Home / Romansa / Menikahi Ayah Gebetanku / Bab 46: Ancaman 

Share

Bab 46: Ancaman 

last update Last Updated: 2025-07-26 18:33:13

“Jadi, mantan istrinya tunanganmu itu datang menemuimu, ya?” Aland bertanya tanpa menatap wajah Shani, lelaki itu sibuk menuangkan minuman ke gelas yang akan ia berikan pada Shani.

“Ya, tapi dia seperti ingin bersaing denganku.” Jawab Shani, lalu mengendus pelan.

Shani kembali mengingat kejadian pagi tadi saat dirinya didatangi oleh Gabriel, hal itu membuatnya menjadi kesal. Ia berulang kali memukul meja bar bahkan hampir memecahkan gelas.

Tapi Aland tak terganggu, asal sahabatnya itu tak mengamuk dan menghancurkan seisi bar. Lelaki itu kemudian bergerak mengoper gelas yang sudah terisi dengan minuman kesukaan Shani.

“Tapi si Gideon itu pasti akan memilihmu jika kalian bersaing.” Ucap Aland mencoba menenangkan Shani.

Shani hanya terdiam, tangannya bergerak meraih gelas minuman itu dari Aland. Wanita itu kemudian mengangkat bahu.

“Entahlah, bisa jadi…” Shani menggantung perkataannya, ia termenung sejenak.

“Bisa jadi Gideon masih memiliki rasa pada mantan istrinya?” Aland menambah,
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Menikahi Ayah Gebetanku   Bab 47: Akhir dari segalanya?

    Datang ke ruangan saya sekarang.Begitulah isi pesan yang dikirim oleh Gideon untuk Shani siang ini, si wanita yang mendapatkan pesan tersebut hanya dapat menghela napas kasar sambil mengutuki si pengirim pesan. “Padahal pekerjaanku banyak sekali hari ini, aku juga sampai mengabaikan makan siangku demi menyelesaikan pekerjaanku.” Keluh Shani di sela langkahnya menuju ruangan CEO. Tak lama, Shani tiba di depan pintu ruangan CEO. Wanita itu berhenti sejenak sambil dirinya menguatkan mental untuk mulai memasuki ruangan itu, setelahnya ia langsung mendorong pintu itu untuk ia masuki. Tetapi pemandangan yang tak mengenakkan menyambut Shani, wanita yang kemarin membuatnya jengkel juga ada di dalam ruangan itu. Gabriella menoleh sambil melayangkan senyum sinis, ia juga menyilangkan kakinya anggun. “Kenapa dia ada di sini?” Tanya Shani sambil menunjuk ke arah Gabriella yang sedang duduk manis di sofa.“Kenapa? Memangnya saya tidak boleh berada di sini?” Ucap Gabriella. “Ya tentu saja tid

  • Menikahi Ayah Gebetanku   Bab 46: Ancaman 

    “Jadi, mantan istrinya tunanganmu itu datang menemuimu, ya?” Aland bertanya tanpa menatap wajah Shani, lelaki itu sibuk menuangkan minuman ke gelas yang akan ia berikan pada Shani. “Ya, tapi dia seperti ingin bersaing denganku.” Jawab Shani, lalu mengendus pelan.Shani kembali mengingat kejadian pagi tadi saat dirinya didatangi oleh Gabriel, hal itu membuatnya menjadi kesal. Ia berulang kali memukul meja bar bahkan hampir memecahkan gelas.Tapi Aland tak terganggu, asal sahabatnya itu tak mengamuk dan menghancurkan seisi bar. Lelaki itu kemudian bergerak mengoper gelas yang sudah terisi dengan minuman kesukaan Shani. “Tapi si Gideon itu pasti akan memilihmu jika kalian bersaing.” Ucap Aland mencoba menenangkan Shani. Shani hanya terdiam, tangannya bergerak meraih gelas minuman itu dari Aland. Wanita itu kemudian mengangkat bahu. “Entahlah, bisa jadi…” Shani menggantung perkataannya, ia termenung sejenak. “Bisa jadi Gideon masih memiliki rasa pada mantan istrinya?” Aland menambah,

