Share

49. Hari-H

Terjadilah hari ini, pernikahan sakral tanpa keberadaan orangtua kedua mempelai, karena semuanya sudah meninggal, juga tiada pendampingan dari keluarga dekat Mei. Namun Mei bisa merasakan support teramat besar dari orang-orang yang mendukung dirinya dan Juna, terutama Opa Tomo yang tiada lelahnya tersenyum seraya menitikkan air mata haru sepanjang akad nikahnya tadi berlangsung.

Mata Mei berkaca-kaca, dia menahannya sebisa mungkin. Jika menangis maka akan sulit bagi Mei untuk menghentikan laju air matanya. Dan tangan Juna yang sejak tadi menggenggamnya erat-erat, sangat membantu Mei untuk tenang.

Ucapan selamatpun mengalir deras kepadanya dan juga Juna. Para undangan bergantian menyalami dan memeluk mereka.

Saat melihat sosok Raya hadir dalam resepsi pernikahannya dan sedang berbaur dengan tamu lainnya, Mei menginjak kaki Juna.

“Apaan sih, Maemunah?” bisik Juna yang terkaget-kaget tapi tetap berusaha menjaga senyumnya di depan kamera.

“Kenapa ada Raya di sini? Lu nggak takut mand
Indy Shinta

Masukkan novel ini dalam pustakamu ya. Dan, jangan lupa Vote.

| 1
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
mangka nya Raya jangan ngeliat dr pensmpilan nya .emang Juna g mau tau klo dia adalah cucu dr kakek Utomo dn juga Mey aja g tau klo suami nya setajir itu .semoga dua2 bahagia dn saling jatuh cinta dn bisa aja bucin .
goodnovel comment avatar
Vidia Astuti
terusannya donk kk
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status