Home / Romansa / Menikah Karena Visa / BAB 39 : Keluarga Adi

Share

BAB 39 : Keluarga Adi

Author: Kim Hwang Ra
last update Last Updated: 2025-07-18 23:47:43

Pagi hari yang tenang di Cakrawana membawa Elena menuju satu langkah terakhir untuk menutup bab lamanya. Ia mengenakan pakaian sopan, sederhana, dan datang sendiri ke rumah keluarga Adi.

Saat tiba, ibu Adi menyambutnya di teras. Wajah wanita paruh baya itu tampak letih, tapi tidak dingin.

"Adi sudah di rumah. Silakan masuk, Nak Elena,” ujarnya tenang.

Di dalam, suasana hening. Ayah Adi duduk di kursi ruang tamu, dan Adi sendiri muncul dari arah dapur, menatap Elena dengan pandangan yang tak bisa ditebak—campuran kecewa, pasrah, dan mungkin, sedikit lega karena akhirnya Elena datang.

"Terima kasih sudah datang, Lena,” ujar Ayah Adi.

Elena duduk, menatap mereka satu per satu sebelum mulai bicara.

“Saya datang bukan untuk minta maaf karena saya menyesal menikah dengan Daniel. Tapi saya ingin meminta maaf karena membiarkan kalian berharap tanpa kepastian.”

Ia menjelaskan semuanya, perlahan tapi jelas. Tentang alasannya, tentang kontrak, dan bagaimana hubungan dengan Adi tak
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Menikah Karena Visa   BAB 40 : Pengakuan Yang Berat

    Elena kembali bersuara, “Awalnya aku kira, tunangan itu cuma formalitas,” lanjut Elena. “Aku pikir, karena cuma buat visa dan nggak beneran... aku bisa simpan rapat semuanya. Tapi ternyata, semuanya jadi rumit. Aku... terlalu meremehkan.” Daniel masih menatapnya, tenang, namun raut wajahnya tetap serius. “Kamu tahu bagian mana yang paling bikin aku kecewa, Elena?” tanyanya akhirnya. “Bukan karena kamu pernah tunangan. Tapi karena kamu nggak cerita dari awal. Aku pikir… kita udah cukup saling percaya.” Elena menggigit bibirnya pelan, menahan sesak yang mengganjal di dadanya. “Aku takut… kalau aku cerita, kamu batalin kontraknya. Aku terlalu panik, dan... aku nggak siap kehilangan kesempatan itu. Aku tahu alasan ini nggak membenarkan apa yang aku lakuin.” Daniel menunduk sebentar, lalu menghela napas. “Kamu tahu? Waktu kamu berdiri di depan semua media dan ngakuin semuanya, aku bisa lihat... kamu benar-benar ingin memperbaiki semuanya.” Elena mengangguk perlahan. “Aku

  • Menikah Karena Visa   BAB 39 : Keluarga Adi

    Pagi hari yang tenang di Cakrawana membawa Elena menuju satu langkah terakhir untuk menutup bab lamanya. Ia mengenakan pakaian sopan, sederhana, dan datang sendiri ke rumah keluarga Adi. Saat tiba, ibu Adi menyambutnya di teras. Wajah wanita paruh baya itu tampak letih, tapi tidak dingin. "Adi sudah di rumah. Silakan masuk, Nak Elena,” ujarnya tenang. Di dalam, suasana hening. Ayah Adi duduk di kursi ruang tamu, dan Adi sendiri muncul dari arah dapur, menatap Elena dengan pandangan yang tak bisa ditebak—campuran kecewa, pasrah, dan mungkin, sedikit lega karena akhirnya Elena datang. "Terima kasih sudah datang, Lena,” ujar Ayah Adi. Elena duduk, menatap mereka satu per satu sebelum mulai bicara. “Saya datang bukan untuk minta maaf karena saya menyesal menikah dengan Daniel. Tapi saya ingin meminta maaf karena membiarkan kalian berharap tanpa kepastian.” Ia menjelaskan semuanya, perlahan tapi jelas. Tentang alasannya, tentang kontrak, dan bagaimana hubungan dengan Adi tak

