Share

BAB 22

Dua hari berlalu, Mawar begitu merasa tersingkir kan. Ia sama sekali belum berbincang dengan sang suami. Dengan tekat yang kuat, hari ini harus bisa memberikan kopi buatannya yang sudah dicampur sesuatu dan mantra.

"Mas ...," panggil Mawar membuat Hamdan menoleh ia baru saja keluar dari kamar.

"Ada apa, War?" tanya Hamdan mendekati istri keduanya.

"Mas ini, gak ada waktu banget sama aku. Kalian sibuk terus, Mas pasti lupain aku," rengek Mawar manja, memegang lengan suaminya.

"Maaf, Sayang. Bukan maksud Mas begitu, tapi ini, kan, ada Mama sama Papa War. Tolong mengertilah," tutur Hamdan.

"Mas terus meminta agar dimengerti, tapi Mas tidak berusaha agar mengerti aku. Itu tak adil Mas," lirih Mawar lalu pergi membuat Hamdan merasa bersalah.

"Haduh ... apa yang harus gue lakuin," ujar Hamdan lelaki itu memijit keningnya.

"Punya bini dua malah bikin pusing," ucap Hamdan ia menyandarkan tubuh di tembok.

"Hamdan ... cepat ke si

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Siti Aminah
critanya asal ga seru nih
goodnovel comment avatar
Helmy Abdullah
ceritanya gila musrik
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status