Beranda / Romansa / Menikah Dengan Paman Tunanganku / Bab. 125: Menikah Dengan Paman Tunanganku

Share

Bab. 125: Menikah Dengan Paman Tunanganku

Penulis: Faoo pey
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-26 22:35:41

Begitu berkata demikian, Luke membawa Lydia kembali ke kamar mereka.

Kamar pasangan ini sangat luas, terdiri dari ruang kerja dan kamar tidur yang terpisah. Saat ini, Luke tengah duduk santai di sofa bersama istrinya yang sedang gelisah.

Anatasya, yang mendorong kursi roda Ainsley, ikut masuk ke ruangan.

Melihat kehadiran Ainsley, Lydia langsung berdiri. Ia menundukkan kepala dan meminta maaf dengan sungguh-sungguh, “Adik Ketiga, aku benar-benar salah. Tolong... tolong jangan beri tahu Ayah, ya? Bubuk yang secara tak sengaja dimakan Anna tadi... aku yang membelinya dari pasar gelap.”

Tatapan mata Ainsley langsung berubah tajam. Ia menatap Lydia dengan ekspresi serius. “Kenapa Kakak Ipar membeli barang semacam itu? Kamu tahu betul kalau Ayah paling benci hal-hal seperti itu.”

Meskipun sudah berusia empat puluhan, Lydia seperti anak kecil yang sedang dimarahi. Ia menunduk dalam-dalam, suaranya terdengar pelan dan menyesal.

“Anna belum menikah, jadi dia mungkin tidak paham... Aku hanya..
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Menikah Dengan Paman Tunanganku    Bab. 125: Menikah Dengan Paman Tunanganku

    Begitu berkata demikian, Luke membawa Lydia kembali ke kamar mereka.Kamar pasangan ini sangat luas, terdiri dari ruang kerja dan kamar tidur yang terpisah. Saat ini, Luke tengah duduk santai di sofa bersama istrinya yang sedang gelisah.Anatasya, yang mendorong kursi roda Ainsley, ikut masuk ke ruangan.Melihat kehadiran Ainsley, Lydia langsung berdiri. Ia menundukkan kepala dan meminta maaf dengan sungguh-sungguh, “Adik Ketiga, aku benar-benar salah. Tolong... tolong jangan beri tahu Ayah, ya? Bubuk yang secara tak sengaja dimakan Anna tadi... aku yang membelinya dari pasar gelap.”Tatapan mata Ainsley langsung berubah tajam. Ia menatap Lydia dengan ekspresi serius. “Kenapa Kakak Ipar membeli barang semacam itu? Kamu tahu betul kalau Ayah paling benci hal-hal seperti itu.”Meskipun sudah berusia empat puluhan, Lydia seperti anak kecil yang sedang dimarahi. Ia menunduk dalam-dalam, suaranya terdengar pelan dan menyesal.“Anna belum menikah, jadi dia mungkin tidak paham... Aku hanya..

  • Menikah Dengan Paman Tunanganku    Bab. 124: Menikah Dengan Paman Tunanganku

    Anatasya refleks menutup pintu dan membalikkan badan. Ini tak bisa ditunda lagi.Masalah ini harus diselesaikan hari ini juga dengan Brylee. Kalau tidak, ini akan terlihat seperti skandal selingkuh!Saat itu juga, Luke dan Lydia masuk.Tatapan Luke langsung tertuju pada jubah mandi putih yang tersangkut di celah lemari.Serius, tidak bisa menyembunyikan lebih rapi sedikit? pikirnya dalam hati.Tapi bahkan dia pun terkejut. Adik ketiganya yang selalu menjaga harga diri... bersembunyi di lemari? Dunia ini benar-benar gila.Situasinya sangat canggung.Brylee akhirnya bicara lebih dulu. “Anna, kamu sedang apa di sini?”Lydia cepat tanggap dan langsung menjawab, “Aku yang memintanya ke sini!”Anatasya mengangguk cepat. “Benar! Kakak ipar tertua yang menyuruhku naik.”Brylee menatapnya bingung. “Kakak ipar? Anna, kamu ini... Harusnya memanggilnya Bibi ipar tertua, bukan kakak ipar tertua.”Anatasya menghindari sentuhan Brylee yang hendak memeriksa suhu tubuhnya. “Aku baik-baik saja.”Namun

