Home / Romansa / Menjadi Budak Cantik sang Raja Arogan / #5. Bertemu Penjahat Lainnya

Share

#5. Bertemu Penjahat Lainnya

Author: azzurayna
last update Huling Na-update: 2025-10-27 19:29:45

“Jika kau berpikir untuk memanjat status melalui ranjangku, berhentilah berkhayal! Kau tidak pantas!”

Sial, siapa yang mau menjadi istrimu! Mei Anqi bahkan tidak mau menjadi wanita menyedihkan itu!

Seberapa suram hidupnya ketika menikahi pria galak dan kasar ini!

“Yang Mulia, Qiqi tidak berani!” serunya secepat kilat. Akan buruk kalau kesalahpahaman dibiarkan berlanjut.

Mei Anqi menyentuh lengan tebal Raja Yan yang masih mencengkeram wajahnya. Seraya menahan sakit, dia bersumpah, “Demi Dewa, saya bersumpah bahwa saya tidak berniat untuk memanjat status melalui ranjang Yang Mulia!”

Sumpah atas nama Dewa dianggap sangat sakral. Itulah yang diketahuinya melalui ingatan pemilik tubuh asli.

Benar saja, Raja Yan perlahan kembali tenang. Mengibaskan tangan, membuat si gadis terhuyung mundur beberapa langkah. Nyaris jatuh terjerembab.

“Karena kau sudah bersumpah, lakukan sesukamu.”

‘Berhasil!’ Diam-diam Anqi bersorak penuh kemenangan.

“Terima kasih, Yang Mulia! Saya pasti akan merawat anda sebaik mungkin!”

Setelahnya, Mei Anqi akan menunjukkan kecerdasannya secara bertahap. Sebelum itu, dia harus pergi ke perpustakan sesering mungkin. Supaya kecerdasannya yang tiba-tiba tidak dicurigai.

Raja Yan hanya menatap sekilas Mei Anqi. Mendadak teringat kata-kata salah satu prajurit sebelumnya. Benarkah dia terlalu mengurung Mei Anqi?

Pria tampan berhanfu hitam itu lantas menatap Mei Anqi sekali lagi. Yang sedang bahagia riang.

Menurut usia, Anqi setidaknya baru 17 tahun. Sedangkan dia berusia 25 tahun. Gadis muda cenderung energik dan suka bermain.

Keningnya lantas mengerut, Raja Yan baru sadar. Dia ternyata bisa dianggap sebagai Paman oleh Mei Anqi jika hubungan mereka normal.

Pria umumnya menikah di usia 17 tahun, dan menjadi ayah di usia 19 tahunan. Dan wanita umumnya mulai menikah di usia 15 tahunan.

Di seberang, Mei Anqi menahan gugup ketika mendapati kening Raja Yan mengerut tak senang. Dewa, apalagi yang mengganggu suasana hatinya?

“Yang Mulia, ada sesuatu yang saya lakukan salah?” Mei Anqi bertingkah patuh, bertanya sopan.

Raja Yan semakin mengerutkan kening lebih dalam.

Sekalipun usia Mei Anqi sudah 17 tahun, tapi wajahnya cantik dan imut dengan lemak bayi. Orang akan mengira usianya di bawah 15 tahun. Belum lagi badannya kecil.

“Yang Mulia, saya—”

“Ayo pergi keluar bersama.”

“Hah?” Mei Anqi membeo linglung. Di novel, Raja Yan jelas selalu menyembunyikan Mei Anqi asli karena dianggap sebagai aibnya. “Maksud anda jalan-jalan keluar?”

Alurnya berubah? Mungkinkah karena tindakannya berbeda dari pemilik tubuh asli?

Raja Yan terlihat tidak sabar, “Mau atau tidak?”

Melihatnya semakin marah, Mei Anqi hanya bisa mengangguk patuh. Setuju pergi keluar. Dan begitulah yang terjadi, mereka sungguh keluar bersama.

Namun Raja Yan menaiki kuda pribadinya, enggan satu kereta dengan Mei Anqi.

Suasana luar mansion ternyata sangat meriah, Mei Anqi membuka tirai kereta sedikit. Niatnya ingin mengintip sebentar.

Akan tetapi melihatnya langsung membuatnya terpesona, “Wah, ramai sekali!”

Raja Yan menurunkan paksa tirai jendela, “Tetaplah diam dan jangan buat keributan.”

“Yang Mulia, anda pelit sekali,” keluhnya kesal. Kembali bersandar ke dinding kereta. “Kalau melihat saja tidak boleh, lantas kenapa kita keluar?”

“Kenapa aku merasa kau semakin kurang ajar?”

Suara dinginnya membuat bulu kuduk Mei Anqi berdiri. Ia bergegas membuka tirai, kepala kecilnya menyembul imut.

Anqi tersenyum pongah, “Yang Mulia marah?”

“Diam dan duduklah di dalam.”

Mei Anqi menurut, kembali duduk sendirian. Suntuk dan bosan. Ia mulai mengantuk, hendak tertidur saat keretanya bergoyang tanpa aba-aba.

