Mendengar Edra berkata seperti itu,Namira kembali menangis menitihkan air matanya.Edra kembali bicara.
"Namira,kami berharap sekali kamu berpihak pada kita,coba pikirkan lagi,saya mau kamu menjalankan oprasi pita suara,ini penting sekali Namira ,siapa tau dengan mendengar suara dari kamu.Ludas mau menyerahkan diri."
Tiba-tiba kepala Namira terasa sangat pusing,l alu Namira jatuh pingsan,Edra yang berada tepat di samping Namira dengan sigap menankap Namira,lalu menggendongnya dan di bawa ke arah sebuah klinik yang berada di gedung markas tersebut.
Di klinik tersebut Namira di priksa seorang dokter dan perawat."Tolong,"Tolong Istri saya!"
dia tiba-tiba jatuh pingsan."Baik pak mohon tunggu ya pak!"
Selang berapa jam kemudian, Namira tersadar dari pingsannya.Suster memanggil Edra untuk masuk ke ruangan.
"Pak Edra silahkan masuk!"
"Nyonya,apa nyonya masih ingat tanggal terakhir mbak datang bulan?"
"Dokter t
Aku tau ini berat buat kamu Namira aku yakin kamu bisa menerima semua dengan lapang dada,aku melihat kamu itu gadis yang kuat mampu mengendalikan masalah,pembawaan kamu yang tenang meski ada banyak tekanan hidup yang kamu hadapi.Itulah istimewanya kamu Namira,kekurangan kamu cuma satu,hanya tidak bisa bicara,andai saja kamu mau melakukan oprasi pita suara,pasti aku bisa mendengar seperti apa suara mu Namira.Sementara itu ibunya Namira telah sampai di markas Intel Namira langsung memeluk sang ibu yang kala itu menangis tersedu-sedu,ia berusaha menenangkan sang ibu dengan memeluk."Ada apa lagi ini Namira?"kaka kamu kenapa,selama ini ibu melihat Ludas itu anak yang baik,kenapa Ludas jadi seperti itu,ibu sungguh tidak percaya Namira,Ludas sudah bertahun-tahun membohongi kita,dia bilang dia bekerja menjadi TKI di Korea,kenapa dia sampai hati membohongi ibu dan kamu Namira."Ucap sang ibu dengan derai air mata tiada henti.Ibu,"Aku juga sangat terke
"Ada apa dengan mu Ludas?"inikah mental Ludas Pramuja,tenang saja Ludas polisi itu tidak mungkin menyakiti ibu dan adikmu mereka hanya mengamankan ibu dan adikmu saja.Dan saya dapat bocoran dari telik sandi anak buah saya,Para polisi itu bisa tahu tentang identitas ibu dan adikmu,ternyata dari pihak Intelejen yang menyamar sebagai seorang pria yang bernama Edra.""Apa,"Apa anak buah bos tidak salah informasi?""Anak buah ku tidak mungkin salah,pria yang bernama Edra adalah salah satu anggota tim Intel yang membantu pihak kepolisian untuk membantu menangkap Mafia-mafia seperti kita.""Tapi dia itu adik iparku,dia menikah dengan adik ku.""Cara kerja tim Intel memang begitu,pandai menipu,mereka cendrung bergonta ganti profesi,pindah-pindah tempat pindah pekerjaan ,bergonta ganti nama.Dan kamu seorang Ludas yang terkenal dengan kelicinan kamu terhadap apa-apa yang hendak ingin menerkammu,bisa bisanya kamu tertipu dengan tipu muslihat Edra.Dia menggunak
Ludas kamu bicara soal kebohongan,sedangkan kamu sendiri tadi baru saja membohongi ibu kandungmu sendiri,memang benar aku membohongi ibu dan adik kamu,terapi itu semua hanya untuk membersihkan jejahatan yang kamu lakukan,sedangkan kamu membohongi adik dan ibu kamu sendiri hanya untuk melancarkan aksi kejahatanmu Ludas,harusnya kamu malu,kamu memperlakukan ibu kandung kamu sendiri d enfan membuat dia malu,satu Indonesia tahu kalau dia memiliki anak Teroris Mafia kelas atas,kamu sebagai putranya hanya membuat adik kami da ibu kamu malu saja,tidak bisa di bayangkan jika mendiang ayah kamu masih hidup,dan ia melihat apa yang di lakukan putra kesayangannya.""Tutup mulutmu selamat tinggal Edra."Derrrrrrrr.......".Suara bunyi tembakan terdengar bersumber dari ledakan senjata apiLudas menoleh ke arah belakangnya,betapa terkejutnya ia melihat sosok wanita yang ia kenal sudah menembaknya dari belakang wanita tersebut tidak lain dan tidak bukan ternyata Namira,"Ya
