Beranda / Romansa / Menggoda Ibu Tiriku / Seberapa Kuat Kau Bisa Bertahan Bersamaku

Share

Seberapa Kuat Kau Bisa Bertahan Bersamaku

Penulis: Mommykai22
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-31 21:20:22

Sierra masih begitu tegang saat merasa ada sesuatu yang berjalan di punggungnya.

Awalnya rasanya seperti belaian ringan. Sierra sudah berpikir ada semut yang naik ke punggungnya. Namun, belaian itu merambat naik hingga menjadi sebuah pijatan lembut dengan jari dan Sierra mulai menyadari bahwa yang merambat di punggungnya bukanlah semut biasa.

Sierra pun langsung menoleh ke arah Bastian yang sekarang sedang tersenyum tipis.

Setengah mati Sierra menahan diri untuk tidak mengomel dan ia pun akhirnya menggeser posisi berdirinya agar ia bisa lepas dari Bastian.

Namun, sialnya Bastian menahan punggungnya dan manager itu juga mengajak Sierra bicara sehingga Sierra terpaksa kembali tersenyum.

"Sepertinya hubungan kalian begitu baik, Bu Sierra. Dan ini juga pertama kalinya aku bertemu dengan anak Pak Jacob," kata manager itu dengan ramah.

Sierra tetap tersenyum tanpa menanggapi apa pun, sedangkan Bastian malah menyahutinya dengan begitu santai.

"Tentu saja hubungan kami sangat baik, Pak. Umur kami hampir sama dan kami sangat cocok." Bastian menekan ucapannya sambil memeluk pinggang Sierra mendekatinya.

Sierra tersentak kaget saat bagian samping tubuhnya sudah menempel dengan tubuh Bastian. 'Sial! Apa yang Bastian inginkan? Dasar kurang ajar!' rutuk Sierra dalam hatinya.

Dan obrolan santai itu pun mendadak menjadi begitu menyiksa bagi Sierra karena Sierra harus menahan dirinya yang dilecehkan oleh tangan nakal Bastian yang terus menari di punggungnya.

Hingga saat manager itu dan keluarganya pergi pun, Sierra pun menumpahkan kekesalannya.

"Apa yang kau lakukan, Bastian? Lepaskan tanganmu dariku!"

"Memangnya apa yang sudah aku lakukan?" sahut Bastian dengan begitu santai dan tanpa rasa bersalah.

"Kau menyentuhku dengan cara yang tidak sopan! Kau sudah melecehkanku!"

Bastian hanya menyeringai sambil sedikit membungkuk dan mendekatkan wajahnya di depan wajah Sierra.

"You seduced me first, Stepmother!"

"Jangan gila, Bastian! Aku tidak pernah menggodamu!"

"Nyatanya kau melakukannya, Sierra. Kau tahu kan kalau seorang wanita bisa dihormati dari caranya berpenampilan dan caranya membawa diri. Jadi kalau gaunmu saja begitu terbuka, jangan salahkan para pria yang menggodamu karena kau sendiri yang mengundang mereka untuk menggodamu, Sierra."

Sierra yang mendengarnya hanya bisa menganga menatap Bastian. "Dasar pria brengsek!"

"Aku memang brengsek sedangkan kau ... murahan! Jadi kedudukan kita seimbang sekarang. Dan kalau kau masih ingat kau adalah istri dari Jacob Sagala, sebaiknya kalau ada acara seperti ini lagi, berpakaianlah dengan lebih sopan agar tidak ada yang tahu kalau kau adalah wanita murahan. Setidaknya kau harus menjaga nama baik keluarga Sagala kan?"

Bastian kembali menyeringai, sebelum ia melenggang pergi meninggalkan Sierra begitu saja. 

Dan Sierra pun terus menggeram kesal. "Ini karena Pak Tua sialan itu, bisa-bisanya dia memintaku memakai gaun seperti ini!"

Sierra terus kesal malam itu, tapi ia berusaha tetap profesional dan tersenyum, walaupun senyumnya terus menghilang saat tatapannya beberapa kali bertemu dengan tatapan Bastian.

Namun, keseluruhan acara malam itu berlangsung sangat lancar dan Jacob terlihat sangat gembira. Bahkan Jacob terus tertawa sepanjang perjalanan pulang sampai ia batuk tanpa henti.

