Share

16. Pembalasan Dewa

"Mau ke mana kau?" Dewa menghalangi pintu ketika bersamaan Dania akan keluar dari kamarnya. Sudah rapi dengan gaun kuning muda dan tas yang sewarna.

"Bukan urusanmu," ketus Dania sambil mendorong tubuh Dewa minggir. Namun, tubuh pria itu tak bergerak satu senti pun.

"Kau sudah menjadi seorang istri. Tidak baik seorang gadis sekaligus istri berjalan-jalan saat hari mulai malam tanpa ditemani suami."

"Kita hanya menikah, Dewa. Bukan mencampur adukkan hidupku dengan hidupmu. Apalagi saling ikut campur urusan masing-masing."

Tatapan Dewa menajam. Penentangan Dania membuat amarahnya tersulut, tapi ia teringat rencananya. Seketika wajahnya melembut dan tersenyum lembut. "Apa kauingin makan malam di rumah kakakmu?"

Dania tersentak kaget. Bagaimana Dewa bisa tahu?

"Apa kau tidak ingin memperkenalkanku pada kakakmu?"

***

"Zaf, apa kau sudah menghubungi mamamu?" Ryffa tak membutuhkan sapaan Zaffya ketika panggilan mereka langsung tersambung.

"Aku akan menyiapkan meja makan." Richard berjalan ke
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status