"Iya,"Tentu nanti setelah kamu pulih dari rasa lemas karena kamu baru saja menyumbangkan darah untuk Ludas.""Aku tidak apa-apa,ayolah kita ke ruangan dr susilo,aku sudah tidak punya waktu,jika ka Ludas sudah sadar aku akan langsung ngomong sama ka Ludas.""Ya sudah kalau itu mau kamu,ayo kita ke ke ruangan dr Susilo."Mereka mendatangi rumah sakit besar yang menangani penyakit Namira dan sangat mengejutkan di sana Namira bertemu dengan orang yang sangat ia kenal dengan bak,seseorang di dalam masa lalunya ."Pagi suster ,saya sudah ada janji dengan dr Susilo Jatmiko hari ini,ingin membahas tentang oprasi pita suara.""Mohon maaf pak,dr Susilonya mendadak sekali ada seminar di luar negri,mungkin pulangnya bulan depan,tetapi di sini ada dokter penggantinya ko.Apa bapak berkenan?""Oh...iya boleh sus.""Oke mari saya antar ke ruangannya."Mereka pun bergegas menuju ruangan dokter pengganti dokter Susilo,dan betapa ka
Edra mencari tempat yang nyaman untuk menelpon ia pun mulai memegang ponselnya."Halo ibu.""Ada apa nak Edra telpon ibu?"jawab ibu dengan nada sedikit ketus."Bagaimana kabar ka Ludas bu?""Ludas belum sadar dari komanya.""Oh...,"Ibu,saya mau memberitahukan bahwa Namira,sekarang sedang proses oprasi pita suara ,dan semua ini atas dasar keinginan Namira sendiri bu.""Alhamdulillah akhirnya Namira mau untuk oprasi pita suara.Lalu bagaimana dengan biyaya oprasinya nak Edra?""Soal itu,ibu tenang saja ,nanti saya yang akan bertanggung jawab,saya itukan suaminya Namira bu,masa istri sendiri sedang butuh bantuan tidak di bantu.""Mohon maaf nak Edra nantikan nak Edra akan berpisah dengan Namira,nanti ibu dan Namira akan kembalikan uang nak Edra secepatnya.""Tidak perlu bu!"Oh iya bu,apa ibu kenal dengan dr Bagja?""Bagja,"Nak Bagja maksud nak Edra?""Iya bu,yang ciri-cirinya orangnya matanya sipit,hidung
Setelah mendengar siapakah sosok Bagja,Edra langsung memutuskan untuk membatalkan oprasi Namira,Edra akan membawa Namira ke rumah sakit luar negri.Dengan langkah terburu-buru kakinya melangkahkan ke arah tempat Namira ."Tunggu!""Ada apa?" Tanya Namira ."Kita batalkan oprasi ini Namira!"Ayolah kita pulang!"Aku punya kenalan dokter luar negri akan lebih baik jika kamu nanti berobat di luar negri aja ya!""Kenapa Mas Edra punya ide mendadak begitu?"Sudah nanggung Mas,kalau ke luar negri kejauhan.""Ya,"Karena.Kamu minta mendadak buru-buru oprasi pita suara,kamu juga minta di oprasinya juga dadakan,sedangkan dulu kamu tidak mau di oprasi ,padahal aku sudah susah payah membujuk kamu supaya mau ikut oprasi pita suara.""Ya bukan begitu mas,maksudku ini semua sudah terlanjur,aku sudah selesai menjalani prosedurnya di rumah sakit ini mas, tinggal masuk ruang bedah aja Mas.""Aku mau yang terbaik untuk kamu Nam
"Tidak."Aku tidak akan pernah bercerai dengan kamu Namira,kamu gak boleh meninggalkan aku Namira,kamu istri aku Namira,jangan tinggalkan aku,Namira aku sangan mencintaimu."Tutur Edra di ruang tunggu oprasi hingga ia terjatuh oh ternyata ia hanya bermimpi.Lalu tiba-tiba datanglah ibunda Namira.Yang sudah menyaksikan dan mendengar Edra bermimpi tentang Namira dan menyebut-nyebut tentang Namira."Nak Edra kenapa?"Memang tadi bermimpi tentang Namira?"Sampai -sampai nak Edra menyebut-nyebut nama Namira.""Iya bu ,saya bermimpi tentang Namira ,di mimpi itu Namira meninggalkan saya lalu menikah dengan laki-laki lain bu."Jika seseorang bermimpi kehilangan seseorang atau di tinggalkan seseorang itu tandanya ia mencintai orang uang sefang di impikannya tersebut.Apa jangan-jangan Edra mencintai Namira diam-diam,tapi itu sangat mustahil,Edra ini kan tidak tertarik sama perempuan,tapi ini aneh sih seharusnya setelah semua yang terjadi Ludah sud
"Apa ibu Kirana hanya punya satu anak saja?""Tidak bu,saya punya dua anak?""Boleh saya tahu identitas semua anak?""Iya boleh bu ,anak pertama saya bernama Edro prakasya,anak kedua saya bernama Edra Prakasya,saya punya anak kembar laki-laki.""Tolong beritahu saya sedetail-detailnya tentang anak kembar ibu,saya melihat Edra itu sepertinya tidak ada hal yang menyimpang dari Edra,Edra terlihat seperti laki-laki sejati,bahkan dia bermimpi menyebut nyebut nama Namira,apa seorang yang tidak tertarik pada wanita apa iya bisa sampai memimpikan wanita.""Sebenarnya Edro itu bukan Edra,Edra bukan Edro.""Ibu Kirana membuat saya bingung apa maksud ibu Kirana bilang begitu?""Sebenarnya anak saya yang pertama bernama Edro Prakasya,dialah yang sebenarnya seorang gay,sedangkan Edra Prakasya itu laki-laki normal,harusnya ibu jangan terlalu percaya sama ibu Ribka,iya memang benar dia itu teman saya,tapi dia hanya tahu sepenggal kisah dari anak-ana