Share

Cincin di Jari Si Manis

“Bukannya banyak mau, hanya mengikuti selera.” —Alasan jomlo bertahan dengan statusnya.

“Kamu mau yang mana?” tanya Mas Banyu yang membuyarkan lamunan Binar.

Binar menatap lekat salah satu cincin berlian di balik etalase yang menarik perhatiannya. Berliannya tidak begitu besar, juga tidak begitu kecil. Desainnya juga sederhana, tidak ada warna yang macam-macam. Pasti sangat pas jika cincin itu diselipkan pada jemarinya yang ramping.

Bagus sekali. Ini tipe cincin yang Binar suka.

Lalu ia melihat harga yang tertera di bawahnya, matanya serasa ingin keluar dari tengkoraknya. Lima puluh juta?!

Oke, harga yang sebenarnya adalah empat puluh sembilan juta sembilan ratus ribu sekian. Tapi kalau dibulatkan tetap lima puluh juta, kan?

Duit segitu bisa buat beli bakmi tiga ribu porsi lebih. Kalau sehari minimal makan satu bakmi, itu bakmi bakal abis setelah berapa tahun?

Kepala Binar mulai pusing. Awalnya dia setuj

A. Senandika

Gimana ceritanya? Seru, kah? Atau membosankan? Tenang kawan-kawan. Aku janji sebentar lagi mereka nikah, kok. Hehe. Jangan lupa kasih komentar dan gemnya yaa~

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status