Sierra pun terpaksa menemani Jacob di kamarnya, melayani Jacob minum obat, dan memastikan Jacob tidak batuk lagi, baru ia kembali ke kamarnya sendiri karena memang Sierra tidak pernah tidur satu kamar dengan Jacob.

*

"Aku senang sekali karena acara kemarin sukses!" seru Jacob senang saat sarapan bersama keesokan harinya.

Namun, tidak ada satu pun yang menanggapinya. Semua orang terlihat sibuk sendiri berkutat dengan ponsel atau piring makannya sampai Jacob pun kembali mencoba menarik perhatian.

"Ehem, Sierra, kudengar kau sudah berhasil melobi Pak Jose dengan baik sampai dia setuju bekerja sama dengan kita. Itu bagus sekali!"

"Ya, syukurlah Pak Jose akhirnya setuju," sahut Sierra antusias dengan keberhasilannya itu.

Laura dan Stephanie yang mendengarnya pun sontak menganga kaget.

"Wow, bukankah Pak Jose terkenal sangat sulit dan banyak maunya, tapi kau bisa melobinya dengan begitu mudah ya," ucap Laura dengan maksud tersirat.

"Jangan meragukan kehebatan Bu Sierra kita. Walaupun aku juga jadi penasaran cara apa yang Sierra gunakan untuk mengambil hati Pak Jose," timpal Noah sambil menatap Sierra dengan tatapan nakalnya.

Bastian yang melihat ekspresi Noah pun langsung memicingkan matanya menatap Sierra dengan curiga.

Mungkinkah Sierra merayu para klien untuk mendapatkan proyek di perusahaan? Sulit dipercaya wanita itu bisa melakukan hal yang begitu murahan dan memalukan.

Walaupun jujur Bastian menikmati mengerjai Sierra semalam, tapi tetap saja, wanita murahan seperti Sierra hanya cocok untuk menjadi mainan semata, bukan teman apalagi rekan kerja.

"Tentu saja aku berusaha keras untuk meyakinkan Pak Jose, Noah. Memangnya cara apa lagi yang bisa kulakukan, hah? Melihat ekspresimu, aku jadi curiga ada pikiran apa di otak kotormu itu?" Terdengar suara Sierra yang menanggapi Noah dengan sarkastik.

"Jaga bicaramu pada suamiku, Sierra!" Stephanie langsung membela suaminya.

"Dia yang seharusnya menjaga bicaranya padaku, Stephanie!" balas Sierra.

"Oh, kau benar-benar kurang ajar ya!" Stephanie menggebrak mejanya dan bangkit berdiri dengan kesal. Seketika suasana ruang makan pun menjadi memanas.

"Hentikan! Ada aku di sini tapi kalian berani bertengkar! Duduk, Stephanie!" seru Jacob dengan suara yang menggelegar.

Stephanie yang mendengarnya langsung mengkerut dan kembali duduk tanpa bicara sepatah kata pun lagi.

"Aku tidak mau mendengar keributan apa pun lagi! Dan soal proyek Pak Jose, aku mau Bastian dan Sierra yang menangani proyeknya."

Bastian yang sejak tadi hanya diam pun langsung bereaksi keras. "Apa kau pikir kau bisa mengaturku, Jacob Sagala? Aku memilih sendiri dengan siapa aku akan bekerja, dan karena aku sekarang sudah menggantikan Sierra, jadi untuk apa lagi Sierra tetap di perusahaan?"

"Benar, Ayah. Lagipula aku dan Noah bisa membantu Bastian, untuk apa Sierra?" timpal Stephanie cepat.

"Aku juga tidak butuh bantuanmu, Stephanie!" tolak Bastian tegas yang langsung membuat Stephanie kembali terdiam.

Jacob pun kembali menyahut dengan nada keras dan tidak mau dibantah. "Jangan berdebat lagi! Apa yang sudah Ayah putuskan tidak bisa diganggu gugat! Lagipula Sierra tidak akan keluar dari perusahaan selama Ayah belum mengijinkannya, jadi biarkan sekarang dia mengajarimu dulu, Bastian!"

"Sial! Kau pikir ini pertama kalinya aku bekerja, hah? Aku punya perusahaan sendiri di Malaysia dan aku tidak perlu diajari oleh siapa pun!" geram Bastian meradang. 

