Share

Bab 88

Author: QueenShe
last update Last Updated: 2025-11-04 12:44:58

"Ini kamar Nona," katanya dengan sopan, suaranya sangat profesional. "Kamar 2508, tepat di sebelah suite ini. Permintaan langsung dari Tuan Ares."

Raya menatap kartu itu dengan perasaan yang sangat kompleks. Tentu saja Ares sudah mempersiapkan semuanya. Tentu saja ia tahu Raya tidak akan membiarkan ibunya dan adiknya sendirian di hotel mewah ini.

"Terima kasih, Anita," kata Raya sambil menerima kartu itu.

Setelah Anita pamit, Raya berbalik pada ibunya. "Bu, aku ke kamar sebentar ya. Mau beresin barang-barang. Ibu dan Dio istirahat dulu. Pasti capek perjalanan dari Surabaya."

"Kamu gak tidur disini sama ibu?" tanya Ratih dengan khawatir dan bingung.

"Pak Ares memesan satu kamar lagi buat aku Bu."

"Oh." Ratih terdengar sedikit heran, seorang Bos begitu royal dengan karyawan dan keluarganya. "Kamu yakin gak disini saja bareng ibu?"

"Gak apa-apa, Bu. Kamarku tepat di seberang kok, sayang kalau gak di pakai. Kalau ada apa-apa, langsung telepon aku," jawab Raya sambil tersenyum. "Sek
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Menggoda Ayah Mantan Kekasihku    Bab 89 (21+)

    Ares langsung menarik Raya ke dalam pelukan yang sangat erat. Ciuman mereka dimulai dengan tergesa, menuntut, dan penuh amarah yang tumpah ruah. Sebuah ciuman yang menyalurkan semua gejolak yang mereka tahan seharian. Semua kecemburuan atas klaim Kenzie, semua frustrasi atas Siska, semua kekesalan yang membebani mereka, sekarang terluapkan.Mereka bergerak mundur, Raya terhuyung hingga punggungnya membentur dinding kamar yang dingin. Ciuman Ares turun ke leher, menyisakan jejak panas dan rasa memiliki yang jelas."Aku akan menghukummu," bisik Ares dengan suara yang parau, nada posesif yang kuat terasa di setiap suku kata. "Kamu membiarkana Kenzie menyentuhmu.""Aku tidak membiarkannya," balas Raya, terengah, mencengkeram bahu Ares, kukunya sedikit menusuk, menuntut perhatian penuh pria itu. "Dia memaksaku. Malah kamu yang membiarkan wanita itu di sampingmu. Kamu yang seharusnya dihukum, Ares."Ares menyeringai kecil, senyum yang berbahaya, penuh janji dan hukuman yang menyenangkan. "B

  • Menggoda Ayah Mantan Kekasihku    Bab 88

    "Ini kamar Nona," katanya dengan sopan, suaranya sangat profesional. "Kamar 2508, tepat di sebelah suite ini. Permintaan langsung dari Tuan Ares." Raya menatap kartu itu dengan perasaan yang sangat kompleks. Tentu saja Ares sudah mempersiapkan semuanya. Tentu saja ia tahu Raya tidak akan membiarkan ibunya dan adiknya sendirian di hotel mewah ini. "Terima kasih, Anita," kata Raya sambil menerima kartu itu. Setelah Anita pamit, Raya berbalik pada ibunya. "Bu, aku ke kamar sebentar ya. Mau beresin barang-barang. Ibu dan Dio istirahat dulu. Pasti capek perjalanan dari Surabaya." "Kamu gak tidur disini sama ibu?" tanya Ratih dengan khawatir dan bingung. "Pak Ares memesan satu kamar lagi buat aku Bu." "Oh." Ratih terdengar sedikit heran, seorang Bos begitu royal dengan karyawan dan keluarganya. "Kamu yakin gak disini saja bareng ibu?" "Gak apa-apa, Bu. Kamarku tepat di seberang kok, sayang kalau gak di pakai. Kalau ada apa-apa, langsung telepon aku," jawab Raya sambil tersenyum. "Sek

