Beranda / Romansa / Menikahi Om Mantan Pacarku / Chapter 96. Diam-diam Memeluknya

Share

Chapter 96. Diam-diam Memeluknya

last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-23 10:55:15

Rayden menyeringai melihat kunci cadangan yang berada di tangannya, ia menatap pintu kamar itu yang terkunci. Dan setelahnya ia membukanya dengan gerakan perlahan agar tidak menimbulkan suara yang akan membangunkan Sheina nantinya.

“Papa merindukan kalian, Sayang,” gumam Rayden melihat Sheina yang sudah tertidur pulas.

Perlahan Rayden mendekat ke arah Sheina, ia terhenyak melihat guling dipasangkan pakaian kotor miliknya oleh Sheina.

Apakah wanita itu sangat merindukannya? Ia jadi mengingat bagaimana Sheina waktu itu diam-diam masuk ke kamarnya dan ingin memeluk dirinya, tetapi ia usir begitu saja.

Dada Rayden menjadi sesak ketika mengingat itu semua, dengan gerakan perlahan ia menyingkirkan guling tersebut. Dan menggantikan dirinya yang ada di kasur agar Sheina memeluk dirinya.

“Mas,” gumam Sheina di dalam tidurnya.

Sampai Rayden menahan napas, takut wanita hamil itu terbangun. Bahkan ia tidak bergerak ketika Sheina mulai memeluknya, menyembunyikan wajahnya di bagian ketiaknya, tempa
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Menikahi Om Mantan Pacarku   Chapter 100. Baby Twins

    Sheina membuka matanya dengan perlahan, ia memegang perutnya sendiri, ia langsung terkejut karena perutnya sudah tidak membesar lagi. Hampir saja ia histeris kalau tidak ada dokter yang sedang memeriksanya saat ini.“Ibu sudah sadar?” tanya dokter tersebut dengan ramah.Sheina hanya mengangguk saja. Ia masih khawatir dengan keadaan kedua anaknya. “Di mana kedua anak saya, Dok?” tanya Sheina dengan pelan nyaris tak terdengar karena suaranya pun begitu lemah.Dokter tersenyum, paham dengan kekhawatiran yang Sheina rasakan sebagai seorang ibu.“Ada di ruangan NICU, Bu. Alhamdulillah keadaan mereka terus membaik dan bisa bertemu dengan Ibu nanti ya sambil diberi asi untuk pertama kalinya,” jelas dokter.Tentu saja Sheina tersenyum haru, ada perasaan lega karena kedua anaknya baik-baik saja. Keduanya kuat bahkan sangat kuat walaupun ia berkali-kali merasakan sakit batin dan fisiknya.“Boleh mereka dibawa ke sini, Dok?!” pinta Sheina dengan penuh harap.Dokter mengangguk karena tak perlu ad

  • Menikahi Om Mantan Pacarku   Chapter 99. Kabar Melahirkan

    Rayden benar-benar kehilangan ponselnya, lelaki itu bukan mempermasalahkan ponselnya yang hilang, tetapi lebih ke isi dari ponselnya tersebut.“Rayden,” panggil Diandra dengan tersenyum.Wanita seksi itu masih di Jerman juga, karena memang orang tuanya lebih sering menetap di Jerman daripada di Indonesia. Maka dari itu perayaan pernikahan mereka diadakan di Jerman.“Hmmm…” Rayden malas menjawab, entah kenapa ia kesal jika Diandra terus mendekati dirinya.“Akhirnya aku bisa bertemu dengan kamu lagi. Aku mau mengembalikan ponsel kamu. Ini terjatuh di saat acara perayaan pernikahan orang tuaku waktu itu. Bukan aku yang menemukannya tapi temanku,” ucap Diandra dengan tersenyum.Rayden mengambil ponselnya, ia merasa begitu lega karena akhirnya ponselnya kembali juga. “Terima kasih,” ucap Rayden dengan datar.Ia mencoba menghidupkan ponselnya. Namun, mati. Rayden menghela napas, mungkin baterainya habis.“Sama-sama. Bagaimana kalau kita makan siang bersama dulu? Tanda terima kasih kamu ke a