"Tentu saja Ayah tahu kau hebat, Bastian. Tapi tetap saja perusahaan kita berbeda dan di perusahaan Ayah, kau harus mengikuti aturan Ayah!"

Bastian makin geram mendengarnya. Niat hatinya ingin mendepak Sierra dari perusahaan, tapi ia malah berakhir dengan bekerja bersamanya.

'Baiklah, Wanita Sialan! Kalau sekarang aku masih belum bisa mendepakmu, kita lihat saja seberapa kuat kau bisa bertahan bersamaku!' geram Bastian dalam hatinya.

**

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Menggoda Ibu Tiriku   Menggoda Ibu Tiriku (END)

    Setelah serangkaian acara selesai, anak-anak pun makan bersama lalu bermain bersama. Gelak tawa dan teriakan anak-anak memenuhi pinggir kolam renang sampai membuat Jacob dan Lidya pun terus tertawa senang. "Masa tua kita akan terus bahagia melihat para cucu kita yang tumbuh besar, aku senang sekali akhirnya kita menjadi keluarga besar, Bu Lidya." "Aku juga senang, Pak Jacob. Aku tidak pernah menyangka hari ini akan tiba. Masih teringat jelas bagaimana semua hal buruk itu terjadi dulu, tapi semua benar-benar sudah berubah beberapa tahun terakhir ini. Dan selama beberapa tahun ini aku hanya merasakan kebahagiaan, aku bersyukur sekali." "Haha, kau benar, Bu Lidya. Kau benar. Karena aku juga merasakan yang sama. Sejak Bastian menikah dengan Sierra, aku hanya merasakan kebahagiaan, aku bahagia sekali." Lidya yang mendengarnya hanya mengangguk dan tersenyum menatap anak-anak yang bermain bersama. Kali ini Bastian dan Jonathan mengobrol bersama, sedangkan Rosella dan Sierra pun mengobro

  • Menggoda Ibu Tiriku   Satu Tahun Kemudian

    Satu tahun kemudianSpanduk bertuliskan "Happy birthday Victor Sagala" membentang di pinggir kolam renang rumah Jacob pagi itu. Jacob ngotot menjadi tuan rumah dalam acara ulang tahun cucunya itu dan keluarga Sierra pun akhirnya merayakan ulang tahun Victor di sana. Lidya dan Sierra pun berangkat ke rumah Jacob membawa Santos dan Sania yang sudah berlarian kesana kemari dan tidak bisa diam itu. Namun, Santos dan Sania sangat menyayangi Victor. Perbedaan umur mereka yang hanya 1.5 tahun membuat mereka terlihat lucu saat bersama. Santos dan Sania akan menggandeng Victor di tengah dan Victor yang baru belajar berjalan itu begitu senang setiap kali digandeng oleh kakak kembarnya itu. Seperti pagi itu di pinggir kolam renang rumah Jacob. "Hati-hati, Santos! Jangan miring-miring jalannya! Nanti kalian bertiga bisa masuk ke dalam kolam!" seru Sierra yang masih sibuk menyusun kue-kue di meja untuk foto. Santos dan Sania membawa Victor berkeliling dan mereka berjalan zigzag. Kadang mere

  • Menggoda Ibu Tiriku   Kebahagiaan yang Lengkap dan Sempurna

    Beberapa bulan berlalu dan perut para Ibu hamil pun sudah membola. Rosella sendiri sudah mendekati waktu melahirkan, namun ia masih begitu aktif bekerja sampai Adipura tidak tahan melihatnya. "Aduh, Rosella! Kau di rumah saja ya! Istirahat saja! Tinggal menghitung hari kau akan melahirkan! Ayah tidak mau cucu Ayah lahir di kantor!" "Aku baik-baik saja, Ayah. Lagipula aku tidak setiap hari ke kantor kan?" "Tapi Ayah takut sekali melihatmu berjalan dengan perut sebesar itu!" "Haha, benar, Rosella! Dengarkan ayahmu, dia sampai tidak bisa tidur memikirkanmu." Imelda mengulum senyumnya. Rosella sendiri ikut tersenyum. "Haha, baiklah, Ayah! Baiklah, besok aku tidak akan ke kantor ya," kata Rosella akhirnya. "Ah, iya, iya." Adipura pun bernapas lega dan jantungnya terus berdebar kencang karena terlalu antusias. Bahkan Adipura ikut diam di rumah bersama Rosella keesokan harinya. "Makan yang banyak, Rosella! Kau harus punya tenaga untuk melahirkan," pesan Adipura yang terus menghitung