  • Menggoda Ayah Mantan Kekasihku    Bab 87

    Incoming Call: Ares. Jantungnya langsung berdegup kencang. Rasa marah, takut, dan gugup menyerbu sekaligus. "Ibu sebentar, Bos aku nelepon. Aku angkat dulu ya," kata Raya sambil menunjukkan layar ponselnya. Ratih mengangguk. "Iya, Nak." Raya mengangguk, lalu keluar dari kamar dengan langkah yang tak stabil. Ia berjalan menuju ujung koridor yang sepi, menarik napas dalam-dalam sebelum mengangkat telepon. "Halo—" "DI MANA KAMU?" suara Ares meledak langsung menyerang, sangat keras, sangat marah, menunjukan kecemburuan. Raya refleks menjauhkan ponsel dari telinga. "Ares, bisa gak tenang dulu—" "TENANG?" Ares tertawa pendek, sarkastik. "Aku melihatmu makan dengan Kenzie. Dia memperkenalkanmu sebagai pacarnya, memelukmu seperti kamu miliknya. Dan kamu bilang aku harus TENANG?" "Ares, dengarkan aku—" "KENAPA KAMU GAK BILANG?" teriak Ares, suaranya bergetar dengan emosi yang sangat besar. "Kenapa kamu gak bilang kalau kamu akan bertemu Kenzie hari ini? Kenapa kamu tidak minta ijin

  • Menggoda Ayah Mantan Kekasihku    Bab 86

    Di meja Raya, suasana juga tidak lebih baik. Ia duduk dengan tubuh yang sangat kaku, hampir tidak menyentuh makanannya. Ia bisa mendengar suara Ares yang membentak Siska. Suara yang cukup keras untuk sampai ke telinganya dan sebagian dirinya merasa... puas. Ia bisa mendengar suara Ares membentak Siska dari kejauhan. Suaranya berat, tegas dan penuh kemarahan, menembus riuh rendah restoran. Suara yang biasanya membuat hatinya aman, kali ini justru menusuk di dada. Dan anehnya, sebagian dari diri Raya merasa sangat puas. Setidaknya, Ares telah membuktikan bahwa tak ada hubungan istimewa diantara keduanya. Dan Raya di sini, terjebak dalam situasi yang tidak ia inginkan, dengan Kenzie yang terus bertingkah seperti mereka masih bersama. "Raya, kamu gak makan?" tanya Ratih Ratih memecah lamunannya. Ada kekhawatiran yang nyata di mata sang ibu. "Kamu pucat, Nak. Kamu sakit?" Raya tersenyum samar, memaksa. "Aku gak apa-apa, Bu. Cuma agak gak enak badan." jawabnya jujur. Sakitnya memang

  • Menggoda Ayah Mantan Kekasihku    Bab 85

    Ares bangkit dari kursinya dengan gerakan yang sangat terkontrol, meskipun setiap otot di tubuhnya menegang dengan amarah yang hampir tidak bisa ia tahan. Wajahnya berubah menjadi topeng profesional yang sempurna. Senyum tipis yang tidak mencapai mata, postur tubuh yang tegap dan berwibawa. "Ibu Ratih, saya Ares. Ayah Kenzie, sekaligus atasan Naraya di kantor," katanya sambil mengulurkan tangan dengan sangat sopan, dan informal. Suaranya begitu tenang, sangat terukur, tapi ada sesuatu di balik nada itu. Ratih tersenyum lebar, matanya berbinar penuh kebanggaan, sangat tulus. "Pak Ares, senang sekali bisa bertemu. Saya Ratih, ibunya Raya. Terima kasih sudah mempekerjakan anak saya. Kata Raya, Bapak atasan yang sangat baik." Ratih menjabat tangan Ares dengan erat, seperti menyambut keluarga baru. Sesuatu dalam dada Ares tertusuk mendengar kata-kata itu. "Atasan yang baik. Hanya atasan. Bukan... yang lain." Ares menarik napas, lalu tersenyum. Tipis, hambar. "Sama-sama, Bu. Naraya kary

  • Menggoda Ayah Mantan Kekasihku    Bab 84

    Ares memakai polo shirt hitam yang memeluk tubuhnya dengan sempurna, celana golf berwarna krem, dan topi yang membuatnya terlihat lebih muda dan lebih santai dari biasanya. Ia sedang tertawa pada sesuatu yang dikatakan salah satu temannya, tangan di saku, sama sekali tidak menyadari kehadiran Raya. Tapi yang membuat dada Raya sesak adalah, Ares tak berjalan sendiri, ada wanita yang berjalan disampingnya. Melingkarkan tangannya di lengan Ares, terlihat sangat manja, tertawa dengan suara yang sedikit terlalu keras dan centil, seakan sengaja memamerkan kedekatannya dengan pria itu. Raya mengenali wajah itu. Siska, influencer terkenal yang sering digosipkan sebagai simpanan berbagai pria kaya, termasuk Ares. Wajahnya sering muncul di berita online, selalu dengan pria berbeda, selalu dengan barang-barang branded yang mungkin bukan dari hasil kerjanya sendiri. Siska memakai dress golf yang sangat pendek, memperlihatkan kaki jenjangnya, rambut dikepang dengan sangat rapi, makeup flawless,

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status