공유

Bab 2

작가: Jannie Callista
Dia terdiam sejenak, aku memanfaatkan kesempatan ini untuk menarik tanganku kembali.

"Apakah kamu sengaja gini untuk menjebakku? Jangan sampai nanti kamu yang terjebak sendiri, aku tidak akan membantumu!"

"Itu tidak perlu kamu khawatirkan."

Aku mengusap pergelangan tanganku yang memerah karena ditarik olehnya, lalu berbalik dan pergi.

"Apa maksudmu? Kamu kenapa jadi gila? Kalau mau putus, katakan saja!"

Dia menarik lenganku dari belakang dengan marah, matanya penuh amarah.

Aku berhenti, dan memandanginya: "Kita, bukankah sudah putus dari dulu?"

Iya, menurut aku, kami sudah putus.

Tiga bulan yang lalu, aku melihat sebuah postingan yang dia buat di internet:

"Kami sudah bersama selama tujuh tahun. Aku ingat hari itu aku pulang sangat larut, dia tidur di sofa ruang tamu, baru bangun ketika aku pulang. Dia dengan rambut berantakan, menguap sambil menggosok matanya dan mengatakan sudah membuatkan aku sup untuk menghilangkan mabuk. Penampilannya benar-benar mengecewakan, bahkan sup yang dia buat pun aku jadi nggak ada selera. Tiba-tiba aku sadar, aku tidak mencintainya lagi. Dia dulu adalah gadis idamanku, aku mengejarnya selama dua tahun dengan segala cara, dan akhirnya bersama dengan dia. Tapi hanya dalam beberapa tahun, gadis itu berubah menjadi wanita biasa yang tidak peduli dengan penampilannya. Tapi, kami sudah bersama tujuh tahun, kami teman sekelas, terlalu banyak ikatan di antara kami, jadi susah untuk putus. Rasanya sangat putus asa."

Postingan itu dipublikasikan setahun yang lalu, jadi ternyata dia sudah muak dengan aku lebih dari setahun.

Tentu saja, aku juga merasa ada yang berbeda. Selama lebih dari setahun ini, sikapnya berubah drastis, dia tidak lagi sabar denganku. Awalnya, aku kira itu karena tekanan pekerjaan.

Kemudian aku baru tahu, dia sedang mesra dengan seorang anak magang baru di perusahaan, dengan terang-terangan membawanya keluar untuk bertemu teman-temannya. Bahkan suatu kali, saat kami bertemu di sebuah pesta, dia dengan acuh tak acuh menjelaskan:

"Dia gadis baru di perusahaan, masih naif, banyak hal yang ingin dia ketahui, jadi aku bawa dia keluar agar bisa melihat dunia luar."

Aku tidak berantam ataupun mencari masalah, juga tidak menanyainya terlalu dalam, aku hanya mengangguk pelan: "Baik."

Gadis itu juga tidak tampak canggung, memeluk lengan James dengan erat, tersenyum manis dan tampak menantang:

"Kamu pasti Charlene, ya? Aku pernah dengar tentang kamu dari Bang James."

Dia tampak sangat ceria, jelas terlihat bahwa James sangat memanjakannya.

Aku diam-diam mengumpulkan informasi tentang gadis itu, namanya Siska, berusia 21 tahun, memiliki penampilan menarik dan kepribadian yang terbuka. Teman-teman bilang, penampilannya, kepribadiannya, latar belakang keluarganya, dan pendidikannya, semuanya tidak ada yang bisa dibandingkan dengan aku.

"Satu-satunya yang lebih baik darimu adalah aura masa muda yang begitu terasa."

Aku sudah mau 28 tahun, masa muda sudah berlalu.

Menyadari hal itu, aku merasa sangat terpuruk, hatiku sangat sakit, dan masa depan dengan James, aku tidak tahu akan berjalan ke arah mana.

Hingga aku melihat postingan itu, barulah aku mengerti, akar masalahnya bukan pada anak magang itu. Yang dia sukai adalah rasa baru, tanpa dia, pasti akan ada orang lain.

Suatu kali, ketika dia lagi-lagi marah padaku tanpa alasan, aku bilang mau putus. Dia mengira aku hanya berpura-pura, tidak mempertahankanku, malah menyuruh aku segera pergi.

Walaupun aku sudah memutuskan untuk putus, ketika dia membentak menyuruhku pergi, air mataku tetap mengalir tanpa bisa berhenti.

