia berjalan ke bawah dengan cepat dan melihat wajah pria itu dengan jelas. Itu benar-benar suaminya, Yovan!

Quinn kaget seperti dihantam batu. Dia akhirnya membawa wanita lain pulang!

Yovan dan Linda, apa hubungan mereka?

Dia menggigit bibir bawahnya erat-erat, sebelum dia sempat bertanya, wanita yang menopang suaminya berkata dengan marah, "Cepat, dia mabuk!"

Perintah yang terdengar alami dan manja dari Linda membuat perut Quinn mual karena marah, dia ingin segera mengusir orang tersebut. Dialah nyonya keluarga ini!

Namun, saat ini, Yovan muntah dan sempoyongan. Quinn tiba-tiba menjadi cemas. Sebelum dia sempat bereaksi, dia sudah mengulurkan tangan untuk membantu memapah Yovan masuk ke kamar.

"Ambil segelas air!" perintah Linda begitu saja. Quinn ragu-ragu sejenak. Melihat pria yang terbaring di ranjang memang mabuk parah, dia pun berbalik dan turun.

Namun, saat dia membawa air ke lantai atas, terdengar suara aneh di dalam kamar, yang terdengar seperti erangan kesakitan dan kenikmatan.

Jantung Quinn berdebar kencang. Dia berjalan perlahan. Di balik pintu yang terbuka, pakaian berserakan di lantai.

Itu suaminya, Yovan dan aktris terkenal itu!

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status