  • Menikahi Om Mantan Pacarku   Chapter 98. Berjuang Sendirian

    Tubuh Sheina terjatuh, ia tidak lagi bisa menopang tubuhnya sendiri. Sheina terus mengerang kesakitan memegang perutnya. Keringat dingin muncul di dahinya, ia merasakan sesuatu mengalir dari pahanya.“T-tolong!” ucap Sheina dengan lirih meminta tolong.Sheina memegang perutnya, ia menangis takut terjadi sesuatu dengan kandungannya. Bayangan Rayden menikah dengan Diandra di luar negeri membuat hatinya hancur, jika memang mereka ingin menikah kenapa harus di belakang dirinya.Tak tahukah Rayden jika ia terluka?Pandangan Sheina mulai mengabur, matanya berkunang-kunang. Sakitnya berkali-kali lipat hingga rasa sakitnya seakan merenggut nyawanya saat ini.“S-selamat tinggal Mas Rayden,” lirihnya hingga akhirnya Sheina menutup matanya.“N-non Sheina!” teriak Bi Sari dengan histeris melihat keadaan majikannya yang sudah tidak sadarkan diri dengan darah yang mengalir di sela pahanya.“Tolong!” teriak Bi Sari memeluk Sheina yang sudah pucat seperti tidak ada aliran darah lagi di wajahnya.Para

  • Menikahi Om Mantan Pacarku   Chapter 97. Dunia Sheina Yang Runtuh

    Setelah pertemuannya dengan Intan dan Rendra di rumah sakit, Sheina lebih banyak diam. Bahkan kepada pelayan juga ia berbicara seperlunya saja.Perubahan ini semakin Rayden rasakan di rumah, terkadang mereka juga makan bersama. Namun, tak ada obrolan yang menarik seperti dulu.Semuanya terlihat datar dan membosankan, apalagi saat ini Rayden lebih sibuk di kantor. Karena masalah ini pekerjaannya juga terbengkalai, ia tak fokus dan menyebabkan pekerjaannya sedikit tertunda.“Saya pergi dulu,” ujar Rayden dengan datar.Sheina tidak menjawab, mereka semakin terlihat begitu asing di rumah ini. Seperti tak saling mengenal satu sama lain, walaupun Rayden sudah memperbolehkan ia memegang ponsel kembali dengan nomor yang berbeda dan hanya lelaki itu yang memiliki nomornya, tetapi tetap saja ia merasa bosan.“Aku sudah tidak sanggup berada di rumah ini,” gumam Sheina dengan lirih setelah melihat kepergian Rayden.Ia terbelenggu dengan perasaannya sendiri saat ini. Di satu sisi ia tidak ingin ja

  • Menikahi Om Mantan Pacarku   Chapter 96. Diam-diam Memeluknya

    Rayden menyeringai melihat kunci cadangan yang berada di tangannya, ia menatap pintu kamar itu yang terkunci. Dan setelahnya ia membukanya dengan gerakan perlahan agar tidak menimbulkan suara yang akan membangunkan Sheina nantinya.“Papa merindukan kalian, Sayang,” gumam Rayden melihat Sheina yang sudah tertidur pulas.Perlahan Rayden mendekat ke arah Sheina, ia terhenyak melihat guling dipasangkan pakaian kotor miliknya oleh Sheina.Apakah wanita itu sangat merindukannya? Ia jadi mengingat bagaimana Sheina waktu itu diam-diam masuk ke kamarnya dan ingin memeluk dirinya, tetapi ia usir begitu saja.Dada Rayden menjadi sesak ketika mengingat itu semua, dengan gerakan perlahan ia menyingkirkan guling tersebut. Dan menggantikan dirinya yang ada di kasur agar Sheina memeluk dirinya.“Mas,” gumam Sheina di dalam tidurnya.Sampai Rayden menahan napas, takut wanita hamil itu terbangun. Bahkan ia tidak bergerak ketika Sheina mulai memeluknya, menyembunyikan wajahnya di bagian ketiaknya, tempa

  • Menikahi Om Mantan Pacarku   Chapter 95. Mari Menjadi Asing

    Rayden menghampiri Sheina yang duduk pada kloset dengan wajah pucat dan mata yang terpejam.“Sheina, kamu kenapa?” tanya Rayden dengan panik.Sheina membuka matanya dengan perlahan, ada perasaan senang saat melihat gurat khawatir di wajah Rayden saat ini. Tetapi ia diam membisu tanpa suara, sebab rasanya sudah sulit untuk dijelaskan.Sheina memang duduk di sini untuk mengurangi rasa kram yang akhir-akhir ini ia rasakan. Hal tersebut membatasi ruang geraknya, tetapi Sheina tidak menyalahkan kehamilannya saat ini.Tak ada jawaban dari Sheina, pada akhirnya Rayden menggendong Sheina dengan pelan dan sangat hati-hati.Wanita hamil itu sama sekali tidak memberontak sama sekali, mungkin karena tenaganya sudah terkuras habis, atau sudah malas berdebat dengan Rayden.“Mana yang sakit? Kita ke rumah sakit saja sekarang,” ucap Rayden yang lupa jika dirinya sedang marah dengan Sheina saat ini.Rasa khawatirnya begitu mendominasi hingga ia sendiri tidak bisa mencegahnya, bayangan Sheina keguguran

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status