Share

Empat Belas

Pagi ini aku masih meringkuk menutupi tubuh dengan selimut. Mas Brian duduk di ranjang, mungkin heran karena sepagi ini aku belum menyiapkan sarapan untuknya. Aku ngambek Mas, kamu tahu nggak aku ngambek. Ya bujuk dong aku gitu.

"Fit ... Masih marah?" tanya Mas Brian sambil naik ke ranjang dan memeluk dari belakang.

Dia memelukku erat, menciumi leher juga. “Aku enggak tahu kenapa bisa aku selalu ingin dekat dengan kamu. Jangan marah, ya.”

Suara berat Mas Brian terdengar berbisik di telinga. Aku pun begitu Mas, takut kehilanganmu. Tanpa terasa aku terlelap lagi di pelukan Mas Brian. Aku cinta kamu Mas, jangan pernah memilih yang lain.

Aku tak bisa berlama-lama marah padanya, setelah bangun aku menyiapkan makanan untuknya. Mas Brian terlihat sudah bangun, dia duduk di depan TV. Seperti biasa dia meminta susu cokelat padaku. Lalu, Mas Brian menarik aku kedalam pelukannya.

"Maafin aku ya," ucapnya terlihat tulus tapi terlihat ada udang di balik batu.

"Minta maaf mulu ngulangin lagi. Kaya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status