Dia menatap aku dengan wajah penuh kebencian.

Aku menangis dan berlari keluar, lalu saat kembali untuk mengambil barang, aku mendengar percakapan dia dan temannya.

Temannya menyuruhnya untuk menenangkanku, melihat hubungan kami sudah bertahun-tahun, tetapi dia tampak tidak peduli:

"Jika dia benar-benar pergi, itu malah bagus, aku bisa dengan terang-terangan berkencan dengan Siska."

"Aku masih ingat, Charlene kamu kejar selama dua tahun baru berhasil bersamanya, sekarang kamu begitu mudah menyerah?"

"Apakah harus aku menanggung dia terus? Aku sudah tidak ada perasaan cinta lagi padanya."

"Kamu tidak merasa dirimu itu pria brengsek?"

Dia dengan malas berbaring di kursi, tertawa sinis:

"Sudah bertahun-tahun, aku juga sudah berusaha, tapi hanya karena aku membentaknya sekali, dia ribut minta putus, biarkan saja, biarkan dia merenung sendiri."

"Kalau dia benar-benar pergi, kamu jangan menyesal."

James mendengus dingin.

이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요

최신 챕터

  • Menikah dengan Cinta Pertama   Bab 14

    Memikirkan hal bodoh yang dia lakukan selama dua tahun ini, selain penyesalan, ada juga rasa takut. Untungnya, Charlene tidak tahu hubungan dia dengan Siska, kalau tidak, Charlene pasti semakin membencinya.Setelah kami menikah, aku terus fokus pada karierku, sementara Adrian tetap sangat sibuk, seorang pekerja keras. Namun, meskipun dia sangat lelah, dia selalu mendukungku.Lima tahun kemudian, setelah usahaku stabil dan memiliki studio kecil, barulah kami memutuskan untuk memiliki anak.Setelah memiliki anak, Adrian seorang CEO dengan kekayaan miliaran, setiap hari yang dia pikirkan adalah apakah putrinya sudah minum susu? Apakah aku istirahat dengan cukup? Biasanya ada baby sister yang menjaga anak, tapi begitu Adrian pulang, dia langsung merebut tugas baby sister dan sendiri menjaganya. Dia yakin bahwa hubungan sama anak akan dalam jika sendiri yang merawatnya.Tidak ada yang menyangka, betapa mahirnya dia dalam memandikan anak, mengganti popok, dan memberi makan.Selain 1-2 bula

  • Menikah dengan Cinta Pertama   Bab 13

    James memang berusaha sekali untuk mengejar aku. Setiap hari dia mengikuti aku, perhatian dan bertanya kabar, semua tindakannya membuat banyak pengagumku menjauh, dan juga membuat Adrian salah paham.Untungnya, setelah sekian lama, akhirnya kami berdua bisa bersama.Perjodohan biasa yang aku kira, ternyata adalah sebuah penantian yang berlangsung selama 10 tahun.Lamaran sangat meriah, videonya diunggah ke internet, dan dengan cepat semua orang tahu bahwa seorang gadis bernama Charlene akan menikah dengan Adrian.James melihat video lamaran Adrian kepada Charlene.Itu tengah malam, tanpa ada Charlene di rumah, kosong sekali, seolah kehilangan kehidupan.Dia tidak bisa tidur malam itu, sebenarnya sudah lama dia tidak tidur dengan nyenyak.Tengah malam, dia bangun dan membuka handphonenya, seluruh internet penuh dengan video lamaran tersebut. Hanya melihatnya satu kali saja, seluruh darah di tubuhnya membeku.Gambar sampul video itu adalah wajah Charlene yang tersenyum cerah, sudah berap

  • Menikah dengan Cinta Pertama   Bab 12

    Aku memandangnya dengan dingin dan hanya diam.Sampai sekarang, dia masih tidak tahu salahnya di mana.Dia pikir aku tidak tahu tentang dia dan Siska, karena meskipun aku pernah melihat mereka berdua bersama, aku tidak pernah bertanya.Tidak bertanya, bukan berarti tidak peduli, hanya berarti hatiku sudah dingin.Sebenarnya, Siska sudah menambah aku di akun sosial media, dan dengan bangga dia memamerkan kasih sayang James kepadanya.Namun, aku tidak berniat memberitahunya.Aku juga tidak berniat mengatakan bahwa aku pernah melihat postingan yang dia buat.Semua itu sudah tidak perlu. Sebenarnya, dia punya banyak kesempatan untuk memperbaikinya atau pun meminta maaf, tapi dia tidak melakukannya, dia hanya diam-diam bersyukur karena aku tidak menyadari semuanya.Sekarang, James panik, tapi sudah terlambat.Hari ulang tahunku ada di bulan ini, dan Adrian sangat sibuk, dia memang dikenal sebagai seorang pekerja keras.Sejak kami pacaran, kami hampir setiap hari bertemu, tetapi belakangan i

