Share

Bab 115

Author: QueenShe
last update Last Updated: 2025-11-09 15:56:57

Di apartemen Raya berbaring di tempat tidurnya sambil menatap gaun midnight blue yang tergantung di lemari. Di sampingnya, sepatu heels emas dan clutch kecil sudah siap.

Ponselnya berbunyi. Pesan dari Ares.

Ares: Sudah sampai Singapura. Meeting baru saja selesai. Sangat melelahkan. Tapi aku terus memikirkanmu.

Raya tersenyum kecil membaca itu. Ia membalas dengan cepat.

Raya: Aku juga disini mikirin kamu terus. Sekarang istirahat yang cukup. Biar besok gak capek.

Ares: Aku tahu. Yang membuatku sangat tidak sabar adalah ingin melihatmu.

Raya menatap pesan itu dengan perasaan hangat. Ia teringat semua 'pelajaran' dari Liora tadi malam.

"Ares, besok malam, setelah acara selesai. Aku akan menunjukkan sisi lain dari diriku. Aku akan membuatmu, tidak bisa berhenti menginginkanku," ucapnya pada ponsel.

Dengan tekad baru dan sedikit rasa gugup yang menyenangkan. Besok adalah hari besar. Hari yang akan mengubah segalanya. Dan ia siap untuk itu.

***

Di salon mewah area kemang, Raya du
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Menggoda Ayah Mantan Kekasihku    Bab 204

    Raya berjalan cepat keluar dari ruangan Ares dengan wajah yang masih memerah. Tangannya memeluk erat nampan. Napasnya belum sepenuhnya stabil. Jantungnya masih berdegup kencang, bukan hanya karena malu, tapi juga karena ciuman kening Ares di depan semua orang tadi. Ia berusaha menenangkan diri sambil berjalan menuju meja kerjanya. Tapi belum sampai beberapa langkah, seseorang tiba-tiba menghadangnya. Bella. Wanita itu berdiri dengan tangan terlipat di dada, tatapannya tajam dan penuh kebencian. Wajahnya masih memerah menahan amarah. "Kita perlu bicara," ucap Bella dengan nada dingin. Raya terdiam sejenak, menatap Bella dengan waspada. Ia tak bodoh. Ia tahu wanita ini tak suka padanya. "Ada yang perlu saya bantu, Mbak?" tanya Raya sopan, berusaha tetap profesional. Bella mendengus sinis. "Bantu? Yang perlu kamu bantu cuma menarik dirimu sendiri pergi dari hidup Ares.” Raya terdiam, senyumnya menghilang. Wajahnya berubah datar. "Kamu pikir kamu pantas buat dia?"Bella melangkah

  • Menggoda Ayah Mantan Kekasihku    Bab 203

    "Urusan pernikahanmu sama Lulu bagaimana?" tanya Geri tanpa filter. Seperti biasanya. Keheningan jatuh begitu cepat hingga hanya terdengar bunyi detak jam dinding. Ares mengangkat kepalanya, menatap Geri dengan tatapan yang cukup membuat bulu kuduk berdiri. Bukan marah tapi ada kontrol disana. Dirinya sudah sudah menyiapkan jawabannya sejak lama. "Aku sudah menunjuk pengacara untuk kembali mengajukan cerai," ucap Ares datar. "Kali ini aku yakin, Lulu tak akan bisa menolak." Semua orang menoleh hampir bersamaan. Mereka tahu persis pernikahan Ares dan Lulu hanya cangkangnya saja. Tinggal pengesahan secara negara. Karena soal perasaan Ares pada Lulu, sudah lama mati. "Setelah itu selesai," lanjut Ares sambil menyandarkan tubuh ke sofa, tatapannya penuh ketegasan, "aku akan langsung melamar Raya." Brandon menarik napas panjang. "Wow... napas dulu bentar, Res. Maen gas mulu." "Kelamaan kalau nunggu napas dulu," jawab Ares. "Aku gak mau main-main lagi di umur sekarang." Kevin yang da

