Beranda / Rumah Tangga / Menggoda Suami Majikanku / 32. Mencari Masalah Sendiri

Share

32. Mencari Masalah Sendiri

Penulis: pramudining
last update Terakhir Diperbarui: 2025-10-01 17:13:53

Happy Reading

*****

Harsa berusaha meneguhkan hati ketika akan membuka pintu ruangan tersebut. Rasanya, dia belum sanggup jika harus melihat perselingkuhan sang istri untuk kedua kalinya. Pernah merasa begitu tak diinginkan saat melihat Zika memejamkan mata sambil memeluk lelaki lain di sebuah kamar hotel, Harsa hancur. Sekarang, haruskah semua itu terulang kembali?

Mengembuskan napas panjang, Harsa membuka pintu ruang meeting dengan cepat dan penuh kemarahan. "Jenni! Jangan melampaui batas toleransiku," teriak Harsa.

"Sayang, kamu kenapa?" sahut Jenni santai.

Mata yang semula tertutup karena masih tak sanggup melihat sesuatu yang menyakitkan, kini terbuka setelah mendengar suara sang istri. Harsa menatap tak percaya ke arah istrinya.

"Apa ... apa yang sedang kamu lakukan di ruang ini?" tanya Harsa. Matanya terbuka sempurna, lalu mengedarkan pandangan ke segala arah di ruang tersebut. Tak ada orang lain di tempat itu selain Jenni. "Apa kamu sendirian di sini?"

Jenni mengerutkan ken
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Menggoda Suami Majikanku   33. Pertemuan

    Happy Reading*****Walau pertanyaan Harsa terkesan cukup ramah dan friendly, tetapi meliahat tatapannya yang tak biasa serta penuh selidik. Jelas, Elang tahu bahwa suami Jenni itu sedang menaruh curiga padanya apalagi letak divisi tempatnya berdiri sekarang tak jauh dari ruang meeting."Eh, Pak Harsa," ucap Elang, berusaha merubah wajahnya yang tegang agar tidak semakin menimbulkan kecurigaan lelaki tersebut."Iya, saya," jawab Harsa makin menatap lelaki di depannya penuh curiga. "Saya kira, Pak Elang sudah pulang sejak tadi, soalnya pas saya balik ke ruang meeting sudah tidak ada orang selain istri saya.""Saya nggak tahu masalah itu, Pak. Ketika semua orang sudah meninggalkan ruang meeting, tak lama, saya juga meninggalkan ruangan tersebut. Tapi, belum sampai pintu keluar perusahaan, saya ingin buang hajat. Makanya, baru pulang sekarang," jelas Elang, berharap jika Harsa akan memepercayainya. Harsa diam, tetapi tatapannya penuh selidik. Meneliti Elang dari ujung rambut hingga kaki

  • Menggoda Suami Majikanku   32. Mencari Masalah Sendiri

    Happy Reading*****Harsa berusaha meneguhkan hati ketika akan membuka pintu ruangan tersebut. Rasanya, dia belum sanggup jika harus melihat perselingkuhan sang istri untuk kedua kalinya. Pernah merasa begitu tak diinginkan saat melihat Zika memejamkan mata sambil memeluk lelaki lain di sebuah kamar hotel, Harsa hancur. Sekarang, haruskah semua itu terulang kembali?Mengembuskan napas panjang, Harsa membuka pintu ruang meeting dengan cepat dan penuh kemarahan. "Jenni! Jangan melampaui batas toleransiku," teriak Harsa. "Sayang, kamu kenapa?" sahut Jenni santai.Mata yang semula tertutup karena masih tak sanggup melihat sesuatu yang menyakitkan, kini terbuka setelah mendengar suara sang istri. Harsa menatap tak percaya ke arah istrinya. "Apa ... apa yang sedang kamu lakukan di ruang ini?" tanya Harsa. Matanya terbuka sempurna, lalu mengedarkan pandangan ke segala arah di ruang tersebut. Tak ada orang lain di tempat itu selain Jenni. "Apa kamu sendirian di sini?"Jenni mengerutkan ken

