Share

Rencana berhasil

Wajah kami kini sangat dekat, aku bisa merasakan hembusan nafasnya di wajahku. Aku berontak agar Bram menyingkir dariku, namun tenaga ku kalah. 

"Lepaskan Bram, ku bilang lepaskan ..." teriakku. 

"Aku kangen kamu, Win. Sekarang kamu cantik dan sungguh menggodaku. Hatiku selalu terbayang kecantikan mu," ucapnya sembari membelai wajahku. 

Huh, aku jijik sungguh jijik melihat kelakuannya. Namun, aku juga takut kalo Bram memperkosaku. Gimana nasib pernikahanku nanti, Sayid pasti akan membenciku. 

Kutatap kedua netra Bram dan terlihat disana Bram masih menginginkan diriku kembali. Kucoba melepaskan pelukan Bram, tubuhku yang di tindih tidak bisa bergerak hanya untuk sekedar menggeser. Bram pasti sudah dibutakan nafsu, aku harus segera mencari akal. 

"Bram, boleh aku bertanya?" Sengaja ku lembutkan suaraku. 

"Hu'um, apa?" katanya terus menatapku. Aku merasakan tidak nyaman karena sepertinya dia terus bergerak di atas

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status