Share

Bab 270 Menjual Perhiasan

"Semalam aku kaget banget, loh saat Mas Bayu membekap mulutku. Aku kira itu Reyhan."

Aku menyeruput jus alpukat seraya memperhatikan Rayyan yang bermain.

"Tadi malam, saat aku menyuruh kamu tidur, emang sudah merasakan ketidakberesan di rumah kita. Yang kata aku melihat kucing di kosan, itu sebenarnya yang aku lihat emang manusia."

"Kok, gak bilang ke aku?" tanyaku.

Saat ini, aku dan Mas Raffi masih membahas kejadian semalam yang membuat tubuh ini bergetar ketakutan.

Kami duduk lesehan di teras depan seraya mengasuh Rayyan yang bermain di halaman.

"Aku tidak mau kamu takut, Ra. Makanya aku menyuruh kamu tidur cepat. Dan setelah kami tidur, aku langsung menelepon polisi untuk datang secara diam-diam. Dan Bayu juga."

"Terus, saat aku bangun dan ke lantai bawah, kamu kan tidak ada. Itu ke mana?" Aku masih bertanya karena penasaran.

"Aku di luar. Secara tidak langsung, aku menggiring Reyhan masuk ke kamar tamu lewat jendela. Dan Bayu, saat itu sudah ada di dalam rumah ini. Dia aku su
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Desak Kayan Puspasari
klo Reyhan pasti diam diam... paling ibu mertua yang datang Rqya....lanjut Thor.....
goodnovel comment avatar
toyo hikomatsuda
thor..lanjuutttt..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status