  • Menikah Dengan Paman Tunanganku    Bab. 123: Menikah Dengan Paman Tunanganku

    Begitu mendengar Lydia ingin menelepon Brylee, Anatasya langsung mengambil keputusan cepat.“Tidak usah! Aku bisa mengurusnya sendiri!” serunya tegas.Tanpa memberi waktu penjelasan lebih lanjut, dia segera berlari keluar dari kamar, menaiki tangga ke lantai dua, dan—tanpa mengetuk—langsung membuka pintu kamar Ainsley dan masuk ke dalam.Lydia yang panik berlari mengejarnya bersama si pelayan. Mereka tiba tepat saat pintu kamar ditutup oleh Anatasya.Mata Lydia hampir melompat keluar dari rongganya. Ia menatap pelayan di sampingnya dengan ekspresi horor, “Tunggu... kamu bilang tadi yang di dalam itu Adik ipar ketiga?”“Y-ya! Itu kamar Tuan Ketiga. Nona Anna...”Belum sempat pelayan itu menyelesaikan kalimatnya, Lydia buru-buru menutup mulutnya dengan tangan, “Sssst! Jangan lanjutkan!”Saat itulah ia menunduk dan melihat ponsel di tangannya masih tersambung ke panggilan Brylee. Jantungnya seakan loncat ke tenggorokan. Dengan gerakan cepat ia memutuskan sambungan.“Oh Tuhan... habislah

  • Menikah Dengan Paman Tunanganku    Bab. 122: Menikah Dengan Paman Tunanganku

    Brylee naik pesawat tepat sebelum Bima menerima pesan tersebut. Bima melirik ke arah Bobby, Zack, dan Adithya yang sedang duduk bersama di dalam ruang VIP, ragu apakah ia harus segera melapor atau tidak. Ainsley yang sedang menyesap teh mendongak dan bertanya santai, “Ada sesuatu?” Bima langsung merendahkan suaranya dan menjawab, “Tuan muda kedua baru saja mengambil cuti. Saat ini, dia sedang berada di pesawat. Diperkirakan akan tiba di Jiangcheng dalam dua jam.” “Baik,” jawab Ainsley tenang. “Tak masalah.” Adithya sedikit terkejut. “Tunggu, bukankah kau bilang keponakanmu itu nggak akan kembali sebelum kau berhasil memenangkan hatinya?” “Ya, dan aku berhasil. Istriku baru saja mengaku cinta padaku.” Ainsley tersenyum puas. “Suaranya... luar biasa. Kalian berdua para jomblo pasti belum pernah dengar suara semanis itu.” Bobby: ... Adithya: ... Ainsley menambahkan dengan ekspresi serius tapi menyebalkan, “Oh ya, sebentar lagi Tahun Baru. Kalian siap-siap saja ditanyai s

  • Menikah Dengan Paman Tunanganku    Bab. 121: Menikah Dengan Paman Tunanganku

    Mendengar suara wanita asing itu, Brielle seperti disambar petir."Siapa dia?"Selama ini, tidak pernah ada wanita lain di sekitar Bobby. Bahkan, dalam banyak hal, dia mirip dengan Paman Ketiganya—dingin, menjaga jarak, dan jelas menolak kehadiran perempuan.Bobby tetap menunduk, membolak-balik dokumen di tangannya tanpa menoleh sedikit pun. "Ibumu yang mengirimnya.""Ibuku?" Nada suara Brielle naik beberapa oktaf."Ya, dia datang kemarin. Sampaikan terima kasihku padanya." Nada suara Bobby tetap datar, dingin, tanpa secercah kehangatan.Hati Brielle mencelos."Ibuku menjodohkanku kemarin, dan pada waktu yang sama... mengirim wanita padamu?""Benar." Bobby meletakkan dokumennya dan menatap wajah pucat Brielle dengan ekspresi tak terbaca.Brielle melangkah mundur, hampir jatuh. "Jadi... kau tidak datang malam itu karena dia?""Tidak." Bobby menatap lurus padanya. "Kau tahu, aku tak pernah membiarkan siapa pun memaksaku.""Lalu kenapa?" Suara Brielle mulai bergetar, air matanya mengalir

  • Menikah Dengan Paman Tunanganku    Bab. 120: Menikah Dengan Paman Tunanganku

    Ainsley menghela napas, tapi nada suaranya tetap lembut, dipenuhi kemanjaan."Anna, aku punya prinsip yang sangat jelas dalam hatiku.""Prinsip?" Anatasya mengangkat alis, sedikit bingung."Ya. Aku punya batas yang tegas terhadap setiap hubungan dalam keluarga. Bayangkan sebuah lingkaran, aku berada di pusatnya. Hubungan suami-istri ada di lingkaran pertama, lalu hubungan orang tua-anak di lapisan kedua. Di luar itu, ada saudara, lalu keponakan, teman, dan orang luar lainnya.""Itulah kenapa aku memilih menyelamatkanmu, bukan Brielle.""Brylee berbeda dariku," lanjutnya, "Dia tidak punya batasan sejelas itu, makanya saat Delcy ditahan, dia memilih menemani adik juniornya ke desa tanpa banyak pikir panjang."Anatasya terpaku, tak menyangka penjelasan Ainsley sedalam dan seterang ini."Jadi, kamu tak perlu bertanya lagi tentang bagaimana jika ibu dan menantu berselisih, atau kakak ipar bertengkar. Batasanku sudah jelas—kamu adalah yang utama.""Namun..." Suaranya menjadi lebih tenang. "

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status