  • Menggoda Ayah Mantan Kekasihku    Bab 202

    Tatapan Ares pada Geri seketika berubah tajam. Begitu tajam sampai membuat Geri langsung menutup mulut, bibirnya melipat sendiri. "Itu masa lalu," Ares, suaranya rendah, tegas, dan berbahaya. "Masa lalu sudah tak ada kaitannya sekarang." Geri langsung mengangkat kedua tangannya, tanda menyerah. "Oke, oke. Maaf, Res. Aku cuma... kaget." Brandon masih menatap Ares tak percaya. "Jadi kamu sekarang pacaran sama mantan pacar putramu sendiri?" tanyanya, seperti butuh kepastian terakhir. Ares mengalihkan tatapannya ke Brandon. Satu detik cukup untuk membuat Brandon merinding. "Iya. Dan kenapa? Ada masalah?" Melihat Ares terlihat marah, Brandon langsung menggeleng cepat. Tak ingin mencari masalah dengan sahabatnya itu. "Nggak! Sama sekali nggak! Aku cuma… wow. Wow banget, Res. Di usia kita, dapat calon istri semuda dan secantik ini… gila sih," ujar Brandon beralasan. Ares melirik Raya sebentar, senyum lembutnya terbit begitu saja. Tatapannya membuat teman-temannya saling pandang. Me

  • Menggoda Ayah Mantan Kekasihku    Bab 201

    Brandon, seperti biasa, menjadi orang pertama yang berhasil menguasai rasa kagetnya. Ia langsung mengangkat kedua tangan tinggi-tinggi, seperti sedang ditodong polisi. "Aduh... sumpah, Res. Maaf! Kita nggak tahu kamu lagi..." Brandon tampak mencari-cari kata yang tepat, matanya bergulir kiri–kanan. "euh... sibuk." Ia menyeringai canggung, mencoba menutupi rasa kagetnya dengan tawa kecil yang dipaksakan. Geri di sampingnya langsung menggaruk kepala, tertawa kering. "Serius, kita kira kamu sendirian. Harusnya kita ketuk pintu kayak orang ngeronda." Kevin dan Fattah saling pandang, lalu mengangguk sopan pada Raya yang terlihat malu setengah mati. Mereka menahan senyum geli. Tapi Bella? Wanita itu justru berdiri kaku dengan wajah yang mulai memerah, bukan karena merasa bersalah, tapi kesal yang jelas terpancar dari matanya. Di sampingnya, Maura—yang semua orang tahu adalah simpanan Kevin—menganga tanpa berusaha menutup mulutnya. Tatapannya bolak-balik antara Ares dan Raya, seolah ba

  • Menggoda Ayah Mantan Kekasihku    Bab 200

    Tok. Tok. "Masuk," suara Ares terdengar datar sekaligus tegas dari dalam. Pintu perlahan dibuka, menampilkan Raya yang melangkah masuk dengan berkas di tangannya. Ares tengah berdiri di depan meja, melepas jasnya dan menggantungnya di kursi. Ia langsung berbalik menatap kekasihnya. Kemeja putihnya digulung sampai siku, membuatnya tampak jauh lebih kasual tapi tetap berwibawa, dan jauh lebih berbahaya bagi ketenangan Raya. "Kok lama," ujar Ares sambil merapikan lengan kemejanya. "Kurirnya telat?" Raya menutup pintu dengan hati-hati, berusaha menjaga profesionalisme yang tersisa. "Maaf, Pak. Tadi Sisca sama Dina ngajak ngobrol sebentar." Alis Ares terangkat pelan. Ia dapat membaca dari wajah Raya, kalau mereka bukan mengobrol obrolan biasa. "Ngobrol apa?" Raya melangkah beberapa langkah mendekat. Napasnya terasa berat, bukan karena lelah, tapi karena beban informasi yang baru saja ia terima. "Soal Mbak Sari." Ares terdiam. Sorot matanya berubah tegas, nyaris dingin. Ia telah men

  • Menggoda Ayah Mantan Kekasihku    Bab 199

    Suasana lobby gedung Mahardika Group siang ini cukup ramai—karyawan berlalu-lalang, beberapa tamu menunggu di sofa, suara obrolan, langkah sepatu, dan dering telepon bercampur jadi satu. Raya berdiri di area terbuka dekat pintu masuk, tempat orang datang–pergi secara konstan. Mata Raya fokus pada lift kaca di sisi kanan lobby, lalu bergeser pada pintu putar kaca besar. Ia sedang menunggu kurir lapangan yang seharusnya tiba lima menit lalu, membawa berkas penting yang Ares butuhkan sebelum rapat sore. Ia mengecek ponsel lagi. Chat terakhir bertuliskan Kurir: On the way, Mbak. Lima menit lagi. "Raya!" Suara yang terlalu lantang itu membuatnya menoleh cepat. Ia langsung melihat Sisca dan Dina datang terburu-buru, seperti dua reporter yang menemukan bahan gosip bernilai miliaran rupiah. Bahkan dari jauh saja ekspresi keduanya sudah seperti ingin meledakan informasi yang ditahannya. Raya tersenyum ramah. "Hai... dari mana?" Sisca mendekat seperti agen rahasia yang takut disadap. Be

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status