Share

129. Rencana ke Jakarta

Aufal mendekati Azwa dan duduk di sampingnya. “Eliza tadi bermaksud minta maaf sama kamu, Dek, tapi kamunya malah pergi. Yaudah, Mas yang temui dia sebagai tamu.”

Azwa tersenyum miring. “Itu sama aja Mas ngasih dia harapan. Mas nggak lupa kan kalau dia cinta sama Mas?”

“Mas nggak akan pernah lupa, Sayang. Dia datang ke sini baik-baik loh. Nggak ada maksud tertentu, niatnya cuma pengen minta maaf sama kamu doang. Seharusnya kita menghargai itikad baiknya itu,” jelas Aufal dengan tenang.

“Bisa aja kan dia cuma pura-pura biar dapat simpati dari Mas?”

“Dia benar-benar tulus minta maaf sama kamu, Sayang. Nggak ada unsur kepura-puraan.”

“Oh, sekarang Mas berani belain dia? Atau jangan-jangan Mas udah mulai ada rasa sama dia, iya?!” tuduh Azwa.

“Astaghfirullahaladzim, nggak gitu, Dek.” Aufal menarik napas dalam-dalam lalu dihembuskannya guna mengisi stok kesabaran. Dia menggenggam erat tangan Azwa.

“Dengarkan penjelasan Mas dulu, ya, Sayang. Adek mau kan?” tanyanya lembut yang jawab angguka
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status