Share

Abang Ganteng

“Masuk rumah dulu!” titah Abang. Aku Mengikutinya dari belakang. Laki-laki itu berhenti tepat di depan pintu kamarnya. Menatapku. Kami saling pandang.

“Abang minta maaf. Kemarin beneran gak tau kalau pulangnya sore. Di kantor juga emang lagi banyak kerjaan,” ucap Abang. Nada suaranya seperti menyesal. Namun aku tak menanggapi, memilih diam membisu. Membuang muka ke arah lain.

“Udah, jangan cemberut gitu. Tunggu bentar, Abang yang anterin ke kampus.” Hanya mengangguk sebagai jawaban.

Abang masuk kamar, aku berdiri di ambang pintu, tubuh bersandar pada kusen pintu.

Sebenarnya aku bingung bersikap pada Abang. Kalau seperti biasa, takut perasaanku padanya semakin menjadi-jadi sedangkan Bunda tidak menyetujui hubungan kami. Kalau menghindar, rasanya tak nyaman. Aku sudah terbiasa apa-apa dengan Abang.

Beberapa menit kemudian. Lelaki berperawakan atl

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Rini Rini
seruuuuuuuuuuu
goodnovel comment avatar
Isabella
Lucu sama Abang gemes juga cemburuan
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status