Share

Kebakaran

PoV Abang

Pukul delapan pagi, tiba di kantor. Bertepatan dengan kedatangan Dion. Kami bertemu di area parkir.

“Dira udah datang dari jam tujuh katanya,” ujar Dion mensejajari langkahku.

“Wah tumben? Ada apa?”

“Ada yang mau dibicarain soal perumahan itu. Dia mau langsung ke sana hari ini.”

Saat melewati lobby, terlihat Dira sedang berbincang dengan seorang wanita. Aku dan Dion menghampiri Dira seketika pembicaraan mereka terhenti.

“Pagi, Pak Dendi, Pak Dion.” Sapa Dira berdiri. Wanita di sampingnya membuang muka, menyeka air mata.

“Pagi. Eh, bukannya itu Rina ya?” tanyaku melongok wanita yang kini berdiri di samping Dira.

“Iya, Bang. Aku Rina,” sahut anak kedua Om Rahmat.

“Ya udah, Ayo kita naik ke atas.” Ajakku pada mereka. Dion sudah lebih dahulu naik ke atas. Mungkin mempersiapkan beberapa berkas terkait proyek perumahan yang ditangani Dira.

“Aku nunggu di sini aja,” ucap Rina.

“Kamu ikut. Ada yang mau saya bicarakan.” Kataku berjalan lebih dulu dari Sabrina dan Sudira.

M
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Syatizha
mohon maaf kak. itu tanpa saya ketahui. skrang sudah sy revisi. moga koin yg udah dikeluarkan kk dibls dengan rejki yg berlipat2. aamiin
goodnovel comment avatar
R. Saban
lebih baik hapus cerita novel Thor,bikin mau muntah sj dengan cerita berulqng²,buka bab pake koin bukn pke daun sehingga kau ulang² ceritanya,klo ga pnya kerjaanmeding tdur sana
goodnovel comment avatar
Isabella
karmanya cindy
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status