  • Menggoda Suami Majikanku   31. Desahan di Ruang Meeting

    Happy Reading*****Jenni diam mematung, tubuhnya menegang. Rasanya, dia ingin mengumpat keras saat ini pada Elang. Bisa-bisanya lelaki itu masih memegang dan bermain dengan ponsel setelah adanya larangan tadi. "Jenni," bentak Harsa. "Apa kamu tidak mendengar pertanyaanku tadi?""Menurutmu, apa hubunganku dengan Pak Elang?" tanya Jenni membalik pertanyaan pada sang suami. Matanya menatap nyalang ke arah lelaki tersebut. "Bukankah hubungan kami sudah jelas? Apa lagi jika bukan hubungan kerja. Kami adalah partner yang sedang menggarap pameran nasional untuk brand-brand pakaian lokal. Apakah salah jika beliau meminjam HP-ku? Kebetulan, milik Pak Elang kehabisan baterai, beliau sengaja meminjam untuk menghubungi asistennya.""Maaf, jika sudah membuat Pak Harsa salah paham. Saya nggak bermaksud membuat keramaian di forum ini. HP saya memang sedang kehabisan baterai dan kebetulan nggak bawa charger. Jadi, saya meminjam milik Bu Jenni. Jika hal itu membuat Pak Harsa berpikir negatif tentang

  • Menggoda Suami Majikanku   30. Mulai Terkuak

    Happy Reading*****Tubuh Harsa menegang, mulai mengamati gerak-gerik sang istri lagi. Jelas sekali jika Jenni sangat bahagia setelah menyelesaikan panggilannya. "Yan, kenapa kamu bisa menyimpulkan hal seperti itu? Jenni memang tipe perempuan penggoda, tapi semua dilakukan sebelum menikah denganku dan beberapa tahun belakangan, dia sudah bersih. Jejak kenakalannya dengan beberapa lelaki tidak pernah terendus," sahut Harsa pada sahabatnya, masih dengan berbisik juga.Yandra mendengkus. "Nggak perlu membohongi dirimu sendiri, Sa. Kamu sering curhat jika gelagat istrimu itu mulai menunjukkan tanda-tanda nggak bener.""Lupakan masalah pribadiku dulu. Kita lihat perkembangan proposal dan pemaparan isinya dari pemilik brand langsung," balas Harsa. Lelaki itu mencoba mengembalikan fokusnya pada masalah kantor. Namun, tidak bisa.Bayangan dua benda yang dia temukan semalam terus mengingatkannya pada pria yang dibawa sang istri ke rumah. Perkataan Yandra juga menambah pikirannya kacau. Harsa

  • Menggoda Suami Majikanku   29. Pertemuan Langsung

    Happy Reading*****Thalia tak lagi berniat menghentikan langkah si bos. Sekilas, sang asisten sudah mengerti mengapa Elang begitu terburu-buru untuk menemui Jenni."Apa pun usahamu, semoga berhasil," gumam Thalia. Secepat kilat, Elang mengendarai kendaraannya setelah membaca email yang dikirimkan orang suruhannya. Mencoba menghubungi Jenni, tetapi berkali-kali panggilan lelaki tersebut tak terangkat.Elang memukul kemudi di tangannya pelan. Semua kekesalan di hati dilampiaskan. Firasatnya memang tak pernah meleset. Mencoba kembali menghubungi Jenni, panggilannya ditolak. Namun, beberapa menit kemudian, perempuan itu mengirimkan chat."Jangan menelponku karena masih meeting dengan para pemegang saham di Catradananta. Kamu benar-benar tidak sabaran, Be. Baru juga dua jam lalu kita berpisah, tapi kamu sudah mulai merindukanku lagi," tulis Jenni.Cepat, Elang membalas chat tersebut. "Berapa menit lagi, aku bisa menemuimu?''"Be, kamu beneran nggak sabar, ya, buat ketemu aku?" balas Jenn

  • Menggoda Suami Majikanku   28. Informasi Penting

    Happy Reading*****Thalia mencebik, lalu membalas perbuatan sahabat karibnya dengan cara menginjak kaki lelaki itu dengan keras. "Kamu yang bodoh. Sudah bertahun-tahun masih belum berhasil juga. Sudah puluhan obat yang kamu gunakan untuk memuaskan pelacur itu. Kamu nggak akan pernah tahu kapan kesialan itu datang menghampiri. Karenanya, sebelum dia mengetahui yang sebenarnya, selesaikan dengan cepat tujuanmu itu.""Biarkan dia berhalusinasi sendiri tentangku," jawab Elang santai."Kamu, ya, nggak pernah mau dengar nasihatku. Suatu hari, jika perbuatanmu itu diketahui olehnya dan semua rencana kita belum juga berhasil, gimana?"Walau terkesan marah, tetapi Thalia masih memberikan nasihat baik pada sahabat sekaligus bosnya itu. Elang mendengkus, meninggalkan sahabatnya yang terus mengomel tanpa henti walau tangannya masih bergerak untuk bekerja membantu si asisten rumah tangga membereskan kekacauan kamar yang diakibatkan oleh Elang sendiri."Selangkah lagi, kita pasti berhasil, Tha." E

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status