Teriakan nyaring seorang wanita terdengar sesaat berikutnya, “Zhen Ming! Kau berani merendahkannku dan lebih memilih seorang penari dari rumah bordil! Beraninya kau meremehkan aku?!”

“Putri Yipeng, menyingkir.” Raja Yan langsung mengusir dingin tanpa pikir panjang.

Di dalam kereta, Mei Anqi ketakutan seperti kelinci. Baru sebentar lepas dari kandang harimau, takdir menjebaknya agar masuk ke kandang serigala.

Bisakah Mei Anqi kabur?

Dia ingat nama ‘Yipeng.’

Karena Putri Yipeng termasuk umpan meriam, sama seperti Mei Anqi asli. Perbedaannya, Mei Anqi hanyalah umpan meriam berumur pendek.

Lain dari Putri Yipeng, gadis ini adalah umpan meriam berumur panjang yang menjadi batu sandungan terbesar Raja Yan dan tokoh utama wanita!

Penyebab Mei Anqi mati tragis di novel juga salah satunya karena hasutan Putri Yipeng. Alhasil Mei Anqi yang sederhana dan bodoh tertipu, hingga berakhir mati mengenaskan ditangan Raja Yan.

“Biarkan aku melihat, seberapa menjijikkan wajah pelacur itu hingga kau melindunginya sebegitu keras!”

“Siapa bilang aku melindunginya?” Raja Yan masih acuh tak acuh. “Lihat saja jika ingin melihat.”

Mei Anqi terbungkam. Tuan, bisakah anda lebih berbelas kasih? Dia akan menangis darah betulan!

Putri Yipeng mengibaskan cambuknya, mendengus seraya berkacak pinggang, “Kau sengaja berusaha membuatku semakin marah!”

Tak berselang lama, cambuk Yipeng mengenai jendela kereta. Tirainya bergerak hebat dan sobek.

Mei Anqi menatap ngeri tirai jendela yang terkoyak.

“Biar aku lihat siapa pelacur tak tahu diri yang berani merebut pria milik Putri!” Yipeng berteriak kesal, berjalan cepat ke arah kereta kayu di seberang.

Sedangkan Raja Yan hanya diam, seolah mendapat tontonan menarik.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Menjadi Budak Cantik sang Raja Arogan   #60. Sengaja Membuatnya Kesal

    “Xiao Bai!” “Hamba datang, nona!” Dayang muda di luar pintu bergegas masuk ke ruangan, menunjukkan kehadirannya. “Siapkan air hangat.” “Baik!” Mei Anqi beringsut duduk ke tepian ranjang. Kaki putih panjangnya tergantung, bagian betisnya terekspos— memperlihatkan bengkak keunguan. ‘Sialan, cengkeraman Zhen Ming semalam amat kejam!’ batinnya dongkol. Baru mencoba melangkah sedikit, timbul nyeri menusuk tak tertahankan. Ia terpaksa kembali duduk, bersandar lemah pada pilar ranjang. Suara gemerisik pelan terdengar dari arah belakang tubuhnya. Ia berkata dingin tanpa menoleh, “Karena anda sudah bangun, silahkan kembali Yang Mulia. Halaman miskin ini tak mampu menampung anda lagi.” Di belakang, Zhen Ming bangun dan mencari sandaran ternyaman. Selimut tipis melorot dari tubuhnya. Memamerkan badan atletisnya yang berotot dengan kulit gandum eksotis mempesona. Bibirnya menyungging senyuman kecil, “Betapa teganya kau padaku. Kamu memerasku satu malam penuh dan begini imbal

  • Menjadi Budak Cantik sang Raja Arogan   #59. Tersiksa Sepanjang Malam

    “Sayangnya aku tidak bisa tidur dan bermimpi sekarang. Urusan kita belum selesai,” tekanan memenuhi nada suaranya. Mei Anqi terkapar lemah di atas ranjang. Sensasi tusukan yang mengejutkan merobek paksa rasionalitasnya. Napasnya terseret dan tersengal, bibirnya terbuka, mendesah sakit. “Akh!” Lehernya melengkung indah saat nyeri dan kenikmatan menyergap bersamaan. Geraman panas menggelegar dari atas tubuhnya. “Mei Anqi—enggh!” Wajah tampannya menegang tak senang saat jepitan hebat mencekik miliknya. “Sial,” ia mengumpat rendah, menyibak surai hitam panjangnya ke belakang dengan maskulin. ”Belum ada satu bulan kita berpisah dalam hal ini dan milikmu menggigitku begitu erat.” Zhen Ming membelai pinggang rampingnya yang sehalus giok. “Harus ku akui, tubuhmu terlahir untuk menjerat pria mana pun.” “Berhenti membual! Aku tahu kau hanya ingin merendahkanku sebagai pelacur, ‘kan?” pekik Mei Anqi setengah marah, setengah linglung. Bibir kecilnya terengah-engah, membuka lalu menutup.

