Short
Aku Bercerai dengan Suami Miskin

Aku Bercerai dengan Suami Miskin

By:  Alya Fariha SamiraCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
Not enough ratings
7Chapters
617views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Suamiku sangat miskin. Selama tiga tahun pernikahan kami, aku yang sepenuhnya menanggung semua pengeluaran rumah tangga. Bahkan saat aku tertarik pada sebuah tas seharga 400 ribu ketika kami jalan-jalan bersama, dia tetap mengatakan tas itu terlalu mahal, lalu menyuruhku untuk tidak membelinya. Tanpa sengaja, aku menemukan bahwa di hari ulang tahun cinta pertamanya, suamiku menghadiahkan sebuah kalung berlian senilai 8 miliar. Ternyata dia bukan pria miskin yang hidup dalam lilitan utang, melainkan pewaris keluarga konglomerat dengan kekayaan triliunan.

View More

Chapter 1

Bab 1

Saat aku pulang kerja, hari sudah sangat larut. Setelah mandi, aku duduk di atas tempat tidur sambil bermain dengan ponselku. Tiba-tiba, sebuah pesan berita muncul, membuat dadaku terasa sesak.

[Aktris terkenal Liana Darlan mendapatkan hadiah kalung berlian senilai 8 miliar dari seorang konglomerat misterius di hari ulang tahunnya.]

Aku mengucek mata, lalu dengan tangan gemetaran memperbesar foto yang terlampir.

Pria dalam foto itu hanya terlihat dari belakang, tetapi setelah tiga tahun menikah, aku langsung mengenalinya. Itu adalah suamiku, Joshua Carter. Di belakang telinganya ada tahi lalat hitam yang terlihat jelas.

Bagiku, angka 8 miliar adalah angka yang di luar nalar.

Beberapa hari lalu, saat berjalan-jalan dengan Joshua, aku melihat sebuah tas yang aku sukai. Harganya 400 ribu, tetapi Joshua mengatakan bahwa ini terlalu mahal, lalu menyuruhku untuk tidak membelinya.

Aku sempat menghitung, jika uang 400 ribu ini dipakai untuk membeli tisu, beberapa bulan aku bisa menggunakannya. Jadi, pada akhirnya aku mengurungkan niatku.

Pada saat ini, dadaku terasa sesak, sulit bernapas.

Aku mengenal Joshua melalui internet.

Setelah mengobrol selama lebih dari dua bulan, kami memutuskan untuk bertemu. Cinta pada pandangan pertama membuat kami pun resmi bersama. Di hari Valentine, Joshua melamarku dengan cincin dari tutup kaleng soda. Katanya, kalau nanti dia sudah punya uang, dia akan membelikanku cincin berlian yang besar.

Aku menerimanya karena aku mencintainya.

Joshua adalah seorang anak yatim piatu yang dibesarkan di panti asuhan. Katanya, dia dulu pernah gagal dalam berbisnis, membuatnya memiliki utang lebih dari 2 miliar. Oleh karena itu, pernikahan kami dilangsungkan secara sederhana.

Sekarang kami tinggal di sebuah rumah kontrakan. Aku yang membayar biaya sewa bulanannya. Semua biaya hidup pun aku yang tanggung.

Demi mencukupi kebutuhan hidup, aku bekerja di kantor pada siang hari, lalu menjadi pelayan restoran di malam hari.

Sedangkan Joshua, dia memakai semua gajinya untuk melunasi utang.

Tadi malam, setelah kami bercinta, dia memelukku sambil berkata.

"Sayang, terima kasih karena telah memberiku rumah. Tanpa kamu, aku nggak akan sebahagia ini."

"Setelah aku melunasi semua utangku, aku akan bekerja keras agar bisa membelikanmu mobil, rumah, serta hidup yang layak," lanjut Joshua.

Di akhir kata-katanya, pria itu bahkan menangis.

"Kalau saja aku nggak gagal berbisnis dulu, kamu pasti nggak perlu ikut menderita bersamaku. Sayang, maafkan aku."

Aku mencium pipinya, lalu menghiburnya, "Sayang, jangan bersedih. Selama aku bisa bersamamu, aku sudah sangat bahagia."

Saat itu, aku benar-benar merasa seperti wanita paling beruntung di dunia.

Joshua sangat tampan, tidak merokok, tidak minum alkohol, serta mencintaiku sepenuh hati. Selain tidak punya uang, dia adalah suami yang sempurna.

Aku pikir, selama kami berusaha bersama, utang itu pasti bisa segera lunas.

Namun, malam ini aku menggigit bibir sambil menangis.

Saat sedang menangis, aku menerima pesan dari Joshua.

[Sayang, malam ini banyak orderan. Aku akan bekerja lembur agar bisa segera melunasi utang. Kamu nggak perlu menungguku, tidur duluan saja.]