  • Menggoda Ibu Tiriku   Calon Orang Tua yang Bahagia

    Hamil dalam keadaan sadar dan hamil dalam keadaan gila tentu saja adalah dua hal yang sangat berbeda. Dulu waktu Rosella hamil Julio, setiap hari ia hanya bisa berteriak dan memukuli perutnya, menolak kehadiran Julio dan terus mengamuk. Rosella benar-benar gila dulu dan rasanya apa yang terjadi dulu sudah tidak bisa lagi diungkapkan dengan kata-kata. Tapi di atas semua itu, Rosella bersyukur karena semua hal buruk sudah berlalu dan digantikan hal baik yang tiada henti di kehidupannya yang sekarang. Rosella memiliki keluarga yang hebat, suami yang hebat, mertua yang hebat, dan anak yang hebat. Pekerjaan yang hebat juga dan semua hal yang membuatnya tidak pernah menyesal telah dilahirkan, yang membuat Rosella tidak pernah menyesali lagi semua yang sudah terjadi di masa lalunya. Dan yang membuat Rosella paham bahwa Tuhan selalu punya rencana dalam hidup kita. Mungkin seringkali kita bertanya mengapa aku yang harus mengalami semua hal buruk itu, aku tidak kuat, aku tidak sanggup.

  • Menggoda Ibu Tiriku   Berkah Tiada Akhir

    Lidya dan Sierra masih begitu syok sampai mereka tidak tahu harus senang atau tidak, namun semua anggota keluarga yang lain malah memekik senang, terutama Jacob yang tidak berhenti tertawa senang. "Selamat ya, Sierra! Selamat! Haha! Ayah senang sekali akan bertambah cucu! Hahaha!" Sierra pun hanya memaksakan senyumnya sampai tidak lama kemudian, Bastian pun pulang ke rumah karena Sierra mengirimkan hasil tespeknya ke ponsel Bastian.Bastian yang baru memarkir mobilnya pun langsung berlari masuk dan mencari istrinya. "Sierra, Sayang, benarkah itu? Kau hamil lagi, Sayang?" Bastian langsung menangkup kedua bahu Sierra. "Entahlah, tespeknya bilang begitu!" Bastian yang mendengar jawaban Sierra pun langsung tertawa sumringah. "Bukankah tespek tidak pernah bohong, Sayang? Sekarang kita tanya ke dokter ya! Ayo, Sayang! Ayo!" Bastian pun langsung mengajak Sierra pergi ke dokter kandungan siang itu dan jantung Sierra pun terus berdebar tidak karuan sampai akhirnya ia dipanggil masuk dan

  • Menggoda Ibu Tiriku   Kejutan Tidak Terduga

    Hampir satu minggu setelah acara pernikahan dan semua orang akhirnya bisa bersantai lagi dari padatnya acara mereka. Saking banyaknya undangan yang diundang oleh Adipura dari berbagai kota dan negara membuat jadwal keluarga mereka pun begitu padat untuk menjamu semuanya. Dan ketika semuanya berakhir, Rosella sendiri mengalami kelelahan yang tidak biasa. Ia lelah sekali sampai lemas dan tidak bernafsu melakukan apa pun, bahkan nafsu makan pun tidak ada. Selama tiga malam Rosella dan Jonathan masih menginap di hotel lalu setelahnya mereka pun pulang ke rumah Adipura. Jonathan memang belum mengajak Rosella tinggal berdua di apartemen karena keluarga Adipura masih begitu menikmati kumpul bersama seperti ini, apalagi sekarang Julio sudah tinggal bersama mereka. "Kau tidak apa, Sayang? Kau kelelahan ya?" Jonathan membelai kepala Rosella yang sedang berbaring tidur siang itu. "Hmm, aku lelah sekali, Jonathan. Aku sedikit meriang, kurasa aku tidak mau melakukan apa-apa dulu." "Kau mau

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status