  • Menikah dengan Cinta Pertama   Bab 11

    James masih belum bisa menerima kenyataan bahwa aku punya tunangan.Adrian langsung memotongnya:"Cukup, apa setelah putus, harus berkabung 3 tahun?""Hehe, kami sudah bersama 8 tahun, 8 tahun, bukan 8 bulan. Kamu tidak akan bisa mengerti perasaan seperti ini. Aku lupa, kalian baru kenal berapa lama sih? Meskipun kalian bersama, kamu tetap hanya pengganti aku."James dengan ekspresi mengejek, sementara Adrian membalas dengan sindiran:"Lalu kenapa? Sudah 8 tahun masih saja berpura-pura kasihan? Maaf, yang akan menikahi dia adalah aku."James kalah dalam adu mulut dengan Adrian, lalu berbalik menatapku:"Charlene, kamu tahu seberapa banyak tentang dia? Apa tidak terlalu terburu-buru memutuskan untuk menikah?""Kamu kira dengan status seperti dia, kenapa dia mau menikahi wanita yang baru dia temui beberapa kali dalam perjodohan? Aku dengar-dengar, dia sebelumnya bahkan belum pernah menyentuh wanita, dia pasti tidak normal maka menikahi kamu untuk menyembunyikan identitasnya."Aku menghel

  • Menikah dengan Cinta Pertama   Bab 10

    Sekarang, apa haknya dia untuk pergi ke rumahnya?Saat ini, Stephen memberikan sebuah ide:"James, aku baru ingat, satu minggu lagi ada acara pameran investasi di Kota B, nanti kamu mewakili perusahaan untuk ikut. Keluarga Ricardo yang kuat di sana pasti juga akan hadir.""Charlene adalah orang yang pentingin perasaan, kalian sudah bersama selama 8 tahun, mereka baru berapa lama saja, tidak bisa dibandingkan."James mengetukkan jarinya di atas meja, lalu memutuskan: "Baiklah, Stephen, nanti kamu ikut denganku.""Charlene!"Yang nggak kusangka, bisa ketemu James di Kota B.Setelah keluar dari kamar mandi dan di lorong, aku mendengar dia memanggilku. Sudah bersama selama 8 tahun, aku sangat familiar dengan suaranya.Aku melihat ke arahnya, dia sedang bersandar di dinding, memegang gelas anggur, matanya sedikit menyipit sambil menatapku, sepertinya dia memang menungguku di sini."Kamu kenapa ada di sini?""Kenapa aku nggak boleh ada di sini? Apa lorong ini punyamu?""Aku bukan tanya itu,

  • Menikah dengan Cinta Pertama   Bab 9

    "Tidak apa-apa, ambil saja, kalau nggak dipakai kan sayang." Beberapa orang lainnya ikut memberikan hadiah, dan Adrian memintaku untuk menerimanya semua: "Tidak usah merasa terbebani, ini semua nggak seberapa harganya." "Sebenarnya, acara kumpul kali ini, tujuan utamanya untuk mengenalkan aku kepada teman-temanmu?" Adrian menundukkan kepalanya di leherku: "Benar, Charlene, aku ingin mengumumkan kepada semua orang, aku sudah punya istri." "Karena mencintaimu, jadi aku nggak sabar, ingin segera membawa kamu masuk ke dalam dunia ku."Setelah putus dengan Charlene di reuni teman-teman, James selalu kesal, merasa Charlene membuatnya malu.Biasanya dia hanya marah-marah di rumah, itu masih bisa dimengerti, tapi di reuni teman-teman, di depan begitu banyak orang memaksanya untuk menikah, itu benar-benar membuatnya marah.Dia masih tidak bisa percaya bahwa Charlene yang selalu lembut, tiba-tiba bilang mau menikah dengan orang lain.Mengenai tunangannya yang katanya dari Kota B, jelas itu

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status