Share

Meninggalkan Primadona yang Kucintai 3 Tahun
Meninggalkan Primadona yang Kucintai 3 Tahun
Author: Mini

Bab 1

Author: Mini
Setengah jam kemudian, terdengar suara langkah kaki di depan pintu. Fellis tidak bangkit dan menyambut seperti biasanya, melainkan hanya duduk dia memandang lampu pijar yang menyala di atas kepalanya.

Setelah mengganti sepatu dan memasuki ruang tamu, Keith baru memperhatikan Fellis yang sedang bersandar di sofa. Dia mendongak, lalu bertanya, "Kenapa belum tidur?"

"Nungguin kamu. Kamu nggak lihat pesan yang kukirim?" Nada bicara Felis tidak terlalu baik, tetapi Keith sama sekali tidak mempermasalahkannya.

Kemudian, Keith pun memberi alasan yang dibuat-buat. "Hari ini aku seharian di laboratorium. Aku nggak sempat lihat ponselku."

Usai berbicara, Keith sama sekali tidak peduli apakah Fellis percaya atau tidak. Dia lantas melepaskan jasnya dan masuk ke kamar mandi.

Tidak berselang lama, terdengar suara air mengalir. Pada saat yang sama, ponsel yang diletakkan di atas meja juga berdering.

Mengingat perkataan yang didengarnya siang tadi, tangan Fellis yang dilipat menjadi agak bergetar. Dia membungkuk sedikit untuk mengambil ponsel yang masih berdering itu, lalu memasukkan PIN dengan gesit.

Yang mengirim pesan adalah seorang wanita bernama Gwen. Foto profilnya adalah avatar kelinci berwarna pink.

[ Keith, terima kasih untuk hari ini. Aku sudah sampai di rumah! ]

Ketika melihat isi pesan yang termasuk akrab itu, Fellis menggulir ke atas dan melihat pesan yang dikirimkan pada pukul 9 malam kemarin.

[ Hari ini aku pulang dari luar negeri. Kamu bisa menjemputku nggak? ]

Selanjutnya, Keith membalas dengan sangat cepat.

[ Minta alamat. ]

Semalam, Keith pulang pada pukul 8.50 malam. Dia langsung mandi dan keluar setelah satu jam. Ternyata dia sibuk membalas pesan.

Jantung Fellis berdetak kencang. Bibirnya terkatup rapat. Kemudian, dia keluar dari ruang obrolan itu dan mengklik ruang obrolannya bersama Keith.

Dari pesan yang mengingatkan Keith untuk membawa payung karena hujan, Pesan yang mengingatkannya untuk istirahat, beberapa foto keranjang belanja di supermarket, hingga foto anjing lucu yang diambil di pinggir jalan.

Semua pesan itu dikirim oleh Fellis, tetapi tidak ada balasan apa pun. Jika dibandingkan, Fellis merasa statusnya sebagai pacar sangat menyedihkan. Entah karena telah memutuskan untuk pergi atau karena telah melepaskan, Fellis sama sekali tidak merasa sakit hati.

Fellis meletakkan ponsel itu kembali. Pikirannya sungguh kacau. Dia teringat pada pertemuan pertamanya dengan Keith.

Pada acara pembukaan tahun pertama, Keith menjadi wakil mahasiswa baru yang berpidato. Dengan wajah tampannya, dia langsung dinobatkan menjadi pria tertampan di kampus.

Selama bertahun-tahun ini, banyak wanita yang mengejar Keith. Namun, Keith selalu bersikap dingin, bahkan mengabaikan primadona kampus.

Fellis yang terobsesi pada Keith tentu juga ditolak. Namun, dia tidak pernah menyerah, bahkan semakin gigih setelah ditolak.

Mungkin karena ketekunannya, setelah mengejar selama setahun dan menyatakan cinta lebih dari dua puluh kali, dia akhirnya resmi menjadi pacar Keith.

Hanya saja, Keith tidak pernah memberinya perhatian. Keith tidak membalas pesannya, menerima panggilannya, bahkan selalu berbicara dengan singkat.

Fellis sama sekali tidak merasa terpuruk dengan sikap dingin Keith. Sebaliknya, dia berusaha keras untuk mempertahankan hubungan mereka.

Setelah tiga tahun berpacaran, Fellis mengira sikap Keith memang seperti itu. Sampai suatu hari saat laptopnya rusak dan meminjam laptop Keith, dia tidak sengaja melihat folder yang berisikan ribuan foto seorang wanita.

Fellis diam-diam menyalin salah satu foto itu, lalu bertanya kepada beberapa temannya. Pada akhirnya, dia mendapatkan beberapa informasi.

Wanita itu tidak lain adalah Gwen, teman masa kecil yang tumbuh besar berasma. Meskipun mereka punya beberapa teman sebaya, keduanya sangat dekat.