  • Menikahi Ayah Gebetanku   BAB 45: Kembalinya sang mantan istri

    Penolakan halus Gideon saat di rumah sakit sudah cukup menyadarkan Shani tentang posisi dirinya saat ini. Wanita itu butuh waktu seminggu untuk mengobati hatinya yang jadi terluka karenanya. Tapi kini wanita itu tampak sudah biasa saja. Ia kembali menjalani pekerjaannya seperti awal dirinya saat belum mengenal Gideon. “Shani!” Shani menoleh sambil tersenyum simpul. Ia yang baru saja melangkah memasuki gedung kantornya itu seketika terhenti saat seseorang memanggil namanya.“Kamu tidak melihat obrolan group divisi?” Tanya salah seorang rekan kerjanya, wajahnya tampak prihatin.Shani terdiam sejenak, kepalanya bergerak menggeleng pelan seraya tangannya merogoh saku blazernya. Shani langsung mengeluarkan ponsel miliknya, hendak melihat apa yang baru saja dibicarakan oleh rekan kerjanya itu. Matanya terbelalak saat membaca obrolan group divisinya, kemudian alisnya mengkerut dalam. Seorang wanita mencari Shani.Siapa dia?Dia mantan istri CEO.Wah!Mantan… Istri? Batin Shani, ia mene

  • Menikahi Ayah Gebetanku   BAB 44: Sakit

    Shani menyusuri jalanan menuju halte bus paling dekat dari gedung kantornya, wanita itu sedikit menunduk sambil memandangi kaki-kakinya yang sedang melangkah.Pikirannya kosong, sekosong hatinya. Ada rasa hampa yang sulit untuk dijelaskan, ia seperti kehilangan arah dan tujuan. “Padahal, saat mengetahui Daroll sudah memiliki kekasih, aku tak sebegitu sedihnya. Kenapa sekarang malah rasanya sangat sedih, ya?” Shani bergumam pelan di sela langkahnya.Setelahnya, Shani jadi terperanjat saat sebuah mobil menepi di sampingnya. Sebelah tangan wanita itu terangkat untuk mengelus dadanya yang jadi berdegup lebih cepat, ia refleks menoleh saat kaca mobilnya menurun dan menampakkan wajah Daroll.“Kamu mau ke rumah sakit, kan? Mau pergi bersama?” Tanya Daroll.Shani terdiam sejenak sebelum mulai menjawab. “Rumah sakit?” Shani bertanya balik, alisnya terangkat sebelah karena belum mengerti dengan apa yang dibicarakan oleh Daroll barusan.“Lho, kamu tak diberi tahu kalau ayahku masuk rumah sakit

  • Menikahi Ayah Gebetanku   BAB 43: Rapat bersama 

    Shani hampir terlambat untuk pergi bekerja hari ini, wanita dua puluh lima tahun itu tak bisa tidur semalaman.Alasannya sudah jelas karena si lelaki yang beberapa waktu lalu masih bersamanya, lelaki yang rela membantu masalah hidupnya dan mengantarnya ke kampung walaupun tensi darahnya rendah. Ia mengutuk Gideon sambil memakan es krim coklat dan ditemani film lawas kesukaannya, film ini juga yang ia tonton beberapa hari setelah patah hati karena Daroll. “Hampir saja terlambat.” Shani bergumam pelan setibanya ia di depan pintu ruangan divisinya, ia kemudian mendorong pintu ruangan itu untuk memasukinya.Syukurlah orang-orang di dalamnya pun masih sibuk bersiap-siap untuk memulai pekerjaan masing-masing, bahkan ada yang masih mengunyah sarapannya.Shani pun langsung menuju meja kerjanya, menaruh tas untuk bersiap memulai pekerjaan pertamanya pagi ini. Tetapi saat baru mendudukkan tubuhnya, suara Pak Harris—manajer divisinya itu memanggilnya dari kejauhan. “Shani, kesini sebentar,

  • Menikahi Ayah Gebetanku   BAB 42: Bagaimana jika kita lebih dari itu?

    “Kenapa jadi membahas hal itu?” Shani menatap Gideon dengan tatapan terheran, tetapi lelaki itu hanya menatap datar Shani sejenak lalu mengalihkan pandangannya ke arah lain.Sesaat kemudian Shani kembali teringat dengan wajah masam Gideon saat melihat interaksinya bersama Darian. Apa karena yang tadi, ya? Tanya Shani dalam hati, matanya menyelidiki. “Kenapa? Memangnya tak boleh saya membicarakan mantanmu?” Jawab Gideon ketus, wajahnya memerah menahan emosi. “Sebegitu pentingnya, ya?” Shani menyeringai kesal, walau ia tahu sikap Gideon saat ini bisa jadi karena rasa cemburu lelaki itu setelah melihat interaksinya bersama dengan Darian tetapi nada lelaki itu sedikit mengganggunya. Padahal sebelumnya dia bilang tak cemburu karena hubungan ini hanya sebatas kontrak tapi sekarang malah seperti ini. Keluh Shani dalam hatinya. Ia kembali menghela napasnya pelan, berusaha mengontrol emosinya agar tak meluap. Shani kembali menatap wajah Gideon sambil berusaha untuk menyusun kata-kata yan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status