  • Menjadi Budak Cantik sang Raja Arogan   #58. Panggil Aku ‘Suami’

    “Racun anda kambuh lagi?” Tatapan Mei Anqi menelisik tubuh kekar Zhen Ming yang tak tertutupi hanfu dengan benar. Cahaya lampu minyak bergoyang redup membayangi struktur wajah tegas pria itu. Membuatnya terlihat sedikit menyeramkan. “Mmm,” sahut Zhen Ming dengan suara serak tertahan. Efek kambuhnya Racun Gu Afrodisiak baru mulai tertangkap mata ketika kulit gandumnya ternodai rona merah. ‘Pria brengsek ini selalu tahu cara mengusikku!’ cecarnya melalui batin. Mei Anqi harus melakukan tugasnya meski ia enggan. Jemari lentiknya bergerak membuka tali gaun tidur yang ia kenakan. Berhubung malam ini ia hanya mengenakkan selapis hanfu karena suhu masih panas. Alhasil setelah ikatan terbuka sepenuhnya, hanfu ungu mudanya meluruh ke atas ranjang— sosoknya yang indah dan ramping terpampang menggoda di depan mata. Surai hitam panjang Mei Anqi diikat longgar menggunakan pita panjang, ia lantas menarik pita itu sampai terlepas. Tanp aba-aba, Mei Anqi menggunakan kain tersebut se

  • Menjadi Budak Cantik sang Raja Arogan   #57. Layani Orang yang Kau Benci

    Mei Anqi mendorong kuat bahu Zhen Ming hingga berhasil melepaskan diri dari pelukan memuakkannya. “Yang Mulia, anda akan membutuhkan saya di masa depan. Sebaiknya kita tetapkan beberapa aturan demi menjaga keharmonisan kerja sama.” “Membutuhkanmu di masa depan?” mengulangi ucapan Mei Anqi diselingi kekehan ringan, Zhen Ming dengan malas menopang dagunya. “Benarkah?” Jika boleh jujur, Mei Anqi semakin tidak menyukai sikap arogan pria itu. Entah si Permaisuri Wei atau Raja Yan, dua-duanya bukan orang baik. Seluruh penghuni istana juga bukanlah orang baik. Meskipun ada orang baik, jumlahnya pasti bisa dihitung menggunakan jari. “Yang Mulia akan tahu sendiri nanti.” Mei Anqi menjawab acuh seraya berbalik. Sebelum pergi, ia menolehkan paras cantiknya melintasi bahu. Sudut bibir ranumnya menipis lembut. Kepercayaan diri bersinar di balik mata almond indahnya. “Mari kita lihat apakah anda yang akan membutuhkan saya atau justru sebaliknya.” Seolah terpicu oleh kata-kata kelinci ke

  • Menjadi Budak Cantik sang Raja Arogan   #56. Saling Memanfaatkan

    Kaisar tidak akan berani menyentuh bisnis kertas jika dia tahu ‘orang suci’ adalah pelindung dibaliknya. “Cai Lun, keluar,” Zhen Ming mengusirnya tanpa belas kasih secara tiba-tiba. Pemuda berhanfu biru tua di dekat meja lantas berdiri gugup. ”Ya, Yang Mulia!” Mei Anqi memperhatikan punggung pemuda itu menghilang dibalik pintu kayu. Detik berikutnya wajahnya merunduk, memilih diam. Dari belakang, Zhen Ming datang menghampiri. Kemudian duduk di sampingnya. Lengannya yang kuat bergerak memeluk pinggang ramping Anqi, seperti yang biasa dia lakukan. Namun gadis itu tersentak kaget hanya karena sentuhan kecil. Raja Yan terlihat marah setelah ditolak. Mei Anqi menggeser tempat duduknya. Menciptakan jarak di antara mereka berdua. “Anda punya sesuatu yang ingin dikatakan, Yang Mulia?” Zhen Ming menahan kemarahannya, menarik kembali lengannya seraya mendengus. Kurangnya istirahat membuat sifatnya menjadi lebih sensitif. “Qiqi pamit kembali jika anda hanya diam.” Tepat saat ia h

  • Menjadi Budak Cantik sang Raja Arogan   #55. Balas Dendam

    “Tidak ada yang tidak mungkin,” jawab Zhen Ming datar tanpa emosi berlebih. Walaupun syarat menjadi kasim memerlukan langkah-langkah ketat, bukannya tidak mungkin meloloskan satu kandidat di antara ratusan kandidat lainnya. “Kasim itu mengikuti Permaisuri Wei saat dia masih seorang Selir Utama?” “Benar.” Berarti sudah jelas semuanya. Permaisuri Wei menyelundupkan kekasihnya melalui antek-antek di bawah naungan keluarganya. Sedikit suap saja sudah bisa meruntuhkan prinsip pejabat tinggi. Apalagi pejabat berstatus rendah yang tugasnya hanya mengurusi penyeleksian calon kasim. Tetapi tetap saja terdengar mengejutkan. Ada rasa jijik timbul dihati Mei Anqi. Manusia seperti Permaisuri Wei selalu paling merepotkan untuk dihadapi. Cocok dengan gelarnya sebagai penjahat terakhir bersama Raja Fei. Karena dia ingin mendudukkan anaknya dikursi naga, mari kita lihat apakah dia mampu? Mei Anqi bukanlah kesemek lembut yang akan diam ketika seseorang sengaja menghantamnya

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status