Ada yang bilang Keith menyukai Gwen dan berencana mengungkapkan perasaannya setelah ujian. Namun, kalimat Gwen yang mengatakan mereka akan selalu menjadi sahabat, membuat Keith mengurungkan niatnya.

Kemudian, Gwen dikirim ke luar negeri oleh orang tuanya. Sementara itu, Keith memasuki Universitas Huma. Sejak saat itu, keduanya berpisah.

Setelah mengetahui semua ini, Fellis baru menyadari bahwa Keith bukan orang yang berkarakter dingin, tetapi memang tidak peduli padanya.

Selama setengah bulan terakhir, Fellis merasa bingung dan terus mencari kesempatan untuk bertanya kepada Keith, apakah dia telah melepaskan Gwen atau belum.

Namun, sebelum sempat bertanya, Fellis mendengar kabar lain. Ada yang mengatakan alasan Keith bersedia berpacaran dengannya hanya untuk melupakan Gwen. Keith ingin mengisi kekosongan dalam hatinya dengan hubungan baru.

Jika tidak ada Gwen, sekalipun Fellis harus mengejar Keith selama sepuluh tahun, dia sama sekali tidak keberatan. Ini karena dirinya adalah satu-satunya yang diakui oleh Keith selama ini.

Namun, setelah mengetahui keberadaan Gwen, Fellis yang diabaikan selama tiga tahun akhirnya merasa lelah dan ingin melepaskan. Dia tidak ingin menjadi alat bagi Keith untuk melupakan orang lain. Dia juga tidak ingin terus menunggu pria yang selalu memikirkan cinta sejatinya.

Oleh karena itu, Fellis memutuskan untuk diam-diam pergi dan meninggalkannya untuk selamanya!
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Meninggalkan Primadona yang Kucintai 3 Tahun   Bab 27

    Jauh di dalam hatinya, Keith tahu bahwa apa yang dikatakan ibu Fellis itu benar. Dia sudah mencoba membujuk dirinya berkali-kali untuk melupakan semuanya. Namun, setiap kali dia memejamkan mata, kenangan tentang dirinya dan Fellis terus berputar di pikirannya.Seumur hidupnya, dia selalu mendambakan seseorang yang bisa mencintainya sepenuh hati. Dulu dia pikir orang itu adalah Gwen, tetapi Gwen hanya ingin menjadi temannya.Ketika Fellis pergi, dia baru menyadari bahwa orang yang dia cari selama ini sudah ada di sisinya, tetapi sudah dia sakiti hingga terluka parah.Perasaan bersalah dan penyesalan yang datang terlambat sepenuhnya menghancurkan logikanya. Dia hanya ingin memperbaiki hubungan itu dan membuat Fellis kembali. Namun, kenyataan menunjukkan bahwa semua yang dia lakukan justru semakin menjauhkan Fellis darinya.Kini, dia berada di tengah kebingungan dan keputusasaan. Di satu sisi, ada rasa obsesinya yang tertanam dan di sisi lain, ada logika yang menyuruhnya melepaskan.Keith

  • Meninggalkan Primadona yang Kucintai 3 Tahun   Bab 26

    Melihat Fellis tampak ragu, Keith buru-buru memberikan penjelasan tambahan. "Sifatku yang menyendiri ini juga ada hubungannya dengan orang tuaku yang selalu sibuk bekerja. Mereka sering bepergian untuk rapat, terkadang sebulan penuh tanpa pulang. Karena luka ini nggak serius, kemungkinan besar mereka nggak akan datang."Melihat ekspresinya yang jujur, Fellis mulai sedikit percaya. "Kalau begitu, kamu nggak kasih tahu Gwen?" tanyanya.Pertanyaan itu membuat Keith sedikit panik. Dia merasa perlu sekali lagi menegaskan bahwa hubungannya dengan Gwen benar-benar sudah berakhir. "Dia sebenarnya nggak begitu peduli padaku. Aku yang dulu terlalu menyukainya. Dia hanya menikmati perhatian dan kasih sayangku, makanya dia selalu dekat denganku."Mendengar penjelasannya, Fellis terkejut. Jadi, Keith juga pernah berada di posisi seperti aku, menjadi pihak yang memberi segalanya dalam hubungan?Mengingat bagaimana Keith dulu mengejar-ngejar Gwen, sementara perempuan itu acuh tak acuh, Fellis merasak