Joshua bekerja sebagai kurir di siang hari. Terkadang, di malam hari dia akan menjadi sopir.

Jika saja aku tidak melihat foto itu, mungkin aku akan tetap percaya bahwa pria itu sedang bekerja lembur menjadi sopir.

Aku benar-benar tidak mengerti, kenapa dia harus membohongiku?

Malam itu aku tidak bisa tidur, Joshua juga tidak pulang sepanjang malam.

Setelah mencuci muka dan mengganti baju, aku keluar rumah tanpa sempat sarapan. Aku melangkah keluar dengan pikiran kosong, tanpa sengaja melihat sosok yang tidak asing di seberang jalan.

Aku segera bersembunyi di balik pohon.

Joshua turun dari mobil Bentley. Setelan jas mahal yang dia kenakan semalam sudah berganti dengan kaos dan celana jeans murahan yang aku belikan.

Pada saat ini, seorang pria paruh baya menghampirinya dengan hormat, menyerahkan sekantong makanan padanya. Itu adalah bubur kacang dan bakpao yang sangat aku sukai.

Joshua baru saja menerimanya saat sebuah mobil berhenti di depannya.

Dari dalam mobil itu keluar seorang pria yang aku kenal. Dia adalah bos dari sebuah perusahaan teknologi. Temanku bekerja di perusahaannya.

Pria itu menghampiri Joshua dengan sikap sangat hormat serta penuh sopan santun.

Joshua terlihat santai, hampir tidak menggubrisnya.

Temanku pernah bilang bahwa bosnya itu adalah orang yang sangat berpengaruh. Namun, kenapa dia terlihat begitu rendah diri di depan Joshua?

Sesampainya di rumah, Joshua langsung meneleponku.

Ketika melihat nama kontaknya di layar ponsel, pandanganku mulai kabur oleh air mata. Setelah menarik napas panjang, aku pun mengangkat telepon.

"Sayang, aku sudah pulang. Aku membeli bubur dan bakpao kesukaanmu," ujar Joshua.

"Hari ini aku ada urusan di kantor, jadi aku datang lebih awal. Kamu makan saja sendiri," ujarku.

Suaranya dari seberang telepon terdengar kecewa, "Baiklah, sayang. Nanti kalau kamu sudah pulang, aku akan memasakan makanan enak lagi untukmu."

Aku hanya bergumam pelan, lalu menutup telepon.

Kemudian, aku mengirim pesan untuk meminta izin cuti. Hari ini aku tidak akan pergi ke kantor. Aku harus tahu, sebenarnya ke mana Joshua pergi setiap harinya. Aku harus mencari tahu kebenarannya.

Di seberang jalan ada sebuah kafe. Aku masuk, lalu duduk di dekat jendela untuk menunggu.

Menjelang siang, akhirnya Joshua keluar.

Dia kembali naik mobil Bentley tadi. Aku segera memakai masker, bergegas ke pinggir jalan, lalu menghentikan taksi untuk mengikutinya.

Mobil berhenti di sebuah restoran mewah. Begitu mobil itu berhenti, pelayan langsung datang untuk membukakan pintu. Joshua melangkah turun, lalu melemparkan kunci mobil dengan santai. Terlihat jelas bahwa dia sudah sering datang ke tempat ini.

Aku mengikuti dari jauh dengan sangat hati-hati. Joshua melangkah masuk ke salah satu ruang VIP.

Di dalam ada beberapa pria muda. Semuanya berpakaian jas rapi, jelas tampak seperti anak dari keluarga kaya.

Aku berdiri di lorong, berpura-pura menelepon sambil mengamati.

Mereka memesan banyak makanan mewah seperti lobster, kepiting, sup abalone. Semua ini adalah hidangan yang hanya bisa aku lihat di acara TV.

Sedangkan di rumah, makanan sisa saja Joshua tidak rela membuangnya. Katanya, itu masih bisa dimakan lagi nanti.

Tiba-tiba, terdengar suara tawa dari dalam ruangan.

"Pak Joshua, melihatmu memakai baju murahan begini aku jadi ingin tertawa. Kamu itu pewaris keluarga konglomerat dengan harta triliunan!"

"Kapan kamu akan berhenti berakting? Jangan-jangan kamu benar-benar jatuh cinta dengan si kampungan Sania itu, ya?"

Aku mendengar suara Joshua membantah.

"Apa kamu bercanda? Dia hanya hiburan saja, nggak layak mendapat perhatianku."

"Aku mengatakan padanya kalau aku punya utang lebih dari 2 miliar, tapi dia mengatakan akan menemaniku untuk bersusah payah melunasinya. Aku belum pernah melihat wanita sebodoh itu," lanjut Joshua.

Tawa keras langsung meledak dari dalam ruangan, seolah mereka semua sedang menertawakan kebodohanku.

Pada saat itu juga, hatiku seperti dihantam pedang. Sakitnya seperti mengucurkan darah.
Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
7 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status