Share

88. Kabur

Alea menyantap sarapannya dengan lahab, sepiring nasi goreng dengan lauk telur mata sapi di rumah Brian. Pagi-pagi sekali, gadis itu pergi ke rumah Brian sambil membawa koper kecil berisi pakaian. Alea tidak ingin pergi ke Amsterdam karena masih ada yang perlu dia perjuangkan di Indonesia. Cintanya, pada seorang lelaki bernama Chandra Yasodana Leon.

Brian bersedekap sambil menatap Alea dengan lekat. Kemarin malam Alea terlihat sangat menyedihkan, menangis tersedu-sedu seperti orang kesurupan di restoran, tapi gadis itu sekarang terlihat baik-baik saja. Apa setan di tubuh Alea sedang pergi jalan-jalan?

"Kenapa kamu menatapku seperti itu, Brian?" tanya Alea karena merasa risih diperhatikan.

"Bagaimana perasaanmu sekarang? Apa kamu sudah merasa lebih baik?"

Alea menarik napas panjang lantas meletakkan sendok karena nasi gorengnya sudah habis.

"Mau tambah lagi?"

Alea menggeleng. "Tidak, aku sudah kenyang, terima kasih untuk sarapannya."

Brian mengangguk. Sebenarnya ada perlu apa Alea pagi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status