  • Meninggalkan Primadona yang Kucintai 3 Tahun   Bab 25

    Fellis terkejut dengan interpretasi Keith yang sepenuhnya salah dari pertanyaannya. Dia menatapnya dengan pandangan heran. "Aku nanya, apa kamu nggak peduli sama nyawamu?"Namun, Keith tidak berpaling. Tatapannya penuh kelembutan dan dia menjawab dengan tegas, "Kalau itu untukmu, aku bisa mengorbankan nyawaku."Fellis benar-benar tidak menyangka bahwa dia akan mendengar kata-kata yang begitu dramatis dari mulut Keith. Kalau itu terjadi beberapa bulan lalu, mungkin dia akan tersentuh sampai menangis. Namun saat ini, dia hanya bisa terdiam.Melihat dia tetap diam, Keith tidak bisa menahan diri untuk berbicara lagi. "Mereka nggak melukaimu, 'kan? Aku datang terlambat. Apa kamu sangat ketakutan tadi?"Mendengar ucapannya, Fellis kembali teringat pada pertanyaan yang sempat dia pikirkan sebelum pergi ke kantor polisi. Dia memandang Keith dengan tatapan semakin curiga. "Kenapa kamu mengikutiku? Jangan bilang ini cuma kebetulan."Keith yang sama sekali tidak menyangka pertanyaan itu, langsung

  • Meninggalkan Primadona yang Kucintai 3 Tahun   Bab 24

    Keith beruntung karena tusukan pisau itu tidak mengenai organ vital. Berkat penanganan yang cepat, nyawanya berhasil diselamatkan.Mendengar kabar bahwa dia dalam kondisi stabil, Fellis akhirnya bisa merasa lega. Setelah menelepon orang tuanya untuk menjelaskan situasinya, dia kembali ke ruang perawatan. Melihat Keith yang masih terbaring tidak sadarkan diri, dia menghela napas panjang.Di meja dekat ranjang, terlihat dompet dan kantong belanja yang ternoda darah. Warna merah itu membuat pikirannya kembali pada momen menegangkan tadi. Ketika pandangannya beralih ke wajah Keith yang putih pucat pasi, perasaannya menjadi campur aduk.Kenapa Keith bisa ada di dekat gang itu? Apakah dia diam-diam mengikutinya? Kalau iya, kenapa dia tidak menyadarinya sama sekali?Pertanyaan itu berputar di benaknya selama setengah jam, sampai akhirnya ayah dan ibu Fellis tiba di rumah sakit. Setelah berdiskusi, diputuskan bahwa ibunya akan tetap di rumah sakit untuk menjaga Keith, sementara ayahnya meneman

  • Meninggalkan Primadona yang Kucintai 3 Tahun   Bab 23

    Setelah panggilan telepon itu, Fellis jarang bertemu Keith, kecuali sesekali di lorong apartemen atau lift. Setiap kali mereka bertemu, Keith selalu menyapanya dengan senyuman cerah, tetapi Fellis tidak pernah merespons. Dia memilih untuk menghindar atau melewati pria itu tanpa bersuara.Melihat sikapnya yang selalu menjauh, Keith sering diliputi rasa kecewa. Namun, setiap kali bertemu lagi, dia tetap mencoba dengan senyum penuh harapan.Hari-hari berlalu dengan tenang. Selain gangguan kecil dari tetangganya, kehidupan Fellis berjalan lancar. Musim panas berlalu dengan perlahan dan masa magangnya telah hampir berakhir.Sambil menyelesaikan tugas akhir magangnya, dia juga mulai mempersiapkan segala kebutuhan untuk memulai perkuliahan. Kesibukannya membuatnya sering berada di luar.Suatu sore, setelah selesai bekerja, Fellis memutuskan untuk membeli beberapa jaket baru untuk persiapan musim gugur. Setelah menemukan beberapa jaket yang cocok dan membayar di kasir, dia berencana memesan ta

  • Meninggalkan Primadona yang Kucintai 3 Tahun   Bab 22

    Keith terdiam cukup lama sebelum menjawab pertanyaan Fellis. "Aku memang pernah suka sama dia, tapi itu dulu. Setelah bersamamu, aku pelan-pelan mulai suka sama kamu dan aku cuma anggap dia sebagai teman."Mendengar kata "teman", pikiran Fellis langsung kembali ke ingatan tentang ciuman mereka di rumah hantu.Apakah teman lawan jenis akan berciuman?Senyum sinis muncul di sudut bibirnya. "Kalau saja Gwen nggak kembali, aku mungkin masih terjebak dalam pikiranku sendiri. Aku kira caramu mencintaiku adalah dengan sikap yang dingin. Kamu bilang kamu suka sama aku, tapi aku sama sekali nggak merasakan cintamu.""Yang kulihat cuma perhatian dan pembelaanmu untuk Gwen. Kalau cintamu padanya adalah 'teman', berarti perasaan untukku mungkin bahkan nggak sampai pada tingkat itu. Keith, berhentilah membohongi dirimu sendiri. Kamu nggak pernah benar-benar menyukaiku."Mendengar kata-kata itu, ayah dan ibu Fellis saling bertukar pandang. Di mata mereka terlihat keterkejutan dan kesedihan.Hanya da

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status