Share

Bab 26a

Sekar segera menyeka bulir bening dari sudut matanya tatkala mendengar Gilang mematikan kran shower.

Tak lama, pria itu sudah keluar dari kamar mandi dengan setelan baju pergi. Kaos berkerah dan celana jins.

Sekar mengernyitkan dahinya. Memang sejak Sekar tinggal bersamanya, lelaki itu sudah meninggalkan kebiasaan buruknya, keluar kamar mandi dengan hanya terbalut handuk. Tapi, mengenakan baju pergi di malam hari sepulang kerja, justru tidak lazim.

“Aku pergi sebentar. Kamu makan dulu. Nggak usah nunggu aku pulang. Aku bawa kunci sendiri,” ujar lelaki itu sambil menyemprotkan parfum beraroma maskulin itu.

Sekar menahan nafas sejenak. Perutnya terasa teraduk saat aroma menyengat itu memenuhi ruangan berukuran 4x3 meter persegi itu.

Sekar menatap kepergian Gilang dengan penuh tanya di kepala. Ingin rasanya mengikuti, tapi dia tak tahu Gilang pergi ke mana. Tak mungkin memesan ojek tanpa tujuan yang jelas. Apalagi, pasti Gilang akan meninggalkannya sebelumnya ojek pesanannya datang.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status