Share

Sekretaris Dion sekarat

"Bapak bisa juga marah. Setelah ini, Bapak masih mau menggoda saya?"

"Iya, mungkin. Sebab kamu calon istriku, jadi kamu berhak untuk melihat kegantenganku ini."

"Ganteng apanya?"

Kedua mata Suga sempat memicing, tetapi kini berangsur menegakkan badan pada sikap duduknya.

"Aku..." Suga tidak melanjutkan perkataannya. "Ah! kamu nggak usah kege-eran. Kamu terlanjur mengetahui wajahnya, jadi buat apa lagi?"

"Oh gitu? Iya sih, tapi aku bakal lebih hapal sama wajah Bapak, lho saya ini penghapal paling hebat."

"Sekretaris Rina, bisakah kau memulai tugasmu? Menyiapkan keperluanku dan memeriksa jadwal hari ini dari Belinda? Daripada bertanya enggak perlu?"

"O-oh... ba-baik, Pak."

Suga menunjuk sebuah ruang. "Ruang pakaian ada di sana. Di samping itu kantor pribadiku di Apartemen ini."

"Di Apartemen ini? Bapak punya rumah lagi?"

Suga menatap Rina dengan nanar. "Aku ini kaya, rumahku nggak hanya satu. Dan bisakah kamu bergerak, Nona jelek dan kampungan?"

"Je-jelek? Aaah! ish... sabar!" Gadis ca
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status