Share

Bab 23. Ingin Sembunyi Saja

Bunga dan Alvaro berpisah di depan pintu garasi. Bunga harus berangkat sendiri dengan mobilnya, sementara Alvaro juga berangkat sendiri dengan mengemudikan mobilnya sendiri. Alvaro memang harus menyetujui itu, sesuai dengan permintaan Bunga.

Di jalan, mereka tentu saja beriring-iringan seperti kemarin. Bunga melihat mobil Alvaro selalu ada di belakangnya dari kaca spion. Itu juga terus membuat senyum kecil mengulas di bibirnya.

Memikirkan Alvaro dan mimpi yang diceritakannya pada Bunga membuat perempuan itu sedikit penasaran. Siapa dan bagaimana Alvaro kehilangan orang tuanya. Rasanya Bunga tidak tega untuk terus bertanya pada Alvaro. Suaminya itu jelas sudah menghadapi mimpi buruk meski hanya bercerita sedikit. Bunga tidak mau mengulanginya lagi malam ini.

“Sebaiknya aku tanya pada Papa saja, bukankah kakekku dulu adalah teman Kakek Bram?” gumam Bunga. Rasa penasaran membuat Bunga tidak bisa menanti. Dia langsung memasang headset nirkabel di telingan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status