Share

66. Ingatan Itu Datang

"Eh." Arawinda keheranan kala mendapatkan buket bunga mawar putih dari manajer umum.

"Hadiah kecil dari saya atas kerja keras Nyonya Arawinda."

"Kenapa harus sebegini?" Arawinda penuh senyum. Tiada yang lebih membahagiakan selain karena, apa yang telah ia kerjakan beberapa waktu terakhir banyak dipuji dan diapresiasi oleh orang lain. Apalagi sampai diberikan bunga begini.

"Bahkan saya rasa, belum cukup memberikan apresiasi untuk semua kerja keras Nyonya. Acara kemarin sukses dan gemerlap karena kerja keras Nyonya Arawinda."

"Terima kasih banyak."

"Sama-sama. Anda akan pergi kemana?"

"Saya turun untuk sarapan."

"Tuan Kaivan?"

"Sudah langsung bertemu dengan Om Gio."

"Ah iya, saya harus menyusul mereka berdua jadi, saya permisi."

"Silahkan," dengan hati dan mood yang lebih baik, Arawinda pun berjalan ke arah restoran hotel. Sesaat dia duduk dan tanpa diminta, semua pegawai langsung siap siaga menghampirinya. Arawinda bertanya menu yang tersedia saat itu sebelum memilih beberapa. Teh hang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status