  • Menikah Karena Visa   BAB 38 : Adi, Elena, dan Daniel

    Keesokan harinya, Elena dan Daniel tiba di kantor pusat perusahaan di Molgrad. Beberapa staf menyambut mereka dengan kehangatan yang mengejutkan. “Selamat, Elena! Kami melihat beritanya.” “Ternyata benar ya, kamu menikah dengan Tuan Harper!” “Wah, kapan traktirannya?” Elena hanya tertawa kecil, merasa canggung namun juga terharu. Daniel berjalan di sebelahnya, memberi anggukan ramah pada setiap orang yang menyapanya. Di ruang rapat, Elena dan Daniel akhirnya bertemu dengan atasan mereka. Setelah mendengarkan penjelasan lengkap, sang atasan mengangguk pelan. “Selama kalian bisa membuktikan bahwa tidak ada pelanggaran hukum, dan ini adalah keputusan dewasa dari kalian berdua, perusahaan tidak akan mempermasalahkannya. Tapi kami akan tetap pantau situasinya.” Setelah menyelesaikan dokumen klarifikasi dan memastikan semuanya beres, Elena dan Daniel memutuskan untuk kembali ke Maple Hollow sore itu juga. Elena dan Daniel berjalan berdampingan di area keberangkatan, masing-ma

  • Menikah Karena Visa   BAB 37 : Konferensi Pers

    Cahaya meja kerja menyala redup. Kertas-kertas berserakan di depan Elena. Di tangannya, sebuah naskah pernyataan yang sudah direvisi berkali-kali. Ia membaca ulang kalimat-kalimatnya dalam hati, mencoba memastikan bahwa tiap kata keluar dari kejujuran, bukan sekadar pembelaan diri. Di luar, terdengar suara obrolan Daniel dan Eva mempersiapkan kursi dan peralatan sederhana untuk konferensi pers esok sore. Lily sempat masuk ke kamar Elena sebentar, tapi hanya memandang diam dan keluar lagi tanpa berkata apa-apa. Elena menatap dirinya di cermin. Matanya sembab, tapi ada sorot keberanian di sana. "Ini bukan untuk disukai... ini untuk menyembuhkan," gumamnya lirih, sebelum menunduk dan menutup naskah itu. Keesokan Harinya di halaman belakang rumah Harper, beberapa kursi sudah tertata. Sebuah spanduk kecil tergantung sederhana bertuliskan: "Konferensi Terbuka – Elena Santoso & Keluarga Harper" Beberapa jurnalis dari media lokal berdatangan dengan perlengkapan kamera dan catatan. Beber

  • Menikah Karena Visa   BAB 36 : Semua belum Berakhir

    Mata Elena bengkak setelah malam penuh tangis. Ia duduk di tepi ranjang sambil menatap ponselnya yang kini menampilkan satu e-mail penting dari perusahaan tempat ia bekerja. Subject: Surat Peringatan Resmi Kepada Elena Ardhani, Sehubungan dengan pemberitaan publik yang melibatkan nama Anda dan telah mencemari reputasi perusahaan, kami memanggil Anda untuk menghadap langsung pada tanggal 21 bulan ini. Kehadiran Anda wajib dan bersifat mendesak. Elena menggenggam ponselnya erat, lalu menunduk. Nafasnya berat. Semua sedang sarapan dalam diam. Elena turun membawa koper kecil. Nenek Rose menyambut dengan lembut, sementara Lily dan Maura hanya melirik sekilas. “Aku harus ke Molgrad. Kantor memanggilku.” Ujarnya pelan, tanpa banyak penjelasan. Daniel meletakkan gelas susunya. “Aku ikut. Aku juga masih punya hak bicara di perusahaan itu.” Elena menggeleng cepat. “Jangan, aku harus hadapi ini sendiri.” Daniel menatapnya dalam. “Tapi kamu nggak harus sendirian.” “Tolong, cukup.”

  • Menikah Karena Visa   BAB 35 : Kembalinya Mr. Callahan dan Masalah baru

    “Lalu... sekarang kamu merasa bersalah karena semua ini ketahuan?” Elena mengangguk, pelan. “Bukan karena aku jatuh cinta, bukan karena ingin meninggalkanmu. Tapi karena semua sudah berjalan terlalu jauh, dan aku tidak sempat menarik remnya. Aku tahu ini salah, dan aku siap menanggung akibatnya.” Sebelum Adi bisa berkata apa-apa lagi, pintu rumah terbuka keras. Daniel berdiri di ambang pintu bersama Tom dan Maura. “Elena,kamu harus masuk sekarang.” “Ms. Callahan sedang dalam perjalanan ke sini. Dia sudah tahu soal pernikahan kalian.” Adi menoleh, matanya menyipit. “Ms. Callahan? Siapa dia?” Daniel menjawab singkat: “Petugas imigrasi.”Ms. Callahan duduk tegak di depan meja dengan ekspresi tanpa kompromi. Di hadapannya, Elena duduk dengan tangan di pangkuan, mencoba tenang. Daniel berdiri bersandar di dinding, diam tapi penuh tekanan.Ms. Callahan membuka mapnya, menatap Elena lurus.“Nona Elena Santoso ,Anda saat ini tercatat sebagai pemegang visa kerja sementara yang akan b

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status